Tidak ada hentinya, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali membuat kontroversi yang mengemparkan dunia dengan pernyataan yang dibuatnya. Melalui pernyataan yang dilontarkan, Presiden AS, Donald Trump, semakin meningkatkan ancaman yang dilancarkan untuk mengambil alih Greenland dan Terusan Panama.
Dia menyebutkan bahwa pengambil alihan ini merupakan bagian dari agenda ekspansionis secara luas semenjak kemenangannya pada pemilihan presiden Amerika Serikat. Dua minggu sebelum pelantikan resminya untuk kembali menjabat sebagai Presiden AS, Trump sudah menguraikan beberapa kebijakan luar negeri yang agresif.
Dirinya menguraikan kebijakan luar negeri yang agresif tanpa memperhatikan beberapa pertimbangan di sektor diplomatik maupun kekhawatiran sekutu-sekutu Amerika Serikat. Dalam sebuah konferensi pers, Trump juga secara terang-terangan menolak untuk mengesampingkan penggunaan aksi milter maupun ekonomi untuk mewujudkan rencana ambisiusnya.
Rencana Perluasan Wilayah Amerika Serikat
Dalam seminggu terakhir ini, Trump mengejek pejabat Kanada dengan memberikan saran AS dapat menyerap tetangga di utara dan menjadikannya sebagai negara ke-51. Dia mengancam untuk mengambil alih Terusan Panama, atau jalur air yang dibuat oleh AS selama seperempat abad dikuasai Amerika Tengah.
Dia juga mengutarakan keinginannya untuk mengambil alih wilayah Greenland, Denmark yang telah lama diincar pada masa jabatannya pada 20 Januari 2025. Pernyataan itu dimaksudkan untuk menarik perhatian media, dan memberikan semangat kepada basisnya, sebagai serangan pembuka dalam mencapai tujuannya dalam membuat kesepakatan.
Alasan Mengambil Alih Terusan Panama
Ketika Trump menyuarakan ancamannya agar dapat mengambil alih Terusan Panama di akhir pekan ini, dia menyebutkan untuk terhindar dari kemarahannya. Pengambil alihan Terusan Panama ini juga dianggpanya akan sangat menguntungkan pihak Amerika Serikat disektor ekonomi dan disektor perdanganan air global.
“Dengan mengambil alih terusan panama, biaya yang kapal-kapal Amerika keluarkan untuk perjalanan antara Samudera Pasifik dan Atlantik menjadi lebih murah. Kepada para pejabat atas Terusan Panama, mohon bimbingan sebagaimana mestinya, karena Terusan Panama merupakan aset nasional vital AS,” ucap Trump
Saran-saran dan kebijakan yang Trump keluarkan, sangat mirip dengan fokus dan ambisinya dalam perluasan jejak Amerika Serikat di luar negeri. Dia berpendapat selama kampanye bahwa AS harus menarik diri dari investasi asing, membawa gaung modern melalui doktrin Manifest Destiny abad ke-19.
Alasan Trump Ingin Menguasai Greenland
Dalam memperkuat dominasi AS di mata global, Trump dengan rencana ambisiusnya dalam menguasai Greenland, dia menyebutkan itu sebagai kebutuhan mutlak. Pengakusisian Greenland menjadi langkah Trump dalam menjaga keamanan Amerika Serikat (AS) dan untuk memastikan kebebasan di seluruh dunia.
“Kepemilikan Greenland, merupakan kebutuhan mutlak untuk tujuan dalam menjaga keamanan nasional dan kebebasan di dunia,” ucapnya.
Pada sebuah unggahan, Trump mengumumkan rencana bagi putranya Donald Trump Jr., untuk mengunjungi Greenland agar dapat menjelajahi area dan menikmati pemandangan yang luar biasa. Menanggapi hal tersebut, pejabat Denmark mengonfirmasi bahwa kunjungan dari Trump Jr. merupakan tujuan pribadi dan ada sangkut paut dengan tujuan diplomatik formal.
Tanggapan Presiden Panama
Menanggapi pernyataan Trump, Presiden Panama saat ini,José Raúl Mulino, mengunggah sebuah pernyataan menggunakan bahasa spanyol dan inggris di media sosial. Dia menyatakan kepemilikan Terusan itu tidak dapat dinegosisasikan, dibangun pada pergantian abad ke-20 dan dioperasikan oleh AS hingga tahun 1999.
Dia juga menambahkan, setelah kepemilikan AS hingga tahun 1999, dicapai kesepakatan dengan perjanjian yang ditanda tangani oleh Presiden Jimmy Carter. Perjanjian yang ditanda tangani dua dekade lalu, menjamin penggunaan Terusan Panama untuk kapal-kapal Amerika Serikat untuk selamanya.
“Saya mengatakan dengan ini, untuk setiap meter persegi di Terusan Panama dan wilayah sekitarnya merupakan kekuasaan Panama, dan akan selalu menjadi milik Panama,” tulis Mulino. Tanggapannya itu tidak menyurutkan niat Trump dan sekutunya, menanggapi menggunakan meme dan gambar di media sosial dengan tujuan memperkuat tujuannya.
Menggunakan media Truth Social, Donald Trump menulis,”selamat datang di Terusan Amerika Serikat, disertai dengan gambar bendera AS yang sedang berkibar di Terusan itu”. Mulino pada sebuah wawancara mencemooh kritik Trump terhadap Panama merupakan hal tidak pantas yang dapat mengubah sejarah.
Langkah Donald Trump Mencegah Langkah BRICS
Untuk mencegah dedolarisasi mata uang AS dan untuk memperkuat dominasi AS di mata dunia, Trump mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi BRICS. Trump menegaskan bahwa AS membutuhkan jaminan dari negara-negara BRICS agar tidak menciptakan mata uang baru, maupun beralih ke yang baru.
Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif sebesar 100% terhadap negara-negara yang berencana untuk bergabung menjadi anggota BRICS. Dia juga menegaskan bahwa negara yang berusaha untuk bergabung menjadi aliansi BRICS akan kehilangan akses ke pasar ekonomi AS yang besar.
Setiap negara yang mencoba bergabung dengan BRICS, dan mencoba menggantikan dollar AS diperdangangan internasional akan kehilangan hubungan ekonomi dengan AS. Pernyataan yang dibuat oleh Donald Trump ini membuat waspada seluruh negara-negara berkembang yang ingin menjadi anggota BRICS.
Baca Juga: TikTok Terancam Di Blokir Dari AS Bulan Januari, Ada Apa?