Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan pernyataan, yang melaporkan telah terjadi banjir di sebagian besar wilayah Jakarta. Banjir di wilayah Jakarta terjadi akibat dari hujan dengan intensitas besar yang terus mengguyur sejak Selasa (28/1/2025) malam.
Karena intensitas hujan yang tinggi juga, status kewaspadaan di sejumlah pos pantau pada beberapa titik sampai menetapkan status siaga 3. Pemerintah setempat dibantu dengan relawan, telah mendirikan beberapa posko pengungsian untuk korban, di berbagai wilayah yang telah terendam bencana banjir.
Para pengemudi mobil yang beraktivitas di daerah sekitar yang terendam banjir, diharapkan untuk mengetahui batas aman jika ingin melewati banjir. Hal ini disarankan agar pengendara tidak mengalami mogok/mati mesin karena terendam genangan banjir yang cukup tinggi, saat ingin beraktivitas.
Dengan ancaman banjir yang dapat terjadi kembali kapan saja, BPBD menganjurkan warga, untuk memahami langkah yang dapat diambil sebagai upaya antisipasi. Warga juga diharapkan agar memantau kondisi terkini dari bencana banjir ini melalui beberapa website dan aplikasi yang memberikan informasi secara real time.
Kronologi dan Penangganan Banjir
Banjir di wilayah Jakarta, terjadi akibat dari hujan deras yang mengguyur di sejumlah wilayah, sejak Selasa (28/1/2025) malam. Karena curah hujan yang deras, menyebabkan beberapa saluran air di Jakarta tidak mampu untuk menampung air, sehingga air meluap ke ruas jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mencatat hingga saat artikel ini diterbitkan, terdapat 52 RT, dan 21 ruas jalan yang terendam oleh air. Menanggapi bencana ini, kepala pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan untuk menangani bencana ini dia akan mengerahkan personel untuk memantau kondisi dari wilayah terdampak.
Untuk menanggani bencana ini, BPBD akan berkoordinasi dengan unsur Dinas SDA, Bina Marga, Gulkarmat, untuk melakukan penyedotan pada genangan air. Penyedotan akan dilakukan untuk memastikan tali air kembali berfungsi, agar penangganan bencana banjir ini dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.
Isnawa menjelaskan ketinggian air bervariasi di setiap wilayah mulai dari 30cm-100cm, dan wilayah jakarta barat, menjadi wilayah paling banyak terendam. Hal ini diutarakannya, lantaran dari data dicatat, wilayah yang terendam di Jakbar sebanyak 29 RT, yang menjadi korban genangan air.
Dampak Banjir
Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Jakarta Utara (Jakut) dan Jakarta Barat (Jakbar) mengharuskan PT Transjakarta menyesuaikan layanan mereka. Penyesuaian dilakukan untuk memastikan kelancaran mobilitas pelanggan, saat ingin menggunakan layanan transportasi dari PT Transjakarta dalam beraktivitas.
Rekayasa rute dilakukan sebagai bentuk untuk melakukan pengalihan dan pemendekan jalur transportasi pada beberapa titik yang terdampak oleh genangan air. Kepala Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, mengatakan langkah yang diambil pihaknya ini guna memastikan pelanggan dapat tetap merasa aman dan nyaman.
Bencana ini juga berdampak pada aktivitas sebanyak 2964 warga Jakarta yang terpaksa untuk mengungsi, karena tempat tinggalnya terendam oleh banjir. Pengungsi tersebar dari beberapa titik seperti yang disebutkan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapudastin), BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan.
Ia juga menambahkan pengungsi sudah diungsikan ke berbagai lokasi yang lebih aman, hingga volume air yang menggenangi rumah mereka surut. Dari data yang sudah dicatat, penggungsi dari Kelurahan Cakung Jakarta Timur (Jatim), memiliki jumlah pengunggsi paling banyak yaitu 1240 jiwa.
Menyebabkan Kemacetan Panjang
Banjir setinggi 30-100 cm pada beberapa titik di Jakarta, menyebabkan beberapa kendaraan yang ingin melintasi jalan arteri di Jakbar dan Jakut terpaksa melaju dengan lambat. Selain itu, pengendara sepeda motor yang nekat untuk menerobos banjir, banyak yang mengalami mogok, karena mesin kendaraan yang terendam air.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya kemacetan panjang dari Tanggerang menuju Grogol di sepanjang jalan Daan Mogot, dimana kendaraan mengular sejauh beberapa kilometer.
Himbauan Kepada Masyarakat
BPBD Jakarta mengeluarkan himbauan bagi masyarakat sekitar agar selalu waspada akan potensi dari banjir susulan yang mungkin akan terjadi. Himbauan ini disampaikan oleh pihak BPBD Jakarta, terutama untuk memperingati warga yang berada di sekitar wilayah yang rawan genangan air.
Untuk membantu masyarakat, petugas lintas instansi, seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub), sudah dikerahkan untuk mengatur lalu lintas Jakarta. Petugas juga di perintahkan untuk selalu memantau kondisi jalanan, serta siap untuk membantu warga sekitar yang terdampak oleh bencana banjir.
Meskipun volume genangan air sudah mulai menyurut, warga tetap disarankan untuk waspada, karena hujan masih menguyur di sejumlah kawasan Jabodetabek. Warga sarankan untuk menggunakan jalur alternatif dalam beraktivitas guna terhindar dari macet di jalan-jalan utama yang sudah tergenang oleh air.
Isnaya juga menghimbau warga untuk bersiap-siap apabila terjadi banjir susulan, dengan mempelajari upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi bencana banjir. Selain itu, warga juga diharapkan untuk selalu mengecek kondisi terbaru dari banjir, melalui aplikasi maupun website yang tersedia untuk mengetahui kondisi secara real time.
Baca Juga: Banjir Kembali Terjadi di Cirebon, hingga Merendam 16 Desa