Pada hari Jumat (17/1/2025) malam, Kota Cirebon dan sekitarnya dilanda oleh banjir bandang dadakan yang merendam banyak rumah. Bencana banjir bandang ini, berdampak pada setidaknya 4 Kecamatan di sekitar Kota Cirebon dan menjadi yang terparah sejak tahun 2010.
Pemerintahan Kota Cirebon mengambil langkah penyelamatan, dengan membangun posko pengungsian terpadu untuk memberikan tempat berlindung sementara yang aman kepada masyarakat. Posko pengungsian di bantun di kantor kelurahan pegambiran untuk sementara digunakan masyarakat hingga keadaan banjir sudah surut dan kembali ke rumah masing-masing.
Pemicu Banjir Dadakan
Melalui informasi yang didapatkan dari warga sekitar, bencana banjir ini disebabkan dari intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah hulu. Hal ini menyebabkan aliran air deras masuk ke wilayah hilir, termasuk juga wilayah Kota Cirebon yang ikut terendam saat itu.
Volume hujan yang deras merupakan penyebab banjir bandang dadakan setinggi 1,5 meter di Kota Cirebon pada Jumat (17/1/2025). Banjir bandang dadakan yang terjadi pada malam hari itu merendam ratusan rumah di Kota Cirebon dan memicu kepanikan masyarakat sekitar.
Dari pengakuan seorang warga ratusan warga telah dievakuasi oleh pemerintah setempat ke posko pengungsian untuk mendapatkan bantuan selama bencana banjir. Bencana dadakan yang terjadi pada Jumat malam ini, memicu kerusakan yang cukup parah pada rumah warga di Kota Cirebon.
Bencana Banjir Terparah
Banjir yang terjadi mulai dari pukul 21:30 WIB yang berpuncak pada pukul 01:00 WIB, merupakan banjir terparah. Dimana volume air pada saat itu mencapai ketinggian 1,5 meter, yang lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya.
Kepala pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo menyebutkan banjir yang terjadi di tahun 2025 merupakan yang terparah dalam 5 tahun terakhir. Karena dalam bencana banjir tahun 2025 setidaknya berdampak pada 4 Kecamatan dan 9 Kelurahan di Kota cirebon
Banjir Menyeret Mobil Warga
Dalam bencana banjir bandang dadakan ini juga menyeret dua buah mobil warga yang ikut hanyut terbawa arus banjir di aliran sungai. Mobil diduga melewati aliran sungai Cipager, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, hingga akhirnya salah satu mobil ditemukan tersangkut di sebuah tambak.
Salah sati mobil ditemukan sekitar 3 Kilometer di Sungai Tambak, Desa Palir, Kecamatan Tengah Tani, dari lokasi awal mobil tersebut hanyut. Mobil tersebut ditemukan dalam keadaan rusak parah, ada pun mobil lain berjenis Avanza berwarna silver juga di temukan tersangkut di bebatuan.
Mobil tersebut ditemukan dalam rusak parah, dan sedang dalam keadaan terbalik bersandar di sebuah batu, dengan ke empat rodanya menghadap keatas. Salah satu pemilik mobil hanyut, yang berinisial H (44), menceritakan banjir dadakan yang menyerupai banjir bandang itu datang secara tiba-tiba.
Dari pengakuan korban, air secara langsung menghantam garasi mobil miliknya hingga jebol dan menghanyutkan mobilnya dari perumahan Graha Permai di Kelurahan Watubelah. Dari bencana ini H mengatakan kerugian yang dialaminya mencapai ratusan juta rupiah, karena selain mobil, dua motor miliknya juga ikut terseret banjir.
Pengevakuasian Korban Banjir
Di lokasi kejadian, warga yang sudah berada di depan gerbang utama terlihat histeris saat petugas BPBD Cirebon tiba di lokasi. Para warga langsung meminta petugas BPBD untuk segera menurunkan perahu karet, aksi ini terjadi pada Jumat (17/1/2025) Malam.
Proses pengevakuasian korban banjir dadakan yang terjadi di Perumahan Graha Permai berlangsung dengan sangat dramatis, setelah petugas BPBD tiba dilokasi. Petugas yang bekerja-sama dengan warga bersama-sama menerobos banjir setinggi 1,5m menggunakan sebuah perahu karet untuk menyelamatkan bayi, wanita, dan lansia.
Petugas yang dibantu warga sempat merasa kesulitan dalam mengendalikan arah dari perahu karet, karena derasnya arus sungai pada saat itu. Anggota BPBD juga sempat berusaha untuk naik keatas atap rumah warga untuk menolong mereka yang masih terjebak diatas atap rumah.
Setelah upaya panjang dari petugas yang dibantu warga dalam mengevakuasi korban, pengevakuasian selesai dilakukan hingga sekitar pukul 23:30 WIB. Sejumlah anak, wanita dan lansia sudah berhasil di ungsikan ke posko pengungsian yang sudah dibangun pemerintahan cirebon.
Temukan Anak di Tempat Pengungsian
Seorang warga Perumahan Graha Permai, Dedi Selamet Riyadi (50), mengaku sangat panik saat mengetahui kabar banjir dadakan yang melanda pemukiman. Pada saat bencana ini terjadi dirinya sedang tidak berada di rumah, dan segera kembali setelah mengetahui rumahnya sedang diterjang banjir.
Dia merasa panik karena sang buah hati saat itu sedang berada di rumah, beruntung anaknya berhasil diungsikan ke tempat pengungsian oleh petugas. Dia merasa sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan sang buah hati di tempat pengungsian, hingga membuat suasana yang mengharukan.
Baca Juga: Tragedi Kebakaran Glodok Plaza yang Memakan Banyak Korban