Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melaporkan telah terjadi bencana banjir kiriman di sejumlah lokasi wilayah tersebut. Bencana banjir yang merendam wilayah cirebon, terjadi setelah hujan deras sebelumnya menguyur kawasan tersebut pada kamis malam (23/1/2025).
BPBD menyimpulkan, akibat dari curah hujan tinggi yang terjadi sebelumnya, menyebabkan 3 sungai utama di kabupaten Cirebon meluap. Ketinggian air yang dikirimkan dari luapan sungai mencapai 60 cm di sejumlah lokasi, hingga merendam ruas jalan pantura di Cirebon.
Bencana banjir ini, berdampak pada ribuan warga yang tersebar di wilayah sekitar yang terendam, namun tidak sampai menyebabkan korban jiwa. Tim penyelamat dikerahkan agar dapat melakukan penanganan serta melakukan evakuasi pada warga yang menjadi korban banjir, dan mendata dampak bencana.
Pemerintah setempat berupaya dalam menyalurkan kebutuhan korban saat dalam pengungsian, dengan memberikan bantuan logistik untuk memastikan keamanan warga saat mengungsi. Untuk mencegah banjir kembali terjadi, BPBD merekomendasikan beberapa langkah-langkah yang dapat memulihkan wilayah terdampak, serta meningkatkan kesiagaan masyarakat menghadapi banjir.
Kronologi Banjir
Pada Kamis (23/1/2025), karena tingkat curah hujan yang tinggi, yang menguyur wilayah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar). Hujan deras yang terjadi sebelumnya, di duga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir besar yang terjadi pada Kamis malam.
Bencana banjir terjadi akibat dari kiriman air luapan 3 sungai utama, yaitu sungai Ciputih, Singaraja, dan Ciberes, di kawasan Cirebon. Luapan air memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat di beberapa desa seperti Pangarengan, dan Japura Lor, karena genangan air mencapai 60 cm.
Banjir terjadi secara tiba-tiba sekitar pukul 03:00 WIB, ketika warga sedang tertidur nyenyak, yang menyebabkan warga menjadi panik dan segera menyelamatkan barang berharga. Dalam kejadian ini tidak hanya berdampak pada rumah warga, tetapi juga sebuah sekolah seperti SMPN 2 Pangenan, yang terpaksa meliburkan para siswa.
BPBD Kabupaten Cirebon, melaporkan total ada 16 desa dari 7 kecamatan yang terdampak oleh luapan air dari 3 sungai utama. Dari data yang dibagikan media sosial BPBD, menyebutkan, angka tersebut terus bertambah hingga 16 desa akibat adanya banjir susulan yang terjadi.
Tidak Terdapat Korban Jiwa
Bencana banjir ini berdampak pada ribuan warga yang berada di 16 desa yang terendam oleh air luapan dari 3 sungai utama. Berdasarkan data dari badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, mencatat sebanyak 5.686 jiwa dari 3.280 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana ini.
Beruntung dari ribuan jiwa yang terdampak, tidak sampai menyebabkan adanya korban jiwa dalam bencana banjir yang terjadi secara tiba-tiba tersebut. Selain Merendam pemukiman warga, banjir juga merendam Jalan Pantura yang merupakan jalur utama penghubung beberapa kawasan di Kabupaten Cirebon.
Tindakan Cepat Tim Gabungan
Setelah banjir merendam beberapa desa, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan beberapa relawan segera menuju ke lokasi kejadian. Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan setelah menerima laporan bencana banjir, dia langsung mengirimkan tim nya dalam upaya penyelamatan.
Setelah tiba di lokasi yang terdampak banjir, tim gabungan langsung melakukan langka awal dalam mengevakuasi warga yang sedang membutuhkan bantuan. Para relawan gabungan juga segera mendirikan beberapa posko pengungsian yang dapat digunakan oleh warga sebagai tempat aman untuk berlindung sementara.
Para petugas menggunakan perahu karet untuk menjangkau daerah yang dirasa sulit untuk dijangkau karena tingginya genangan air pada daerah tersebut. Dalam upaya untuk mengevakuasi korban banjir, tim penyelamat dibantu oleh beberapa warga sekitar untuk mempercepat proses pengevakuasian.
Selain dalam upaya untuk mengevakuasi warga, tim gabungan juga memastikan pendistribusian bantuan yang diberikan oleh pemerintah setempat berhasil diterima oleh korban. Bantuan yang dimaksud seperti bantuan kebutuhan pokok yaitu makanan, pakaian yang bersih, dan perlengkapan tidur untuk sementara digunakan oleh warga.
Banjir Pernah Terjadi di Awal Tahun
Banjir yang terjadi pada 23/1/2025 malam, bukanlah kali pertama bencana tersebut melanda Kabupaten Cirebon pada bulan Januari 2025. Sebelumnya dikabarkan bencana serupa juga pernah terjadi 17 Januari 2025, yang merendam 5 kecamatan dan berdampak pada 2.430 warga sekitar.
Pejabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyebutkan intensitas hujan yang tinggi memang menjadi salah satu penyebab beberapa sungai mengalami peningkatan signifikan. Karena intensitas hujan yang tinggi, menyebabkan sungai di wilayah tersebut tidak mampu menahan debit air. yang menyebabkan luapan menyebar ke desa sekitar.
Langkah yang Dapat Mencegah Banjir di Masa Depan
BPBD Kabupaten Cirebon memberikan beberapa saran dan rekomendasi yang dapat dilakukan warga untuk mencegah bencana banjir serupa di masa depan. Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan warga seperti normalisasi sungai, dan rehabilitasi lahan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Selain rehabilitasi, peningkatan kesiapan masyarakat dengan mengikuti pelatihan kebencanaan juga dianggap penting, agar warga tidak mudah panik dalam menangani banjir. Sosialisasi mengenai pentingnya untuk menjaga lingkungan yang bersih, dan pengelolaan sampah secara rutin dilakukan, untuk mencegah saluran air menjadi terhambat.
Baca Juga: Gunung Marapi Kembali Meletus dengan Ketinggian 2.891 Mdpl