Saat ini, gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Awas, karena masih mengeluarkan erupsi dan gempa embusan. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geogoli ( PVMBG) menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk menjauhi radius bahaya 7 km dari puncak gunung. Peluang terjadinya erupsi masih tinggi, sehingga untuk menimalisir dampaknya ada baiknya tidak ada aktivitas di radius yang telah ditetapkan. Masyarakat harus mematuhi himbauan yang telah dikeluarkan oleh badan terkait demi menunjang keselamatan diri sendiri. Mari kita telusuri lebih jauh mengenai fenomena letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang memicu peringata Awas dari badan PVMBG.
Fenomena Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
Berdasarkan pantauan badan terkait, Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada dilokasi Kabupaten Flores Timur, NTT masih terus bergejolak hingga hari ini. Per tanggal 8 November 2024, terpantau erupsi hebat dengan ketinggian abu mencapai 2 kilometer di atas puncak masih terus berlangsung.
Bahkan menurut informasi yang didapat sudah terjadi 5 letusan dengan ketinggian mencapai 2.000 meter dan diperkirakan akan masih terus berlangsung. Aktivitas yang masih tinggi membuat badan terkait menghimbau kepada warga maupun para wisatawan untuk tidak beraktivitas disekitar radius 7 km dari titik erupsi.
Kejadian Awal
Fenomena erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebenarnya telah terjadi pada tanggal 3 November 2024. Letusan dahsyat yang terjadi sebelumnya telah mengakibatkan kerusakan yang cukup parah. Dari jejak yang ditemukan oleh badan terkait, terlihat lubang besar dengan diameter 13 dengan kedalaman mencapai 4 meter.
Ini membuktikan bahwa muntahan batu pijar tersebut tidak hanya berukuran kecil, tetapi juga dalam ukuran besar. Dengan ukuran batu yang begitu besar, tidak heran jika banyak rumah warga yang mengalami kerusakan parah. Bahkan tercatat 9 orang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan. Sehingga proses evakuasi warga harus segera dilakukan untuk menghindari lebih banyak jatuhnya korban jiwa.
Potensi Letusan Susulan
Tampaknya letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur belum usai. Gunung tersebut terpantau masih aktif dalam beberapa hari belakangan ini. Bahkan pada hari Kamis (8 November 2024) Gunung ini memiou kekhawatiran pihak terkait akan adanya potensi letusan susulan.
Hal ini terlihat dari aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang terus mengeluarkan letusan. Tercatat dalam rentang waktu 06.00 – 12.00 WITA sudah terjadi 9 kali letusan asap berwarna hitam dengan ketinggian berkisar 500-8.000 meter di atas puncak. Sehingga saat ini status Awas terhadap Gunung tersebut belum di cabut.
Upaya Penanggulangan Bencana Gunung Berapi
Bencana alam yang melanda Nusa Tenggara Timur telah menyisakkan luka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Diperlukan campur dari tangan pemerintah dalam menanggulangi bencana ini. Karena para korban yang terdampak fenomena ini harus rela mengungsi dan meninggalkan ruma mereka demi keselamatan. Lalu seberapa sejauh upaya penanggulanagan bencana ini?, mari kita temukan jawaban tersebut pada pembahasan lebih lanjut.
Menyediakan Tempat Pengungsian
Dalam menghadapi bencana Gunung meletus para pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama dalam menyediakan tempat pengungsian. Karena ribuan warga yang terdampak membutuhkan tempat pengungsian yang layak, terutama bagi anak-anak, wanita, hingga lansia yang terdampak atas fenomena ini.
Lalu apakah pemerintah telah melakukan upaya yang maksimal dalam menghadapi bencana gunung berapi?. Menurut BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), mereka telah berupaya dalam menyediakan tempat pengungsian layak huni untuk para warga yang terdampak. Di mana tempat pengungsian tersebut tersebar di 6 titik kabupaten Flores Timur dan Sikka. Meski demikian, masih ada beberapa kekurangan dari tempat pengungsian tersebut, diantaranya yaitu:
- Air bersih
- Makanan
- Pakaian
- Peralatan bayi dan wanita
Penyisiran Di Sekitar Lokasi
Menanggapi tanggap darurat bencana gunung berapi, tim SAR ikut diterjunkan dalam upaya membantu para masyarakat yang terdampak. Selain mambantu mengevakuasi warga terdampak, para Tim SAR juga melakukan penyisiran disekitar lokasi kejadian. Karena dikhawatirkan masih ada korban yang selamat dan membutuhkan pertolongan sesegera mungkin.
Seperti yang baru-baru ini terjadi, para Tim SAR dan anggota PMI dengan berani menerjang abu vulkanik demi menyelamatkan seorang nenek dari lokasi kejadian. Kondisinya yang lumpuh membuat sang nenek tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Namun berkat kesigapan dan keberanian Tim SAR dan anggota PMI, nenek tersebut berhasil diselamatkan.
Pentingnya Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat
Dalam menghadapi bencana alam yang sedang terjadi, diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah dan para masyarakat. Karena masalah bencana alam bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi bagi kita semua sebagai rakyat Indonesia. Perlu Anda ketahui bahwa para korban bencana alam berpacu dengan waktu, sehingga semakin banyak pihak yang terlibat maka semakin baik.
Terlebih pada bencana Gunung Lewatobi Laki-laki yang mengharuskan ribuan orang mengungsi. Mungkin pemerintah telah menyediakan tempat pengungsian yang layak, namun barang yang tersedia masih terbatas. Sehingga bagi masyarakat yang tidak terdampak bisa ikut turut secara aktif dalam memberikan bantuan.
Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan secara langsung seperti, makanan, selimut, obat-obatan, pakaian, hingga perlengkapan wanita dan bayi. Perlengkapan yang sesederhana ini mungkin bisa sangat berarti bagi mereka yang harus menginap ditempat pengungsian. Selain itu, bagi para korban yang terdampak diharapkan terus menunggu update informasi dari badan terkait fenomena gunung meletus.
Jangan pernah percaya dengan informasi apapun yang beredar apabila tidak berasal dari sumber terpercaya. Mempercayai informasi yang kebenarannya tidak diketahui hanya akan membuat kepanikan dan memperburuk situasi. Selain itu, jangan kembali ke rumah apabila situasi di sekitar gunung belum dinyatakan aman. Semoga fenomena gunung meletus di Nusa Tenggara Timur cepat berakhir agar masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti semula.
Baca Juga : Kemenkomdigi & Pakar Siber Bersatu Atasi Ancaman Digital