Pusat Gempa

Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) secara resmi melaporkan adanya rangkaian gempa dengan kekuatan mulai dari 3,8 hingga 4 magnitudo. Titik pusat gempa berpusat di wilayah Sukabumi dan Bogot, Jawa Barat (Jabar), terjadi pada Sabtu (20/9/2025) pukul 23:45 WIB.

Tidak berselang lama setelah informasi tersebut disebarkan oleh BMKG, topik tersebut dengan cepat menjadi perbincangan yang ramai di bahas warganet. Banyak netizen yang mengaku terkejut ketika merasakah serangkaian getaran dahsyat baik dengan skala kecil atau skala besar sejak tengah malam.

Berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh warganet, BMKG menilai banyak warga merasa kebingungan dan khawatir bencana yang terjadi secara tiba-tiba tersebut. Bahkan tidak sedikit warga yang meminta penjelasan lebih lengkap dan konfirmasi kebenaran bencana dari BMKG melalui akun media sosial resmi

BMKG juga menjelaskan, data yang mereka publikasi sebelumnya lebih mengutamakan kecepatan penyebaran informasi dan bisa berubah kapan saja sesuai kondisi. Dengan begitu, masyarakat yang berada di sekitar daerah terdampak gempa lebih waspada dan selalu mengikuti perkembangan yang akan terus diperbarui.

Jenis Gempa Swarm

BMKG buka suara terkait gempa yang mengguncang wilayah Sukabumi dan Bogor sejak Sabtu (20/9/2025) malam hingga Minggu (21/9/2025) pagi. Penjelasan disampaikan secara langsung oleh Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, bahwa gempa tersebut masuk kedalam kategori gempa swarm.

Lebih lanjut Daryono menjelaskan, gempa swarm adalah serangkaian gempa dengan manitudo kecil namun terjadi dengan frekuensi untuk waktu yang lama. Kemungkinan tersebut ditetapkan bukan tanpa alasan, sebab gempa tidak disertai dengan gempa utama (Mainshock) sehingga BMKG menyimpulkannya dengan gempa swarm.

Sebab bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi dan Bogor terjadi secara terus menerus hingga minggu (21/9/2025) pagi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG, beberapa wilayah masih berkemungkinan terguncang gempa susulan, jika melihat aktivitas gempa bumi yang masih aktif.

Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan dari bencana sebelumnya, BMKG mencatat sudah terjadi 30 kali gempa susulan hanya dalam 1 malam. Dari jumlah gempa terdata, guncangan terbesar berskala M 4,0 yang mengguncang wilayah Sukabumi dan Bogor pada Sabtu (20/9/2025).

Tidak Berpotensi Tsunami

Kemungkinan Tsunami

Meski rangkaian gempa terjadi sebanyak puluhan kali sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi, gempa yang terjadi memiiki kedalaman yang dangkal. Karena kedalaman gempa yang sangat dangkal, bencana yang terjadi tidak sampai berpotensi menyebabkan tsunami, sehingga masyarakat tidak perlu terlalu panik.

BMKG melalui akun X resminya pada Minggu (21/9/2025) menjelaskan, getaran akan dirasakan oleh beberap wilayah di sekitar Bogor. Setelah informasi dipublikasi, 12 menit kemudian sekitat pukul 1:59 WIB, gempa susulan dengan kekuatan M 3,8 mengguncang wilayah Sukabumi.

Pusat gempa terdeteksi di 23 kilometer timur laut Sukabumi, dengan kedalaman sekitar 10 km, koordinat 6,78 LS dan 106,57 BT. Bencana ini bisa terjadi karena ada getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi yang terjadi secara tiba-tiba.

Energi yang dilepaskan dari bawah permukaan bumi secara tiba-tiba hingga menyebabkan gempa memicu gelombang seismik yang menyebar ke segala arah. Umumnya hal tersebut disebabkan karena adanya pergerakan lempeng bumi maupun letusan bumi dengan skala besar dan bisa menyebabkan bencana tsunami.

Respon Warga

Gempa yang mengguncang wilayah Jawa Barat sejak Sabtu (20/9/2025) menyebabkan banyak warga merasa panik dengan potensi terjadinya tsunami. Kepanikan warga muncul setelah rentetan gempa sebanyak puluhan kali hingga Minggu (21/9/2025), pagi memiliki kekuatan guncangan yang kecil-besar.

Menanggapi bencana alam yang terjadi secara mendadak tersebut, banyak warga mengaku terkejut dan berusaha untuk menyelamatkan diri dengan keluar dari rumah. Bahkan warga yang sedang tidur karena gempa yang terjadi pada tengah malam seketika bangun saat merasakan guncangan di rumah mereka.

Meskipun tidak menimbulkan kerusakan selama rentetan gempa berlangsung, warga yang tinggal di daerah terdampak masih was-was untuk mengantisipasi dampak gempa. Untuk mendapatkan informasi terkait bencana gempa, banyak warga yang langsung meminta penjelasan kepada pihak BMKG terkait gempa tanpa pemberitahuan tersebut.

Namun BMKG tidak memberikan informasi jelas dan menyebutkan hanya warga di wilayah tertentu saja yang akan merasakan guncangan paling parah. BMKG menegaskan, informasi-informasi yang telah mereka sampaikan bisa berubah kapan saja sesuai dengan hasil pengamatan dan laporan yang mereka terima.

Tidak ada Korban Jiwa

Meski gempa terjadi secara mendadak saat tengah malah, beruntung tidak ada laporan yang menyebutkan korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Hal tersebut dikarenakan warga yang menyadari gempa mendadak tersebut langsung mengambil tindakan menyelamatkan diri dengan keluar dari rumah masing-masing dan tidak panik.

Baca juga: Insiden Kecelakaan Kreta Api Mataram Tabrak Truk Muatan