Awal bulan Ramadhan memicu kekhawatiran para investor pasar Kripto seperti Bitcoin CS, karena mengalami pergerakan harga yang beragam pada Sabtu (1/3/2025). Mayoritas kripto dalam jajaran volume transaksi teratas dan memecoin, terpantau kembali berada di zona merah, meskipun sebelumnya sudah membentuk area support.
Berdasarkan data dari market global, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar yaitu Bitcoin (BTC), turun sebesar 0.53% dalam 24 jam terakhir. Namun dalam sepekan terakhir, harga dari Bitcoin masih melemah sebanyak 12,27% dan 20% dari zona All Time Highnya (ATH).
Cryptocurrency Ethereum (ETH) juga ikut melemah sebesar 3% dalam 24 jam terakhir, karena ketidakpastian makroekonomi global serta kebijakan Presiden AS. Sama seperti BTC, ETH juga alami penurunan yang signifikan selama sepekan terakhir sebesar 8,99%, dan hampir 40% dari ATH.
Dogecoin (DOGE), kembali menjadi sorotan setelah mencetak rekor keuntungan tahunan sebesar 198,3%, namun dalam sebulan terakhir koin DOGE turun 31,2%. Sama seperti Memecoin lain, DOGE mengalami koreksi hampir 80% dari ATH, meski begitu analis berpendapat Doge masih berada dijalur bullish.
Penyebab Harga Kripto Merosot
Hingga awal bulan Ramadhan, keseluruhan kapitalisasi pasar kripto berada di level 2,78 triliun USD setara 46,06 kuadriliun (16.550 per USD). Penurunan yang signifikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketidakpastian kondisi makroekonomi global yang memicu kekhawatiran para investor.
Inflasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari ekspetasi, hingga 3% secara tahunan (YoY), juga memicu kekhawatiran. The Federal Reserve (The Fed) yang merupakan bank sentral AS, akan tetap mempertahankan suku bunga yang tinggi lebih lama lagi.
Hal tersebut sangat berdampak bagi sentimen pasar keuangan global, termasuk juga dalam perdagangan kripto, selain itu kebijakan tarif yang diumumkan Trump juga membawa sentimen negatif pasar. Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menerapkan kebijakan baru terhadap Kanada, Meksiko, Uni Eropa, serta menambahkan tarif kepada China sebesar 10%.
Faktor lain yang mempengaruhi penurunan harga Cryptocurrency pada pasar global seperti, arus keluar yang besar dari Exchange Trade Fund (ETF). Selain faktor makroekonomi global, dan tekanan besar dari institusional, market juga terguncang dengan peretasan yang terjadi kepada Bybit dengan kerugian sebesar 1,5 miliar USD.
Prediksi Harga Bitcoin
Bitcoin (BTC) sebelumnya mengalami pelemahan harga yang tajam hingga 84.000 USD dari all time high nya di level 108.786 USD. Sebelum mengalami penurunan, Bitcoin sempat mencoba area support dilevel 85.000 USD pada bulan Januari, namun tidak memiliki support yang kuat.
Kepala Riset di Galaxy Digital, Alex Thorn, menyebutkan jika BTC tidak memiliki support yang kuat di gelombang selanjutnya, BTC berpotensi berada di level 75.000-85.000 USD. “Sebagian besar pergerakan diantara USD 75.000 hingga 85.000 hampir tidak ada koin bergerak onchain di kisaran tersebut, pasar mungkin ingin menguji kisaran tersebut”.
Banyak analis kripto yang menyebutkan, apabila tekanan besar kepada pasar kripto terus berlanjut, akan membawa BTC ke level support USD80.000.Jika aksi Sell Trend tetap berlanjut, BTC berpotensi akan terjun lebih dalam hingga melewati area support di level 75.000-77.000 USD.
Hal tersebut menunjukkan, adanya potensi yang akan membawa sentimen negatif ke pasar Kripto dan memicu kekhawatiran para investor sebelum pemulihan. Namun tidak dapat dipastikan, apabila BTC mendapatkan momentum support yang baik, BTC berpotensi untuk mengalami pump hingga melewati level ATHnya.
Potensi Doge
The Coin Republic melaporkan, sejarah dari pergerakan harga Doge yang menunjukkan fase konsolidasi kerap mendahului lonjakan harga pasar yang signifikan. Penurunan harga yang terjadi saat ini, dinilai menjadi pola perdagangan jangka pendek yang akan memicu pump di level selanjutnya.
Selain itu, sentimen positif dari pasar kripto yang lebih luas akan mendukung kemungkinan penguatan harga koin Doge akan terealisasi. Dari data historis Doge, dapat dilihat bahwa pergerakan harga terlemah sering membuka peluang terjadinya lonjakan harga yang akan melampaui ATH.
Seorang analis pasar, Trader Tardigrade, menyebutkan pola yang mirip dengan pergerakan Doge di tahun 2017, dimana kenaikan Doge hingga 15 kali lipat. Sejak Desember 2024 hingga Februari 2025, memecoin Doge tetap stabil berada di area support yang dibentuk sekitar 0,20-0,30 USD.
Menurut Tardigrade, konsolidasi ini mirip dengan pola sebelumnya dan jika pola ini terus berlanjut, Doge diprediksi akan melampaui ATH setelah Maret 2025. Pendekatan analisis Elliot Wave menunjukkan Doge saat ini tengah mencoba untuk membentuk 5 gelombang yang menandakan tren kenaikan jangka panjang.
Posisi Doge
Awal bulan Maret 2025, Doge sudah beberapa kali mencoba untuk menunjukkan pola stabilisasi sebelum mengalami lonjakan yang signifikan dimarket global. Dogecoin mengalami penurunan kapitalisasi pasar hingga 36,2 miliar, dengan volume perdagangan 24 jam meningkat sebesar 2 miliar USD.
Investor dan penggemar Doge harus lebih waspada mengamati pergerakan pasar dalam beberapa bulan mendatang, untuk mengantisipasi penurunan harga yang berkelanjutan. Apabila area support Doge terlewati, investor dapat mengkaji pergerakan dari pasar global yang akhir-akhir ini tidak stabil karena berbagai tekanan.
Disclaimer: investasi aset Kripto akan membawa resiko yang tinggi yang menjadi tanggung jawab Anda, artikel ini bersifat informasi dan bukan ajakan untuk menjual maupun membeli.
Baca Juga: Prabowo Meresmikan Bullion Bank Alias Bank Emas di Indonesia