Perang antara Israel dan Palestina semakin meluas, kini negara Iran mulai melakukan serangan balasan ke Tel Aviv pada tanggal 1 Oktober 2024. Peluncuran ratusan rudal balistik yang dilakukan oleh Negara Iran ke Israel membuat situasi ke dua negara semakin memburuk. Banyak negara yang mulai khawatir jika peperangan tidak segera dihentikan maka akan memunculkan masalah yang lebih serius, yakni perang dunia ke-3.
Namun, apa yang mendasari Negara Iran untuk meluncurkan ratusan balistik ke negara Israel?. Sebenarnya ketegangan antara ke dua negara terus memburuk selama beberapa dekade terakhir. Berbagai tindakan Israel yang tidak manusiawi seperti operasi militer di jalur Gaza menjadi salah satu penyebabnya. Lalu bagaimana respon Israel atas penyerangan tersebut?, mari kita ulas lebih dalam pada pembahasan berikut ini.
Peluncuran Ratusan Rudal Balistik Di Negara Israel
Peluncuran ratusan rudal balistik yang menargetkan infrastruktur mililter dan pusat keamanan Israel menjadi bentuk respon Iran terhadap kekejaman Israel sebelumnya. Namun apakah tindakan penyerangan ini dibenarkan?, menurut keterangan Iran penyerangan tersebut masih berlandaskan Piagam PBB pasal 51. Selain itu tindakan penyerangan tersebut dilakukan dengan prinsip-prinsip ajaran suci agama Islam.
Sehingga target dari penyerangan tersebut murni mengincar pusat keamanan Israel dan tidak menargetkan warga sipil. Adapun target dari serangan rudal Iran adalah mengincar pangkalan udara Israel serta markas intelijen militer dan markas badan intelijen Mossad. Dalam insiden penyerangan tersebut, sistem pertahanan Iron Dome menjadi perhatian media international, karena tidak mampu menangkal serangan ratusan rudal tersebut.
Sebanyak 180 rudal balistik Fattah yang ditembakkan oleh militer Iran berhasil menembus pertahanan canggih milik Israel. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa secanggih apapun sistem pertahanan milik Israel tetap mempunyai titik kelemahan. Meski demikian, pihak Israel mengklaim dari 180 rudal yang ditembakkan 90%nya berhasil dicegat oleh sistem Iron Dome.
Setelah insiden penyerangan tersebut dilakukan, terdengar alarm di Israel berbunyi dan seluruh warga diminta untuk segera pergi ke tempat berlindung. Warga diminta untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom yang ada di seluruh Israel untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Selain itu, Israel memberlakukan pembatasan ketat di sekitar Yerusalem dan Tel Aviv untuk mencegah masuknya penyusup.
Alasan Penyerangan Iran
Serangan yang dilakukan oleh militer Iran terhadap pangkal militer Israel telah menimbulkan pertanyaan besar akan motif sebenarnya dibalik peluncuran rudal hipersonik tersebut. Menurut keterangan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC ) ada beberapa alasan kenapa Iran menyerang negara Israel, antara lain :
- Respon keras terhadap agresi militer Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah yakni Hassan Nasrallah
- Bentuk balasan atas tewasnya brigadir Jenderal Iran Abbas Nilforoushan
- Israel membuat pernyataan yang mengancam kedaulatan Iran, yakni menghancurkan situs nuklir hingga fasilitas minyak milik Iran.
Menurut pemerintah Iran, keputusan untuk menyerang Israel merupakan langkah yang tepat karena negaranya telah lama menahan diri untuk tidak menyerang negara Zionis tersebut. Akan tetapi tindakan Israel di timur tengah telah melampaui batas, sehingga peluncuran rudal hipersonik diperlukan untuk memberi peringatan kecil kepada negara Israel.
Selain itu, pemerintah Iran juga memberikan peringatan keras kepada Israel apabila melakukan serangan balasan. Menurutnya, Iran tidak akan pernah ragu dan siap mengambil langkah yang lebih tegas dalam mempertahankan integritas teritorialnya. Jadi jika Israel masih bersikukuh untuk melakukan serangan balasan, maka Iran akan kembali menyerang Israel dengan lebih agresif.
Respon Israel dan Sekutu Atas Penyerangan Tersebut
Menanggapi serangan Iran, perdana menteri Israel memutuskan akan menyerang negara Iran dan mengancam negara tersebut akan bernasib sama dengan Palestina dan Lebanon. Serangan balasan yang lebih besar akan dirasakan oleh Iran dalam beberapa hari mendatang.
Menurut Benjamin Netanyahu Iran telah mengambil langkah yang salah dengan menyerang Israel, keputusan tersebut hanya akan merugikan negaranya sendiri. Menanggapi pernyataan Benjamin, Amerika Serikat kembali menyatakan dukungannya terhadap negara Israel. Menurut Amerika, serangan balasan yang akan dilakukan Israel merupakan langkah yang wajar dalam mempertahankan kedaulatan negaranya.
Presiden Joe Biden telah meminta militer Amerika Serikat untuk turut membantu Israel dalam menembak jatuh rudal yang diluncurkan oleh Iran. Pernyataan dukungan juga disampaikan oleh sekutu Isarel yakni, negara Inggris dan Prancis yang mengecam tindakan agresi keterlaluan Iran. Kedua negara tersebut mendukung Israel untuk menyerang Iran sebagai bentuk pertahanan diri.
Apakah ini menjadi sinyal bahwa akan terjadi peperangan antara Israel dan Iran?. Menanggapi hal ini, sekretaris Jenderal PBB, meminta setiap negara yang berkonflik untuk segera melakukan gencatan senjata. Ia juga mengutuk keras perluasan konflik yang terjadi di Timur Tengah.
Kesimpulan
Peluncuran rudal balistik oleh militer Iran ke Israel telah membuat konflik di negara Timur Tengah semakin memanas. Serangan yang menargetkan pangkalan militer dan pusat keamanan Israel tersebut telah membuat negara Zionis tersebut murka. Mereka mengancam akan segera melakukan serangan balasan terhadap Iran.
Selain itu, Israel juga berjanji akan membuat negara Iran seperti Palestina dan Lebanon apabila terus menyerang wilayahnya. Seruan Israel tersebut mendapat dukungan penuh dari negara sekutunya seperti Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Menurut mereka Israel memiliki hak dalam mempertahankan kedaulatan negaranya.
Baca Juga : Komandan Hizbullah Ibrahim Kobeissi Tewas Diserang Israel