Puncak Bogor diterjang banjir bandang pada Minggu (2/3/2025), insiden ini terjadi malam hari setelah hujan deras menguyur wilayah Bogor. Karena hujan deras yang terjadi, menyebabkan luapan air terjadi di Sungai Ciliwung hingga merendam ratusan rumah warga serta infrastruktur umum.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bogor menyebutkan, ratusan rumah di RT 01,02, dan 03 terendam, dan beberapa warga mengalami luka. Bencana Banjir yang melanda wilayah bogor ini, memakan 1 korban jiwa yang terseret oleh arus deras dari banjir yang terjadi.
Bencana ini juga mengakibatkan sejumlah jembatan penghubung antar daerah terputus, bahkan hingga menggangu jalur lalu lintas di Jalan Raya Puncak. Wakil Bupati Bogor, meminta agar masyarakat dapat tetap tenang dan waspada dalam menghadapi bencana banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini.
Penjelasan BPBD Bogor
BPBD Bogor menjelaskan terkait dengan bencana banjir yang melanda Pucak Bogor, Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 20:30 WIB. BPBD Bogor melaporkan sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, menjadi korban banjir karena luapan Sungai Ciliwung.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani menjelaskan, bencana banjir ini karena sebelumnya terjadi hujan berintensitas tinggi. Adam menjabarkan, hujan yang berintensitas tinggi menyebabkan aliran Sungai Ciliwung meluap hingga kerumah-rumah warga yang berada di sekitar wilayah Bogor.
Awalnya air meluap hanya setinggi mata kaki, namun karena hujan terus menguyur, tidak lama kemudian air meluap hingga setinggi lutut. Saat volume air sudah semakin tinggi, warga sekitar menjadi panik dan berusaha untuk menyelamatkan diri, bahkan beberapa warga sempat mencoba untuk menyebrang menggunakan sprei.
Dengan ditetapkan status siaga 1, yang dikeluarkan di Bendungan Katulampa, peringatan tersebut menandai ancaman serius bagi warga bogor disepanjang aliran sungai. Karena aliran sungai yang terus mengalir deras di sepanjang bantaran sungai, warga dihimbau untuk tetap waspada akan potensi banjir susulan
Akses Jalan Terganggu
Bencana banjir bandang yang menerjang Bogor tidak hanya berdampak kepada warga yang rumahnya terendam banjir, namun juga merusak infrastruktur penting. Sebanyak dua jembatan yang berada di Kecamatan Cisarua terputus karena diterjang arus deras dari air yang meluap melalui Sungai Ciliwung.
Jembatan dengan kerusakan terparah di Pondok 10, Desa Tugu Selatan, Jalan Hankam, jembatan tersebut merupakan jalur penghubung beberapa kawasan Puncak Bogor. Karena putusnya jalur utama yang menghubungkan kawasan puncak, warga yang biasa menggunakan jalur tersebut terpaksa untuk mencari alternatif jalan lain.
Hal tersebut dilakukan oleh warga sekitar agar dapat kembali beraktivitas, sementara itu, untuk akses menuju tempat wisata seperti Curug Cilember ditutup sementara. Pemerintah setempat mencoba untuk mengkaji langkah darurat yang dapat dilakukan untuk membangun jembatan sementara agar dapat melancarkan aktivitas warga sekitar.
Tim teknis akan terus melakukan peninjauan, terkait dengan tahap rekontruksi jembatan yang putus dalam waktu dekat, agar warga dapat kembali beraktivitas. “Beberapa titik yang terendam banjir menyebabkan 2 jembatan putus, kami juga sedang melakukan upaya rekontruksi,” ucap Office Administrator Heri Risnandar.
Ratusan Rumah Terdampak
Selain merusak infrastruktur penting di wilayah yang terendam banjir, bencana ini juga berdampak kepada 119 rumah warga di beberapa wilayah. Wilayah yang terdampak bencana banjir bandang paling parah, berada di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.
Air masuk ke pemukiman warga dengan membawa beberapa material seperti lumpur dan sampah, sehingga pemerintah setempat segera mengevakuasi para korban.Dari beberapa postingan di media sosial, beberapa warga tampak meminta bantuan kepada Tim SAR untuk membantu dalam melakukan proses evakuasi.
Tahap evakuasi dilakukan dengan mengutamakan korban yang terjebak di dalam rumah, karena tidak sempat menyelamatkan diri sebelum banjir meluap semakin tinggi. Beberapa warga bahkan lebih memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, sambil menunggu bantuan yang akan datang dari tim penyelamat.
Pemerintah setempat menyediakan beberapa posko pengungsian untuk digunakan oleh warga sekitar yang rumahnya terendam banjir, sebagai tempat untuk berlindung sementara. Tim relawan dan aparat yang mendata korban untuk menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak sempat kewalahan karena jumlah korban yang terus bertambah.
Memakan Korban Jiwa
Dari laporan yang diberikan BPBD Bogor, seorang warga bernama Asep Mulyana (55) dinyatakan menghilang setelah terseret arus deras karena banjir. Asep merupakan warga yang tinggal di Kampung Anggaraini, Desa Citeko, Kabupaten Cisarua, dalam insiden tersebut, Asep berada di dalam rumahnya.
Ketika arus deras menyapu kawasan sekitar bogor, rumah Asep yang berada ditepi sungai roboh hingga terseret arus sungai yang deras. Tim SAR yang dibantu oleh beberapa warga sekitar langsung melakukan pencarian dalam radius 3 KM dari lokasi kejadian.
Namun karena kondisi cuaca yang buruk, pencarian sempat dihentikan sementara waktu dan dilanjutkan keesokan harinya pada Minggu (3/3/2025). Jenazah korban ditemukan 8KM dari TKP oleh tim gabungan dari Basarnas, warga, dan kepolisian melalui jalur darat, air, dan udara.
Baca Juga: Sritex Resmi Tutup Usai Dinyatakan Pailit Per 1 Maret 2025