Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, memimpin jalannya apel kesiagaan satuan tugas (satgas) kemanusiaan ke myanmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dalam amanat yang diberikan, Wamenhan menyampaikan bahwa gempa bumi yang terjadi di Myanmar sudah mengakibatkan banyak korban dan berdampak signifikan.

Dalam menunjukkan bentuk solidaritas serta tanggung jawab, pemerintah Indonesia melalui arahan Presiden Prabowo Subianto, turut memberikan bantuan kepada masyarakat Myanmar. Wamenhan juga menyampai bahwa prajurit TNI, petugas BNBP, Basarnas, Kementrian Kesehatan, dan Baznas akan terlibat dalam operasi untuk menanggulangi bencana.

Wamenhan mengapresiasi seluruh dedikasi personel yang menjalankan tugas negara di tengah cuti lebaran dan menekankan pentingnya menjalankan misi kemanusiaan ini. Setelah memimpin apel, Wamenhan bersama dengan jajarannya melakukan pengecekan kesiapan satgas dan bantuan logistik yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk diberangkatkan.

Setelah diperiksa, seluruh bantuan dimuat kedalam pesawat Hercules A-1342 lepas landas dengan sempurna, dipimpin langsung oleh Kolonel Penerbangan, Beni Aprianto. Bantuan yang dikirimkan akan langsung diantar ke Bandara Naypyidaw, Myanmar, dengan dikawal oleh beberapa anggota TNI AU saat dalam penerbangan.

Satgas Terlengkap

Pada Selasa (1/4/2025), Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar untuk membantu korban gempa melalui Satuan Tugas (Satgas). Satgas Kemanusiaan diberangkatkan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (Jaktim) dengan rute menuju Bandara Naypyidaw, Myanmar.

Satgas Kemanusiaan yang berangkatkan terdiri dari 73 orang yang ditugaskan secara langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), Suharyanto. “Tentunya dengan bantuan baik personel, logistik, maupun kesehatan, setidaknya Indonesia bisa sangat berkontribusi dalam membantu masyarakat Myanmar yang sedang kesulitan,” ungkap Suharyanto.

Suharyanto juga menyebutkan, bahwa Satgas Kemanusiaan yang dikirimkan Indonesia sejauh ini adalah yang paling lengkap jika dibandingkan dengan negara lain. “Sebagai informasi tambahan, lengkapnya ada tim kesehatan, ada tim pencarian pertolongan, ada logistiknya, sejauh ini baru Indonesia saja,” lanjut Suharyanto.

Untuk itu, hal tersebut dirasa akan menjadi salah satu kebangaan bagi Bangsa Indonesia, karena telah menyiapkan bantuan kemanusiaan dengan matang.”Kita masyarakat Indonesia patut bangga, bahwa pemerintah Indonesia menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat negara lain yang sedang alami kesulitan,” ucap Suharyanto.

Bantuan 12 Ton

Bantuan kemanusiaan myanmar

Sebelumnya, pemeritah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan), telah mengirimkan 12 ton bantuan logistik ke Myanmar menggunakan pesawat Hercules untuk membantu korban gempa. Bantuan tersebut dikumpulkan dari TNI, Basarnas, Baznas, dan beberapa elemen pemerintah serta organisasi masyarakat (Ormas) yang berhubungan dengan bantuan Kemanusiaan.

Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan menyebutkan, bantuan yang dikirimkan mencakup berbagai kebutuhan dasar serta perlengkapan bagi para korban gempa sebelumnya.”Rombongan berangkat menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU C–130J-30 Super Hercules A-1342, dengan membawa muatan logistik seberat 12.240kg bantuan logistik”.

Donny menjelaskan lebih lanjut, bantuan yang dikirimkan terdiri dari 30 tenda, mie instant, logistik BNPB, dan 1 unit truk Basarnas. Sebelum diberangkatkan, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menugaskan Asisten Operasi Panglima TNI, Mayjen Gabriel Lema untuk memeriksa kesiapan pukul 14:00 WIB.

Pesawat akan berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 15:30 WIB, melalui rute Halim Perdanakusuma, Banda Aceh menuju Bandara Naypyidaw, Myanmar. Pengiriman Bantuan ini merupakan bagian dari kepedulian Presiden Prabowo, dalam mendukung kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang sedang kesulitan di Myanmar.

Tidak Mempengaruhi Konflik politik

Wamenhan, Donny Ermawan memastikan bahwa misi kemanusiaan yang dilakukan oleh TNI untuk membantu korban gempa di Myanmar akan tetap berjalan. Meskipun negara tersebut sedang dilanda konflik militer, Satgas yang dikirimkan akan berusaha untuk tidak terlibat dalam konflik yang sedang terjadi.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh TNI yaitu mengirimkan personel pengamanan yang akan menjaga anggota TNI lain saat membantu korban gempa. “Itu nanti akan kita assessment berapa banyak tim pengaman yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan petugas yang sedang menjalankan tugas di daerah bencana,” ungkap Donny.

Donny menjelaskan, Tim pengamanan yang dikirimkan ke lokasi terdiri dari 39 personel TNI yang dikirim pada Selasa (1/4/2025). Seluruh personel yang dikirimkan terdiri dari gabungan beberapa korps seperti Kopassus, Marinir, Kopasgat, serta beberapa personel awak serta pilot pesawat Hercules.

Terkait dengan pengiriman Logistik, Donny menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengalami kendala untuk membawa logistik masuk meski sedang ada konflik di Myanmar. Hal tersebut dipastikan oleh Donny, karena TNI telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan organisasi ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management.

Tanggapan PBB

Beberapa negara lain juga ikut membantu korban bencana gempa di Myanmar, seperti Malaysia, India, Australia, Amerika dan beberapa negara lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, saat menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah setempat serta masyarakat di wilayah terdampak.

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Indonesia Menurun Jelang Lebaran 2025