Kamboja mundur dari SEA games 2025

Dunia olahraga Asia Tenggara dibuat terkejut setelah Kamboja secara tiba-tiba menarik diri dari SEA Games 2025 yang digelar di Thailand. Keputusan mendadak ini diumumkan pada 10 Desember 2025, sehari setelah opening ceremony pada 9 Desember 2025.

Hal ini tentu meninggalkan tanda tanya besar bagi banyak pihak mengenai alasan sebenarnya di balik langkah ekstrem tersebut. Karena penarikan penuh sebuah negara dari ajang multievent sebesar SEA Games adalah kejadian langka dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Daripada penasaran, lebih baik kita mencari tahu alasan kenapa Kamboja menarik diri dari SEA Games 2025 melalui artikel ini. Disini kita akan membahas penyebab serta dampak yang ditimbulkan dari keputusan sepihak tersebut.

Alasan Kamboja Menarik Diri Dari SEA Games 2025

thailand sea games

National Olympic Committee of Cambodia (NOCC) telah menyampaikan alasan kenapa Kamboja mundur dari ajang SEA Games 2025 yang diselenggarakan di Thailand. Dalam surat resminya, NOCC menjelaskan keputusan ini ambil atas kekhawatiran serius terhadap keselamatan para atlet dan permintaan dari keluarga mereka agar segera dipulangkan.

Situasi keamanan yang memburuk akibat konflik perbatasan dengan Thailand menjadi alasan Kamboja mengambil langkah tegas dan terukur. Sebelumnya, sejak 26 November 2025 Kamboja sudah menarik diri dari delapan cabang olahraga termasuk sepak bola, silat, judo, wushu, dan beberapa lainnya.

Beberapa hari kemudian bahkan ada cabang lain yang ditarik misalnya voli, sehingga seakan memberi sinyal bahwa situasi tidak stabil bagi kontingen Kamboja. Meskipun demikian, sejumlah atlet tetap datang ke Bangkok dan ikut dalam upacara pembukaan SEA Games pada 9 Desember 2025.

Sebuah keputusan drastis baru diambil keesokan harinya yaitu penarikan seluruh kontingen agar segera kembali ke negara asal. Jadi kondisi geopolitik yang tengah memanas membuat pemerintah dan komite olahraga Kamboja memilih langah yang paling aman. Bagi mereka keselamatan para atlet menjadi prioritas utama.

Konflik Perbatasan Kamboja & Thailand: Pemicu Penarikan

Penarikan Kamboja dari SEA Games tidak bisa dilepaskan dari konflik perbatasan yang kembali memanas antara Kamboja dan Thailand. Sejak 7 Desember 2025, terjadi bentrokan militer di perbatasan kedua negara, termasuk penggunaan artileri dan serangan udara.

Sebenarnya konflik antar kedua negara telah menghangat sejak bulan Juli lalu. Di mana muara konfliknya berasal dari perselisihan klaim kuil kuno Preah Vihera dan Ta Muen Thom. Bentrokan militer diperbatasan memaksa Kamboja menembakkan rudal ke wilayah perbatasan Thailand.

Serangan tersebut langsung dibalas oleh pihak Thailand dengan mengerahkan jet tempur F-16. Namun konflik antara kedua negara tersebut berakhir setelah Kamboja dan Thailand sepakat berdamai, tepatnya pada tanggal 26 Oktober 2025. Namun perjanjian tersebut tidak berlangsung lama, eskalasi kembali meningkat pada bulan November.

Bentrokan yang baru-baru ini adalah yang paling mematikan, menewaskan puluhan orang dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke tempat yang aman.  Karena situasi dinilai berbahaya dan tidak bisa diprediksi, banyak warga sipil juga telah mengungsi karena kondisi keamanan secara keseluruhan memburuk.

Dampak dan Reaksi atas Mundurnya Kamboja

Keputusan Kamboja ini menciptakan gelombang kejut di dunia olahraga Asia Tenggara. Banyak pihak yang menilai keputusan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak yang ditimbulkan dari konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja.

Dari sisi penyelenggara, mundurnya Kamboja memaksa panitia mengubah jadwal dan mengatur ulang grup di beberapa cabang olahraga seperti sepak bola. Bahkan beberapa pertandingan terpaksa dibatalkan akibat minimnya atlet.

Rasa Kecewa Mendalam

Bagi para atlet Kamboja yang sudah berlatih dan mempersiapkan diri, ini tentu mengecewakan. Mereka kehilangan kesempatan untuk bersaing di kompetisi regional populer seperti SEA Games. Tidak hanya Kamboja, atlet dari berbagai negara juga merasa kecewa karena pertandingan mereka terpaksa dibatalkan akibat keputusan ini.

Dari sisi netizen dan penggemar olahraga juga beragam, sebagian mendukung keputusan pemerintah namun ada juga yang merasa kecewa. Kompetisi seperti SEA Games, yang dirancang untuk mempererat persahabatan antar negara ASEAN melalui olahraga, kini menjadi korban ketegangan politik dan keamanan.

Terancam Sanksi

Langkah menarik semua kontigen dari ajang SEA Games 2025 dinilai bisa berdampak serius dan berpotensi disanksi berat. Karena dalam regulasi multievent regional, setiap negara wajib menyelesaikan partisipasinya kecuali ada keadaan darurat.

Meski Kamboja mengklaim alasan keamanan sebagai dasar penarikan, ancaman sanksi dari otoritas olahraga Asia Tenggara hingga dunia tetap ada. Sanksi terberat berupa larangan partisipasi diberbagai ajak internasional, yang mana bisa mempengaruhi perkembangan olahraga mereka secara keseluruhan.

Kesimpulan

Penarikan seluruh kontingen Kamboja dari SEA Games 2025 bukan keputusan spontan, melainkan hasil dari situasi keamanan yang genting akibat konflik perbatasan dengan Thailand. Meskipun sempat hadir dalam upacara pembukaan, kekhawatiran terhadap keselamatan atlet dan permintaan dari keluarga menjadi faktor utama.

Keputusan ini menunjukkan bahwa dalam kondisi genting, aspek keamanan dan nyawa manusia tetap lebih penting daripada ambisi olahraga maupun prestise internasional.

Baca Juga : Gempa M 7,5 Guncang Jepang: Kondisi Terkini & Update Korban!