Titik Gempa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat di beberapa wilayah Indonesia tentang ancaman terjadinya gempa megathrust dalam waktu dekat di Indonesia. Pembahasan ini banyak diperbincangkan di Indonesia setelah BMKG merilis data wilayah dan waktu perkiraan terjadinya gempa serta dampaknya ke publik.

Secara geologis, wilayah Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik atau kawasan yang memiliki potensi mengalami gempa bumi paling sering. Selain itu, kondisi tektonik Indonesia yang terletak pada pertemuan lempeng besar dunia dan bebwrapa lempeng kecil atau yang disebut microblocks.

Dengan segala kondisi tersebut, BMKG memperingatkan potensi wilayah Indonesia akan mengalami banyak kejadian gempa termasuk gempa megathrust dalam waktu dekat. Agar masyarakat bisa lebih bersiap dalam menghadapi bencana yang akan datang, BMKG sudah menyediakan simulasi khusus berskala nasional sebagai pelatihan.

Kegiatan ini nantinya akan menjadi bahan pelajaran kepada masyarakat dalam menghadapi bencana alam yang kemungkinan besar akan terjadi di wilayah mereka. Untuk mendukung kegiatan tersebut, BMKG akan menghadapkan masyarakat pada skenario gempa dengan kekuatan M9,0 sebagai bahan pelatihan untuk melatih masyarakat.

Apa itu Gempa Megathrust

Gempa 2017

Seorang Peneliti Ahli Pusat Riset Kebencanaan Geologin BRIN, Nuraini Tahma Hanifa menjelaskan apa itu gempa megathrust kepada masyarakat yang belum mengetahuinya. Dalam penjelasannya, Rahma menyebutkan bahwa secara harfiah gempa megathrust adalah gempa yang disebabkan oleh patahan naik lempeng bumi yang besar.

Alasan BMKG memberikan peringatan tentang gempa megathrust adalah posisi Indonesia yang berada di antar ring of fire yang sangat rentan. Gempa megathrust sendiri bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia, sebab bencana alam ini sudah pernah terjadi sebelumnya di tahun 2011.

Pada saat itu bencana tersebut langsung direspon dengan dilakukannya banyak riset dan kebijakaan peting untuk membangun mitigasi terhadap bencana megthrust. Kelompok Riset Geohazard Risk and Resilience berupaya untuk menjembatani antara riset dan kebijakan yang penting dalam menghadapi bencana skala besar.

Berdasarkan peta gempa yang dibentuk pada tahun 2017 yang sudah diperbarui hingga akhir tahun 2024, lokasi gempa megathrust sering terjadi di Indonesia. Wilayah yang umumnya menjadi titik gempa berada di sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa, dimaa guncangannya akan memiliki kekuatan besar.

Potensi Gempa Kembali Terjadi

Gempa megathrust kini menjadi ancaman nyata bagi masyarakat di Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik, dengan 13 segmen megathrust. Salah satu segmen yang menjadi ancaman nyata adalah wilayah Selatan Jawa yang dampaknya diperkirakan bisa memanjang hingga wilayah Selat Sunda.

Selain itu, segmen Sumatera juga memiliki potensi terjadi gempa yang sangat tinggi dan dampaknya bisa sangat besar atau disebut Segmen Enggano. Khusus bagian Selatan wilayah Jawa Barat berdampak besar melepaskan energi besar yang terkunci di zona subduksi Selatan Jawa.

Jumlah energi yang terkumpul seiring waktu menyebabkan sejumlah peneliti khawatir dengan kemungkinan titik pelepasan energi melalui pergerakan yang terjadi mendadak. Jika pergerakannya terjadi secara mendadak, hal tersebut akan memicu getaran atau guncangan dahsyat, dimana jika dilepaskan sekaliguskan akan memicu gema dengan kekuatan M8,7.

Guncangan kuat yang disebabkan oleh gempa yang bisa terjadi kapan saja tersebut diperkirakan akan mengakibatkan perpindahan kolom air laut. Hal tersebut akan menyebabkan gelombang air laut menjadi tidak stabil dan pastinya akan menjalar ke semua arah di pinggiran laut.

Kemungkinan Tsunami

Apabila gelombang air terbentuik dan mencapai daratan, bencana alam seperti Tsunami pastinya tidak bisa dielakkan lagi oleh masyarakat di beberapa wilayah. Bencana Tsunami yang terbentuk karena gempa megathrust diperkirakan bisa mencapai ketinggian 20 meter dan akan berdampak luas di beberapa wilayah.

Gelombang tsunami sekitar 4-6 meter berkemungkinan menyebar sampai wilayah Selat Sunda dimana daerah tersebut berada di pesisir Banten dan Lampung. Selain itu, wilayah Jakarta juga diprediksi akan diterjang tsunami dengan ketinggian yang bisa mencapai 1-1,8 meter di wilayah pesisir utara.

Pelatihan BMKG

Demi menunjukkan keseriusan BMKG untuk menghadapi bencana gempa megathrust, BMKG sudah memberikan pelatihan kepada masyarakat yang berada di zona merah. Pelatihan dilakukan melalui kegiatan Admin Game Tanggapan Darurat Megathrust dan Tsunami, BMKG dimana simulasi skala nasional disediakan oleh BMKG langsung.

Simulasi dilakukan untuk menguji kecepatan, ketepatan, dan koordinarsi lintas sektor masyarakat ketika mengadapi ancaman gempa bumi yang disertai bencana tsunami. Aktivitas terjadi dinilai sangat penting, demi menguji efektivitas sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami di sebuah wilayah, dan menjadi momentum untuk menguji kecepatn respon masyarakat.

Tidak hanya itu saja, pelatihan ini dibentuk dengan tujuan mengantisipasi potensi gangguan komunikasi listrik dan trasnportasi yang sering terjadi. Dalam pelatihan tersebut, para peserta akan dihadapkan dengan skenario gempa megathrust berkekuatan M9,0 dengan kedalaman 10km dan episenter di koordinat 6,94° LS – 104,70° BT.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-74 Prabowo Subianto Dirayakan Dengan Syukuran