Evakuasi turis

Hujan deras kembali mengguyur beberapa wilayah di Bali, sejak Senin (15/9/2025) pagi, hingga menyebabkan banjir susulan kembali terjadi. Lima hari sebelum banjir susulan terjadi, Bali sudah diterjang oleh banjir besar pada 10 September 2025 hingga menewaskan belasan orang.

Beruntung bencana banjir yang terjadi pada Senin (15/9/2025) tidak separah bencana banjir yang sudah terjadi 5 hari sebelumnya. Namun beberapa wilayah yang sebelumnya tidak terdampak oleh banjir kini justru dilanda air yang cukup tinggi hingga selutut orang dewasa.

Sejumlah hotel yang berada di kawasan Berawa juga tidak luput dari bencana banjir, hingga menenggelamkan beberapa kendaraan yang sedang terparkir. Banjir yang terjadi pada Senin (15/9/2025) tidak berlangsung lama, sebab volume air langsung surut hanya dalam beberapa jam.

Banjir bahkan terjadi ketika warga masih belum sempat menyelesaikan proses pembersihan sampah dari bencana banjir yang terjadi 5 hari sebelumnya. Melihat kondisi yang semakin parah, Wakil Gurbenur Bali mengajukan operasi modifikasi cuaca kepada BMKG untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan kembali terjadi.

Warga Bali Trauma

Banjir susulan yang baru-baru ini terjadi menimbulkan kepanikan warga Bali yang masih trauma dengan bencana yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Beberapa warga bahkan mengaku masih trauma dengan bencana banjir yang terjadi 5 hari sebelumnya hingga merendam lantai 2 rumah mereka.

Banyak warga mengaku perabotan rumah, kendaraan, bahkan atap rumah banyak yang rusak akibat bencana banjir yang terjadi 5 hari sebelumnya. Setelah ketinggian air mencapai paha orang dewasa sekitar pukul 10:00 WIB, warga langsung mengamankan barang-barang berharga agar tidak hanyut.

Warga mengaku merasa takut ketika melihat intensitas hujan yang semakin deras, sebab takut bencana banjir besar kembali melanda wilayah Bali. Ketakutan warga Bali bukanlah tanpa alasan, sebab dalam bencana sebelumnya sebanyak 17 orang dinyatakan meninggal dunia, bahkan beberapa masih hilang.

Sejumlah wisatawan asing terpaksa dievakuasi dari hotel mereka menggunakan peralatan yang seadanya, sebab ketinggian air sudah mencapai pinggang orang dewasa. Meski Bali belum pulih dari banjir 5 hari sebelumnya, kini warga dibayang-bayangi oleh kemungkinan banjir susulan apabila hujan deras terus menguyur.

Potensi Banjir Susulan

Evakuasi warga

Agar warga bisa lebih siap jika banjir susulan kembali terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan kemungkinan terjadi banjir susulan. BNPD sebelumnya sudah memperingatkan kemungkinan Bali akan dilanda banjir besar sejak awal September 2025, sehingga pemerintah setempat membenahi beberapa aspek.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan bahwa kondisi banjir bisa sangat parah sebab ada beberapa aspek. Berdasarkan kajian ilmiah dan evaluasi BNPB, banjir dengan skala tinggi memang bisa terjadi dalam beberapa periode secara berulang setiap tahunnya.

BNPB saat ini sedang mencari data historis bencana yang terjadi di Bali beberapa tahun sebelumnya, agar mitigasi efektif bisa dirancang. BNPB berusaha mencegah banjir susulan agar sektor pariwisata di Bali bisa kembali pulih, sebab bencana tidak datang dari 1 penyebab saja.

Untuk mencegah kemungkinan terjadi bencana alam lainnya, Abdul menegaskan masyarakat juga harus mendukung kebersihan lingkungan agar resiko terjadinya bencana bisa berkurang. Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Bali rawan mengalami banjir susulan.

Minta Modifikasi Cuaca

Melihat kondisi di sejumlah titik yang terendam banjir setelah diguyur hujan deras, Wakil Gurbenur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengajukan operasi modifikasi cuaca. Ia mengajukan hal tersebut kepada BNPB dan BMKG karena mengira hal tersebut penting untuk dilakukan demi menjaga sektor pariwisata Bali.

Menurutnya, perkiraan cuaca saat ini sering tidak tepat dalam masa-masa peralihan musim seperti ini, sehingga tindakan antisipasi sangat tepat untuk dilakukan. Antisipasi dini terhadap bencana yang mungkin terjadi sangat perlu agar para turis yang datang berkunjung ke Bali bisa merasa aman.

Meski bisa menjadi langkah efektif dalam jangka pendek, hal tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa perencanaan dan koordinasi yang tepat. Dengan melakukan modifikasi cuaca, hal yang paing ditakutkan akan terjadi setelahnya adalah volume hujan yang akan turun nantinya sangat besar.

Langkah Tepat

Untuk mencegah banjir dalam jangka panjang, Pemprov Bali sudah melarang masyarakat untuk melakukan alih fungsi lahan produktif menjadi lahan komersil. Selain itu, proses pemulihan tutupan hutan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) akan dilakukan untuk memastikan tidak ada sumbatan.

Pemprov juga akan mengambil langkah untuk mempercepat proses pemulihan wilayah yang terdampak banjir dan memastikan prosesnya tidak akan memakan waktu lama. Agar air sisa banjir bisa surut dengan cepat, Pemprov Bali mengambil tindakan cepat dengan menggunakan pompa air untuk membuang air ke sungai.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Alirkan Dana Rp 200 Triliun ke 6 Bank