pesawat jeju kecelakaan

Hanya berselang 4 hari, dunia penerbangan kembali berduka. Sebelumnya pesawat Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan di dekat kota Aktau, Kazakhstan 25 Desember 2024 yang menewaskan lebih dari 30 orang. Kini kecelakaan tragis tersebut kembali terjadi pada pesawat Jeju Airlines pada tanggal 29 Desember 2024. Fenomena kecelakaan yang terus terjadi membuat publik khawatir akan keselamatan transportasi udara, terlebih memasuki libur akhir tahun.

Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air

kecelakaan udara menimpa pesawat jeju korea selatan

Pesawat komersial 737-800 milik Jeju Air yang membawa 175 penumpang dan 6 awak mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan. Kecelakaan terjadi saat Jeju Airlines tergelincir dari landasan pacu yang akhirnya menabrak tembok Bandara Internasional Muan Korea Selatan.

Fenomena ini langsung menarik perhatian publik, terkait penyebab gagalnya pesawat komersial tersebut melakukan pendaratan. Karena jika dilihat dari video yang beredar, pesawat 737-800 meluncur tanpa menggunakan roda pendaratan. Apakah kegagalan teknis terjadi akibat kelalaian pihak maskapai dalam menjaga dan merawat pesawat tersebut?.

Menimbulkan Korban Jiwa

Berdasarkan informasi yang didapat, kecelakaan udara tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Kecelakaan terjadi saat pesawat ingin melakukan pendaratan akan tetapi mengalami malafungsi pada roda pendaratan yang pada akhirnya menabrak pagar bandara.

Akibatnya api dan asap langsung mengepul di badan-badan pesawat yang tampak hancur. Dalam insiden tersebut, 28 orang dilaporkan meninggal dunia dan diprediksi jumlahnya akan terus bertambah karena operasi penyelamatan masih terus dilakukan. Namun berdasarkan laporan sementara, 2 orang berhasil diselamatkan dalam keadaaan hidup.

Penyebab Kecelakaan

Kecelakaan yang menewaskan puluhan orang tersebut langsung menarik perhatian dari pemerintah setempat. Penyelidikan menyeluruh terus dilakukan oleh otoritas keamanan setempat guna mengetahui penyebab pasti dari jatuhnya pesawat milik Jeju. Namun berdasarkan kesimpulan awal, tim penyelidik menduga jika kecelakaan tersebut diakibatkan oleh tabrakan dengan burung.

Tabrakan tersebut membuat roda pendaratan pesawat tidak dapat berfungsi dengan baik yang pada akhirnya menyebabkan kecelakaan tragis tersebut. Situasi ini mengingatkan kita pada kecelakaan yang menimpa pesawat Azerbaijan yang juga disebabkan oleh kawanan burung.

Plt Presiden Perintahkan Upaya Penyelamatan Maksimal

Pelaksana tugas presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok segera merespon insiden ini dengan meminta operasi penyelamatan dimaksimalkan. Ia memerintahkan kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi penyelamatan untuk menggunakan semua sumber daya yang tersedia.

Operasi penyelamatan habis-habisan ini bertujuan untuk mempercepat proses evakuasi para korban dan bangkai pesawat. Tercatat sebanyak 32 mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lapangan untuk mempecepat proses pemadaman api dan evakuasi para korban.

Tidak hanya itu, sejumlah mobil ambulance dan alat berat juga dikerahkan untuk memastikan proses evakuasi berjalan dengan cepat dan efisien. Hingga saat ini proses evakuasi para korban dan penyelidikan tengah berjalan bersamaan. Namun, pemerintah tetap meminta kepada semua pihak terkait untuk tetap memprioritaskan keselamatan korban.

Sebagai informasi tambahan, saat ini presiden Yoon Suk Yeol telah dimakzulkan dari jabatannya atas buntut panjang pemberlakuan darurat militer. Sehingga Wakil Perdana Menteri, Choi Sang Mok ditunjuk sebagai pemimpin sementara dan mengambil semua alih tugasnya.

Benarkah Burung Dapat Menyebabkan Kecelakaan Pesawat?.

Di penghujung tahun 2024, telah terjadi 2 kecelakaan pesawat yang telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Seperti kecelakaan yang menimpa pesawat komersial bermesin ganda baru baru ini. Di mana tabrakan dengan seekor burung telah menyebabkan malafungsi pada mesin pesawat, terutama pada bagian roda pendaratan.

Tidak hanya sekali, Azerbaijan Airlines diketahui juga mengalami kerusakan pada bagian mesin pesawat yang berakhir kecelakaan akibat menabrak sekawanan burung. Peristiwa “Bird Strike” bukanlah hal baru di dunia penerbangan. Menurut data dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), ratusan insiden kecelakaan pesawat mayoritasnya diakibatkan oleh tabrakan dengan burung.

Kerusakan Mesin Akibat Bertabrakan Dengan Burung

Seekor burung yang terbang dilangit mungkin terlihat begitu anggun dan indah dimata banyak orang. Tapi tahukah kamu, semua pilot yang terbang selalu merasa takut saat bertemu dengan kawanan burung, terutama jika ukurannya yang besar?. Mengapa?, untuk lebih jelasnya mari kita alasan berikut:

  • Burung yang bertabrakan dengan pesawat berpotensi terhisap ke dalam mesin yang pada akhirnya menyebabkan malafungsi.
  • Tidak dapat dipungkiri, tabrakan antara pesawat dengan burung bisa menyebabkan sejumlah kerusakan pada badan pesawat, seperti: kaca depan dan sayap.
  • Dalam kondisi terburuk tabrakan yang terjadi dapat mengagalkan sejumlah sistem kontrol yang membuat pesawat menjadi kehilangan kendali.

Melihat dampak yang ditimbulkan, tidak heran jika seorang pilot merasa takut saat berhadapan dengan kawanan burung. Karena tidak hanya menimbulkan kerugian materil, tetapi juga mengancam nyawa banyak orang.

Upaya Pencegahan

Bird Strike atau serangan burung bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, terlebih dampak yang ditimbulkan cukup kompleks. Biasanya pihak bandara akan memasang sistem pengawasan dan alat pengusir burung seperti suara keras atau cahaya untuk mengurangi populasi burung di lokasi penerbangan.

Selain itu, badan pesawat dirancang khusus agar dapat bertahan saat tabrakan terjadi. Meski demikian, kecelakaan pesawat akibat fenomena ini tetap tidak dapat terhindarkan, namun dengan adanya upaya pencegahan ini, kita bisa menimalisir dampaknya.

Kesimpulan

Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan merupakan tragedi yang menyedihkan bagi dunia penerbangan, khususnya di Korea Selatan. Upaya penyelamatan yang cepat dan respons dari pemerintah menunjukkan keseriusan dalam menangani bencana ini. Namun tentunya masih banyak pelajaran yang harus diambil untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di masa depan, terutama masalah bird strike.

Baca Juga : Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Puluhan Orang Tewas!