Perperangan yang terjadi di Timur Tengah semakin memanas, setelah Israel melancarkan serangan terbuka yang menghantam fasilitas penting di Negara Iran. Membalas serangan yang dilakukan oleh Israel, Iran membalas dengan mengirimkan rudal balistik ke Israel secara brutal hingga membuat negara tersebut rugi besar.
Sampai saat ini, Iran sudah melancarkan 5 gelombang serangan yang mereka sebut dengan operasi “True Promise III” ke negara Israel. Menghadapi serangan brutal yang dilakukan oleh Iran sebagai pembalasan, sistem pertahanan yang dibanggakan oleh Israel, Iron Dome, kewalahan untuk menahan setiap gelombang serangan.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan langsung oleh militer Iran, Iron Dome hanya mampu menahan sekitar 20% rudal yang diluncurkan oleh negaranya. Eskalasi perperangan di Timur Tengah ini menimbulkan kekhawatiran dunia, akan potensi terjadinya perang dunia III hingga kemungkinan penggunaan senjata nuklir.
Serangan balasan yang dilakukan oleh Iran selama 2 hari berturut-turut sejak (14/6), berhasil mendaratkan ratusan rudal ke kota besar Israel. Terhadap serangan dari Iran, seluruh warga Israel mengaku bahwa mereka merasa takut dan tidak bisa tidur dengan tenang, karena rudal bisa menghantam kapan saja.
Iran Tolak Gencatan Senjata
Konfrontasi terbuka antara Iran dengan Israel semakin jelas, setelah Iran menyatakan mereka siap melakukan perang habis-habisan dengan rezim zionis Israel. Kabar terbaru dari perperangan di Timur Tengah ini, Iran secara tegas menolak untuk melakukan gencatan senjata dalam pertempuran melawan Israel.
Pernyataan tersebut menambah ketegangan, setelah Iran menolak gencatan senjata selama Israel masih menyerang dan mengincar fasilitas-fasilitas penting di negara tersebut. Iran dengan lantang, menyampaikan penolakan tersebut kepada mediator Qatar dan Oman, meskipun banyak pihak yang berharap hasil perundingan membawa perdamaian.
Media pemberitaan internasional, Reuters, membatah pernyataan yang menyatakan Iran meminta Qatar dan Oman agar melibatkan Amerika Serikat dalam perundingan damai. Senada dengan pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Qatar dan Kementerian Informasi Oman, menyatakan hal yang sama, mengenai penolakan Iran melakukan gencatan senjata.
Iran bersumpah akan membuka zionis Israel gerbang neraka, atas serangan mendadak yang mereka lakukan hingga menewaskan ratusan warga sipil. Iran berjanji akan membalas serangan yang dilakukan oleh zionis Israel, sebagai konsekuensi serangan yang menewaskan petinggi Iran akibat serangan mendadak.
Peringatan Israel
Israel memberikan peringatan kepada warga Iran yang berada di Teheran, agar segera meninggalkan wilayah tersebut demi keselamatan nyawa mereka sendiri. Ancaman tersebut disampaikan, beberapa saat setelah Iran menyatakan negaranya akan keluar dari perjanjian senjata nuklir internasional yang sudah disepakati.
Israel mengeluarkan perintah agar penduduk Teheran segera meninggalkan wilayah tersebut pada Senin (16/6/2025), mereka juga mengancam dengan pengeboman. Mereka mengancan Iran dengan menyebutkan, akan melakukan operasi untuk mengebom fasilitas militer yang berada di ibu kota teheran sebagai balasan.
Ancaman yang disampaikan oleh pihak Israel ini sama dengan peringatan yang mereka berikan kepada warga Palestina yang berada di Gaza. juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, menunjukkan sebuah peta peringatan yang telah ditandai, yang disebut sebagai titik penyerangan.
Menteri Pertahanan Israel, memperingatkan Teheran akan menerima balasan yang tidak pernah bayangkan untuk membayar serangan yang mereka lakukan ke Israel. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melalui akun Truth Socialnya, menyarankan semua penduduk di Teheran untuk segera mengunggsi dari wilayah tersebut.
Dukungan Pakistan
Pakistan secara terang-terangan menyampaikan dukungannya kepada Iran, Pakistan bersedia untuk menggunakan senjata nuklirnya apabila Israel menyerang Iran menggunakan senjata nuklir. Dukungan tersebut disampaikan oleh Pejabat senior Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Jenderal Mohsen Rezaei, melalui sebuah wawancara dengan media.
Ia secara tegas memperingatkan Tel Aviv jika berani menggunakan senjata nuklir, maka Pakistan juga akan meluncurkan senjata nuklirnya ke ibu kota Israel. Pakistan sendiri adalah salah satu dari sembilan negara di dunia yang memiliki persenjataan nuklir terbesar, menyatakan dukungan penuh melawan Israel.
Pakistan menyerukan, mereka akan membantu seluruh negara-negara muslim dengan bersatu untuk melawan Zionisme Israel jika mereka melakukan konfrontasi terbuka. Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, bersedia untuk membantu Teheran di setiap forum perundingan internasional, demi menjaga kepentingan dan keamanan Iran.
Khawaja Asif juga memperingatkan warga internasional, bahwa persenjataan nuklir Israel wajib diwaspadai, karena mereka tidak mengikuti kebijakan internasional terkait penggunaannya. Asif akan mengambil sikap pro ke Iran apabila Israel melakukan penyerangan ke Iran, dan menekankan konsekuensi yang akan ditanggung Israel.
China Desak Kembali ke Jalur Diplomasi
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menekankan kecaman dari Beijing atas eskalasi perperangan dan mendesak kedua negara untuk kembali ke jalur diplomatik. Wang Yi menilai Israel sudah melanggar kedaulatan, keamanan, dan kepentingan teritorial Iran, serta menyatakan dukungan penuh terhadap hak-hak sah Iran.
Wang menegaskan bahwa jalan diplomatik yang bisa membawa permasalahan nuklir ini kembali damai masih belum menemukan titik terang yang pasti. Ia berharap bahwa kedua negara masih bisa melakukan pembicaraan secara baik-baik, agar eskalasi perperangan tidak terus meningkat dan mencapai perdamaian.
Pihak China menyatakan kesiapan untuk memainkan peran konstruktif dalam proses mencapai perdamaian, agar kedamaian dan keamanan internasional tidak terancam. Wang juga menyatakan harapannya, agar Israel dengan sungguh-sungguh berpikir keselamatan dan menghargai lembaga demi menjaga kedamaian yang saat ini sedang terancam.
Baca Juga: Ratusan Rudal Iran Hujani Israel Sebagai Serangan Balasan