Tahukah kamu, jika stroke menjadi penyebab kematian terbesar kedua setelah penyakit Arteri Koroner?. Mungkin banyak dari kalian yang tidak menyadarinya dan malah menganggap stroke sebagai penyakit penyebab kelumpuhan sebagian atau seluruh anggota tubuh. Namun pada kenyataannya, jutaan orang meninggal dunia akibat penyakit ini. Hal ini sangat disayangkan, mengingat 90% kasus stroke dapat dicegah lewat pengendalian resiko yang tepat seperti berolahraga. Akan tetapi kurangnya pengetahuan masyarakat global dalam memahami bahaya penyakit stroke, menjadi masalah terbesar yang sedang dihadapi dunia. Untuk itulah WSO ( World Stroke Organization ) mengusung setiap tanggal 29 Oktober di peringati sebagai hari Stroke Dunia.
Tema Hari Stroke Sedunia 29 Oktober 2024
Pada tanggal 29 Oktober 2024 diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia yang mengusung tema “Be Greater Than Stroke”. Pemilihan kalimat ini bukanlah tanpa alasan, sebab slogan tersebut memiliki arti “Kita Bisa Kalahkan Penyakit Stroke”. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mengalahkan penyakit stroke?, jawabannya adalah dengan perbanyak aktivitas fisik.
Mengapa demikian?, hal ini dikarenakan saat berolahraga otot akan menarik lebih banyak oksigen dari darah sehingga beban kerja jantung dalam memompa darah ke otot dapat berkurang. Untuk itulah kampanye kesehatan kali ini lebih difokuskan pada pengenalan pentingnya aktivitas fisik. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?.
Meski demikian, tidak sedikit masyarakat yang merasa malas saat di suruh berolahraga terutama para generasi muda. Menurut mereka, penyakit stroke hanya menyerang para lansia atau orang yang memiliki bawaan genetik. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar, karena penyakit stroke dapat menyerang siapa saja yang memiliki pola gaya hidup yang buruk.
Penyebab Terjadinya Stroke
Saat ini, stroke menjadi masalah kesehatan serius yang dapat mengancam jiwa seseorang. Di mana setiap menitnya, ada jutaan sel otak yang mati akibat penyakit stroke. Bahkan penyakit ini telah dinobatkan sebagai salah satu penyebab utama disabilitas dan penyebab kematian terbesar kedua di dunia. Di Indonesia sendiri, setidaknya ada 11,2% orang yang mengalami kecacatan permanen dan 18,5% lainnya meninggal dunia.
Di sisi lain fenomena penyakit stroke di kalangan anak muda terus meningkat dari tahun ke tahun. Penyebabnya tentu tidak terlepas dari gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan stres berkepanjangan menjadi pemicu utama tren penyakit stroke di kalangan anak muda.
Tingkatkan Aktivitas Fisik
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Hari Stroke Sedunia pada tahun ini lebih menekankan pentingnya aktivitas fisik. Mengapa demikian?, karena aktivitas fisik dinilai sebagai salah satu solusi ampuh dalam mencegah terjadinya penyakit stroke di usia dini. Setidaknya ada 3 jenis aktivitas fisik yang disarankan oleh para dokter di dunia antara lain:
- Aktivitas Fisik Aerobik seperti:berenang dan bersepeda.
- Kegiatan kebugaran seperti: Gym, Yoga, dan Pilates.
- Perbanyak langkah kaki, setidaknya berjalan minimal 5000 sampai 7500 langkah perhari.
Selain itu, disarankan kepada para masyarakat di luar sana untuk menghindari gaya hidup sedenter atau duduk dalam waktu yang lama terutama para pekerja kantoran. Kebiasaan buruk tersebut dapat meningkatkan resiko terserang stroke di usia muda.
Pentingnya Edukasi Dini Terhadap Masyarakat Luas
Dalam menekan jumlah kematian dan disabilitas akibat penyakit stroke tentu tidak bisa hanya dari satu pihak saja. Diperlukan kerja sama dari semua pihak agar angka kematian akibat penyakit stroke dapat menurun. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan kampanye tahunan seperti Hari Stroke Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 Oktober.
Pada momen ini, setiap lembaga kesehatan akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait langkah pencegahan dan pengendalian penyakit stroke. Selain itu, pemberian edukasi terkait pentingnya aktivitas fisik juga menjadi prioritas utama dalam kampanye kesehatan kali ini. Adapun 3 agenda kegiatan yang akan dilangsungkan untuk memperingati Hari Stroke Sedunia antara lain:
- Skrining kesehatan
- Memberikan informasi dan edukasi kesehatan
- Melaksanakan senam sehat bersama.
Rangkaian acara kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat terkait seriusnya masalah penyakit stroke. Karena selama ini fokus utama masyarakat hanya tertuju pada penyakit menular saja dan sering menganggap remeh penyakit stroke. Bahkan di Indonesia sendiri, masyarakat lebih suka membawa penderita stroke ke paranormal ataupun dukun, sehingga penanganan medis kerap ditunda.
Padahal stroke merupakan salah satu penyakit serius yang penanganan medisnya tidak boleh terlambat sedikitpun. Karena penderita dengan gejala stroke biasanya berpacu dengan waktu agar tidak menyebabkan masalah serius seperti kecacatan permanen ataupun kematian. Jadi dengan adanya acara tersebut, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait tindakan pencegahan maupun penanganan.
Mengenal Gejala Penderita Stroke
Memahami gejala stroke, tentu menjadi langkah awal yang sangat penting dan harus dipahami oleh masyarakat luas. Mengapa demikian?, karena dengan pemahaman yang tepat para penderita stroke bisa mendapatkan pertolongan sesegera mungkin. Lalu bagaimana cara kita mengenali apakah seseorang terserang penyakit stroke atau tidak?. Berikut adalah 6 ciri-ciri umum yang menandakan kamu ataupun kerabat terdekatmu terserang stroke, antara lain:
- Separuh tubuh merasa melemah secara tiba-tiba
- Tidak dapat berbicara atau kata-kata yang dilontarkan menjadi tidak jelas
- Kesemutan disebagian tubuh
- Kesulitan makan maupun minum
- Pandangan menjadi kabur
- Merasakan sakit kepala yang hebat
Jika Anda merasakan salah satu atau lebih dari gejala yang telah disebutkan sebelumnya, disarankan untuk segera menelepon ambulance. Dengan demikian kesempatan Anda untuk sembuh total dapat meningkat. Meski demikian, apabila Anda sudah pernah mengalami gejala stroke maka diperlukan pencegahan ekstra agar serangan kedua tidak terjadi.
Hal ini dikarenakan pada fase serangan kedua, kemungkinan untuk sembuh dari kondisi disabilitas sedikit sulit. Terlebih jika mengalami serangan stroke ketiga ataupun keempat, maka peluang untuk sembuh semakin sulit. Dengan demikian, diharapkan masyarakat di seluruh dunia untuk tidak membiasakan kehidupan malas ataupun pola hidup buruk secara terus-menerus.
Kesimpulan
Perayaan Hari Stroke Sedunia yang mengangkat tema “Be Greater Than Stroke” untuk memperkuat gagasan bahwa penyakit mematikan tersebut dapat dicegah sedini mungkin. Melalui penekanan akan pentingnya aktivitas fisik diharapkan masyarakat dapat lebih semangat dalam menjalani aktivitas olahraga. Karena saat ini penderita stroke tidak hanya lagi menyerang para lansia, namun orang yang berumur 15 tahun sekalipun memiliki peluang untuk terserang.
Selain melakukan aktivitas yang menyehatkan, para generasi muda di seluruh dunia dapat menghindari berbagai kebiasan buruk seperti, merokok, mengkonsumsi alkohol, hingga membiarkan stres berkepanjangan. Meski di dalam dunia pekerjaan dan pendidikan kerap memberikan tekanan besar, namun ada beberapa cara mengatasinya seperti:
- Bernyanyi
- Melakukan berbagai kegiatan positif seperti olahraga
- Memiliki hewan peliharaan
- Dll
Itulah beberapa contoh kecil positif yang dinilai ampuh dalam mengatasi rasa setres. Jadi Anda bisa melakukan berbagai kegiatan positif apapun selama itu bisa membuat suasana hati menjadi senang dan gembira.
Baca Juga : 7 Resep Makanan Sehat dan Rendah Kalori untuk Diet Cepat