Kecelakaan pesawat pada Rabu 29/1/2025, melibatkan pesawat American Airlines yang bertabrakan dengan helikopter milik militer angkatan darat Amerika Serikat (AS). Kejadian ini terjadi di Sungai Potomac, Washington DC, AS, dalam kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang dan awak di dalam pesawat.
Hingga saat ini, Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS, masih belum bisa menyelidiki penyebab dari kecelakaan pesawat dan helikopter ini. Dari informasi yang kami kumpulkan, melalui sebuah saluran berita di AS, menyebutkan NTSB setidaknya membutuhkan waktu selama 30 hari penyelidikan.
Pada kecelakaan ini, muncul banyak dugaan penyebab dari kecelakaan, salah satunya seperti adanya kesalahan komunikasi dari pusat menara kontrol udara. Dugaan ini muncul, karena beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi, pengawas menara kontrol, sempat bertanya kepada awak helikopter apakan melihat pesawat di dekatnya.
Presiden AS, Donald Trump sangat menyayangkan insiden ini, Trump memberikan pendapat bahwa insiden ini terjadi karena kelalaian menara pengawas udara. Beberapa pihak menyebutkan bahwa insiden tabrakan pesawat ini seharusnya dapat dihindari, apabila pihak menara pengawas bertindak cepat dalam memberikan arahan.
Kronologi Tabrakan Pesawat
Insiden kecelakaan udara pesawat American Airlines dengan helikopter Angkatan Darat AS yang berjenis Blackhawk, terjadi pada Rabu (29/1/2025). Kecelakaan ini terjadi pada malam hari sekitar pukul 20:48 waktu setempat, yang berlokasi di sungai Potomac, Washington DC, AS.
Dalam insiden ini, pesawat penumpang American Airlines yang berjenis Bombardier CRJ 700, sedang terbang untuk menuju Bandara Nasional Ronald Reagan. Pesawat tersebut lepas landas dari Wichita, Kansas, pukul 17:22 dan direncanakan akan mendarat pukul 21:00, dengan membawa 60 penumpang dan 4 awak pesawat
Sementara itu, helikopter UH-60 Blackhawk lepas landas dari sisi sebelah barat laut Washington DC, Langley, Virginia pada pukul 20:39. Helikopter tersebut membawa 3 orang awak, dan terbang menuju arah selatan untuk menyusuri Sungai Potomac, untuk mendarat di Reagan National.
Sekitar pukul 20:40 waktu setempat, penerbangan American Airlines sudah mendekati landasan pacu 33 di bandara Reagan National dari selatan. Pada saat itu, pesawat American Airlines sedang terbang dengan kecepatan sekitar 145 mph, dan sedang membuat persiapan untuk mendaratkan pesawat.
Peringatan dari Menara Kontrol Udara
8 menit setelah pesawat American Airlines menurunkan kecepatan dan ketinggian, sekitar 20:48, menara kontrol udara Reagan menghubungi awak helikopter. Menara kontrol udara menanyakan kepada para awak helikopter militer angkatan darat AS, apakah mereka melihat pesawat American Airlines di sekitarnya.
Tidak lama setelah dihubungi oleh Menara kontrol, pilot helikopter mengkonfirmasi bahwa dia melihat sebuah pesawat yang diduga pesawat American Airlines. Saat itu pilot helikopter meminta untuk melakukan pemisahan visual, dengan mengarahkan helikopter keluar jauh dari jalur, daripada mengikuti arahan menara.
Namun kecelakaan tidak dapat dihindari, 20 detik setelah itu, pesawat dan helikopter tersebut mengalami tabrakan di Sungai Potomac dan terbakar. Melansir dari New York Post, pada Kamis (30/1/2025), seorang operator Metro Washington Airport Authority memberikan peringatan, dengan menyebutkan kata tabrakan sebanyak 3 kali.
Korban Kecelakaan Udara
Insiden yang terjadi pada Rabu (29/1/2025) ini tercatat sebagai penerbangan yang paling mematikan di sejarah AS sejak 2021. Jumlah korban jiwa dalam insiden ini berjumlah 60 penumpang, 4 Awak pesawat, serta 3 awak helikopter militer angkatan darat AS.
Dari yang dikabarkan NBC pada Jumat (31/1/2025) pagi ini, dilaporkan puluhan jenajah sudah berhasil dievakuasi dari perairan dingin di Sungai Potomac. NBC menyebutkan, beberapa identitas korban sudah terungkap, beberapa diantaranya merupakan atlet seluncur indah yang baru saja berada di kamp Wichita.
Dalam insiden ini, 2 orang pelatih seluncur indah asal Rusia juga mejadi korban, mereka adalah Evgenia Shiskova, dan Vadim Naumov. Kedua korban tersebut merupakan mantan juara dunia pada ajang World Figure Skating Championship yang dipasangkan pada tahun 1994.
Korban dari China
Media pemerintah di Beijing, melaporkan ada 2 orang warga kenegaraan China yang saat itu berada pada penerbangan American Airlines. Kedutaan China di Amerika Serikat menegaskan, 2 warga negara China termasuk di antara 67 korban insiden, dengan nomor penerbangan AA5342.
Melalui sebuah pernyataan pada Jumat (31/1/2025), Kementerian Luar Negeri China, menyatakan duka sedalam-dalamnya kepada seluruh korban dan keluarga. Kemenlu China juga meminta agar otoritas AS segera memverifikasi informasi tersebut kepada pihak China secara resmi, dan membantu keluarga korban.
Temuan Black Box
Tim penyidik berhasil untuk menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan (Black Box) dari pesawat American Airlines. Mengutip dari laporan The Guardian pada Jumat (31/1/2025), saat ini Black Box tersebut sedang berada di laboratorium NTSB.
Black box tersebut dikirimkan ke laboratorium Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) untuk kemudian akan dilakukan analisis. Laporan pertama menimbulkan pertanyaan apakah saat itu sedang terjadi kekurangan staff di menara kontrol udara di Bandara Nasional Ronald Reagen.
Presiden AS, Donald Trump dan beberapa pakar lain, menyebutkan insiden ini merupakan kecelakaan pesawat komersial fatal pertama di AS sejak 2009. Trump menyebutkan, bahwa insiden ini seharusnya dapat dicegah jika tindakan cepat dilakukan oleh menara kontrol.
Baca Juga: Penangkapan Yoon Suk Yeol Setelah Pemakzulan di Korsel