Baru-baru ini gempa bumi berkekuatan dahsyat mengguncang negara Pasifik, Vanuatu pada hari Selasa tepatnya tanggal 17 Desember 2024. Bencana gempa berkekuatan 7,3 SR telah menyebabkan kehancuran yang tak terbayangkan. Tidak hanya menghancurkan sejumlah bangunan, tetapi juga merenggut nyawa banyak orang.
Kini Vanuatu sebagai salah satu negara kepulauan yang terletak di Pasifik Selatan harus berjuang keras untuk bisa bangkit kembali dari bencana besar ini. Lalu apakah ada korban jiwa dalam peristiwa kali ini?, dan bagaimana kondisi warga RI disana?. Mari kita temukan jawabannya pada pembahasan artikel kali ini.
Kondisi Vanuatu Usai Diguncang Gempa Dahsyat
Kehidupan di Vanuatu yang tadinya tenang damai seketika berubah menjadi tragedi mengerikan usai gempa bumi berkekuatan 7,3 mengguncang wilayah tersebut. Kekuatan gempa yang dahsyat telah memporak-poranda sejumlah bangunan, hingga menyebabkan pemadaman listrik.
Mayat-Mayat Tergeletak
Michael Thompson, seorang warga lokal mengabadikan kondisi di ibu kota Port Vila pasca gempa ke akun sosial media miliknya. Menurut keterangannya banyak orang yang terjebak di dalam gedung saat gempa bumi melanda wilayah tersebut. Bahkan Thompson menjelaskan banyak mayat-mayat yang tergeletak di jalanan.
Berdasarkan laporan yang diterima, ada sekitar 14 orang meninggal dunia imbas tragedi ini. Bahkan tidak sedikit orang yang masih terjebak didalam reruntuhan bangunan. Para penyelamat dan warga sekitar saling bahu membahu menyelamatkan para korban yang terjebak.
Kehancuran Di Ibu Kota Port Villa
Ibu Kota Port Villa sebagai salah satu wilayah yang dekat dengan pusat gempa juga tidak luput dari dampak gempa ini. Terlihat banyak bangunan rata dengan tanah, termasuk gedung pemerintahan dan berbagai fasilitas umum. Bahkan gedung diplomatik dari beberapa negara seperti: Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Selandia baru juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Selain itu, sebagian besar jalan utama tertutup oleh puing-puing bangunan yang menghambat proses penyelamatan dan distribusi bantuan. Tidak hanya, itu pasokan listrik dan air bersih juga menjadi terganggu akibat tumbangnya tiang listrik dan hancurnya pipa air.
Penjelasan BMKG Terkait Potensi Tsunami Di Indonesia
Setelah gempa besar mengguncang Vanuatu, banyak warga di kawasan Pasifik, termasuk Indonesia, mulai khawatir apakah tsunami akan menyusul. Mengingat jarak negara Indonesia dengan Vanuatu sangatlah dekat, yakni hanya berjarak sekitar 3.000 kilometer. Terlebih sebelumnya, Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sempat mengeluarkan peringatan terkait adanya ancaman tsunami disejumlah titik.
Meski telah dicabut, akan tetapi masyarakat Indonesia masih khawatir apakah tsunami masih berpotensi melanda tanah air. Untuk meredakan kekhawatiran publik akan dampak gempa berkekuatan 7,3 SR di Vanuatu, pihak BMKG turut memberikan penjelasan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika setelah gempa Vanuatu terjadi, pihak mereka telah memantau secara ketat kemungkinan terjadinya tsunami.
Namun, BMKG menjelaskan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya potensi tsunami yang bisa sampai ke Indonesia. Hal ini dikarenakan kekuatan gempa tidak menghasilkan pergeseran lempeng yang cukup besar untuk memicu gelombang tsunami. BMKG juga menambahkan bahwa tsunami yang terjadi biasanya lebih sering dipicu oleh pergeseran vertikal dasar laut yang besar.
Sementara gempa yang terjadi lebih berfokus pada pergeseran horisontal, sehingga tidak berpotensi menimbulkan tsunami di negara Indonesia. Oleh karena itu, BMKG meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi apapun yang beredar di sosial media, kecuali dari pihak BMKG sendiri.
Kondisi Warga RI Di Negara Vanuatu
Besarnya kekuatan gempa yang terjadi di Vanuatu telah menimbulkan kekhawatiran banyak negara, terutama Indonesia. Karena banyak warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Vanuatu, baik untuk bekerja atau sebagai bagian dari proyek kemanusiaan dan pengembangan. Di tambah sebelumnya di kabarkan ada 14 orang yang meninggal dunia dengan rincian, sebagai berikut:
- 4 orang tewas di rumah sakit ibu kota Port Villa.
- 6 Akibat tertimbun longsor.
- 4 orang meninggal di ruko akibat tertimpa bangunan puing-puing bangunan.
Kementerian Luar Negeri Indonesia segera berkoordinasi dengan kedutaan besar Indonesia di Port Vila untuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia di sana. Sejauh ini, laporan yang diterima menunjukkan bahwa tidak ada korban jiwa di kalangan warga negara Indonesia, meskipun beberapa di antaranya mengalami kerugian materil.
Dengan kata lain, mayoritas korban yang meninggal dunia adalah penduduk lokal dan 2 diantaranya adalah warga China. Hingga saat ini sebagian besar WNI yang berada di Vanuatu telah mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Pihak kedutaan besar juga bekerja sama dengan pemerintah Vanuatu untuk memastikan bantuan yang diperlukan sampai ke tangan yang tepat.
Kesimpulan
Bencana gempa yang mengguncang Vanuatu pada 15 Desember 2024 ini memang menjadi salah satu tragedi yang menyedihkan. Kehidupan di negara tersebut berubah seketika, dengan 14 korban meninggal dunia dan ribuan orang lainnya terluka. Tidak hanya kehilangan orang yang dicintai, masyarakat Vanuatu juga kehilangan rumah dan berbagai aset penting lainnya.
Selain itu bagi warga Indonesia yang tinggal di Vanuatu, upaya pemulihan sedang berlangsung, dan pemerintah Indonesia terus memastikan keselamatan mereka. Semoga bencana ini segera berlalu dan kehidupan di Vanuatu bisa kembali normal, meski membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca Juga : Presiden Korsel Umumkan Darurat Militer, Siap Berperang?