Dunia sepak bola Spanyol sedang berduka setelah pelatih tim putri Valencia CF B, Fernando Martin dan tiga anaknya dilaporkan meninggal dunia. Fernando besama ketiga anaknya dilaporkan tenggelam saat menumpangi kapal wisata yang tenggelam di perairan Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Insiden tersebut terjadi ketika rombongan wisatawan asing akan melakukan perjalanan menuju kawasan wisata yang berada di Taman Nasional Komodo (TNK). Kabar duka itu pertama kali disampaikan langsung oleh pihak Valencia CF melalui akun media sosial resmi klub sepak bola tersebut.
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan sudah melakukan pencarian terhadap empat orang korban yang dinyatakan hilang dari lokasi kapal tenggelam. Dari proses evakuasi yang dilakukan, Tim Sar berhasil mengevakuasi 7 dari 11 total korban yang tenggelam bersama Kapal KM Putri Sakinah.
Selama melakukan proses evakuasi, Tim SAR gabungan mengaku mendapatkan beberapa tantangan seperti gelombang alun atau swell dan minimnya jarak pandang. Meski begitu, seluruh relawan menyatakan akan melakukan upaya terbaik untuk menemukan seluruh korban kapal yang tenggelam pada 26 Desember 2025 tersebut.
Kronologi Kapal Tenggelam
Terkait kapal yang tenggelam di perairan Labuan Bajo, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menyatakan penyebab kapal wisata tersebut tenggelam. Kepala KSOP Kelas III, Stephanus Risdiyanto menjelaskan, kapal tersebut tenggelam pada hari Jumat, 26 Desember malam karena dihantam gelombang tinggi.
Ia menyatakan jika pada saat kapal tenggelam, tiba-tiba ada gelombang tinggi sekitar 2-3 meter yang terjadi dalam jangka waktu singkat. Stephanus menambahkan, kapal wisata berjenis semi pinisi bernama KM Putri Sakinah mengalami mati mesin dan tenggelam mengangkut sebanyak 11 penumpang.
Kapal wisata tersebut dijadwalkan akan melakukan perjalanan mengangkut wisatawan menuju Pulau Kalong, Taman Nasional Komodo (TNK), Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah menikmati spot wisata tersebut, kapal terus bergerak menuju Pulau Padar untuk melakukan tracking di Pulau Padar pada Sabtu pagi.
Namun kapal tersebut mengalami insiden kecelakaan naas ketika akan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Padar yang menyebabkan kapal wisata tersebut tenggelam. Pengelola kapal KM Putri Sakinah merinci belasan korban yang terdiri dari 7 wisatawan asing, 4 ABK, dan 1 tour guide.
Proses Evakuasi

Setelah mendapatkan kabar kapal wisata tenggelam, Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi yang dilaporkan menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat. Kepala Kantor Basarnas, Maumere Fathur Rahman menyatakan, tim gabungan berhasil mengevakuasi 7 dari 11 korban kapal wisata yang tenggela di Perairan Pulau Padar.
Dalam proses pengevakuasian, Tim Sar berhasil menyelamatkan 2 korban wisatawan asing yang berasal dari Negara Spanyol, 1 tour guide dan 4 ABK. Sebanyak 3 orang korban kapal yang tenggelam sudah dievakuasi menggunakan Kapa Nepton yang melintas dari Labuan Bajo ke Pulau Padar.
Sebanyak 4 korban lainnya dievakuasi langsung oleh Tim SAR Gabungan, sementara 3 korban lainnya masih belum ditemukan oleh relawan yang bertugas. Adapun identitas korban yang masih dalam pencarian adalah Martin Carrearas Fernando, Martin Garcia Mateo, Martines Ortuno Maria Lia dan Martinez Ortuno Enriquejavier.
Tim SAR gabungan melakukan penyisiran 1 nautical mile selama 3 jam, namun sayangnya seluruh korban hilang masih belum bisa ditemukan. Pencarian kemudian dilanjutkan di hari berikutnya dengan mengerahkan sebanyak 40 personel tambahan dan 7 alat utama untuk mencari para korban.
Pelatih Valencia Menjadi Korban
Dalam insiden tersebut, seorang pelatih klub sepak bola putri Valencia CF B, Fernando Martin bersama tiga anaknya turut menjadi korban. Fernando bersama ketiga anaknya dilaporkan meninggal dunia setelah kapal wisata yang mereka tumpangi dikabarkan tenggelam di perairan Labuan Bajo, NTT.
Tim manajemen menyatakan jika Fernando dan anaknya sedang mengikuti rombongan wisatawan lainnya untuk melakukan perjalanan menuju kawasan Taman Nasional Komodo. Kabar duka yang menguncang dunia sepak bola tersebut pertama kali disampaikan oleh pihak Valencia CF melalui akun media sosial klub.
Dalam unggahannya, klub sepak bola tersebut mengonfirmasi jika Fernando yang merupakan seorang pelatih menjadi korban dalam insiden kapal yang tenggelam. Fernando diketahui berusia 44 tahun dan sedang melakukan perjalanan ke Indonesia bersama anaknya yang berumur 12,10 dan 9 tahun.
Pihak Valencia CF menyatakan jika sampai saat ini keberadaan pelatih mereka dan ketiga anaknya masih belum ditemukan oleh otoritas setempat. Namun tidak lama setelah diunggah, tanpa alasan yang jelas, unggahan tersebut tiba-tiba dihapus dari akun resmi klub sepak bola tersebut.
Real Madrid Berduka
Menanggapi kabar duka yang disampaikan oleh klub sepak bola Valencia CF setelah kehilangan salah satu pelatihnya dalam insiden kapal tenggelam. Klub Real Madrid menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya Fernando bersama ketiga anaknya melalui akun resmi Klub Real Madrid di Medsos.
Dalam unggahannya, Real Madrid menjelaskan bahwa kepergian Fernando menjadi kabar yang paling menyedihkan sekaligus kehilangan besar dalam dunia sepak bola. Real Madrid juga menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada keluarga dan kerabat yang ditinggalkannya setelah mengalami insiden naas di Indonesia.
Baca juga: Jadwal Laga Timnas U-22 Indonesia Vs Filipina SEA Games 2025

