Misteri hilangnya bocah 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) akhirnya mulai menemukan titik terang setelah dinyatakan hilang 8 bulan lalu. Alvaro dilaporkan menghilang tanpa jejak sejak Rabu sore, 6 Maret 2025, saat ia hendak shalat maghrib di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pihak keluarga sudah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam mencari keberadaan bocah tersebut, namun keluarga tidak pernah menemukan hasil yang memuaskan. Setelah 8 bulan berlalu sejak kasus ini pertama kali diselidiki pihak kepolisian, polisi akhirnya berhasil menemukan sebuah kerangka anak kecil.
Laporan awal dari hilangnya Alvaro Kiano pertama kali disampaikan oleh kakek bocah tersebut yang bernama Tugimin, pada 6 Maret 2025. Dalam laporannya, Tugimin menjelaskan bahwa cucunya sempat meminta izin untuk ke masjid untuk berbuka puasa bersama teman-temannya dan shalat maghrib.
Setelah mencari informasi kemana-mana, Tugimin akhirnya mendapatkan informasi penting dari marbot yang menyebutkan sempat ada pria misterius yang mencari Alvaro. Pria misterius tersebut sempat berbincang dengan marbot, pria tersebut lalu mengaku sebagai ayah dari Alvaro yang memang berada di masjid.
Laporan Polisi

Kepanikan mulai melanda kakek Alvaro Kiano setelah cucunya tidak menunjukkan tanda tanda akan kembali ke rumah meski sudah malam hari, Tugimin menjelaskan bahwa cucunya tidak pernah pulang selarut itu kecuali sedang bermain sepak bola bersama teman-temannya di depan rumah mereka.
Karena diliputi rasa cemas terhadap kondisi cucunya, Tugimin menyisir sekitar pemukiman demi mencari cucunya dan bertanya kepada tetangga dan RT. Meski sudah melakukan berbagai upaya, Tugimin tetap tidak mendapatkan hasil hingga ia akhirnya melaporkan hal tersebut ke Polsek Pesanggrahan, Jaksel.
Sekitar pukul 10 malam, Tugimin tiba di Polsek untuk membuat laporan orang hilang, namun karena ada aturan Tugimin haru menunggu selama 1×24 jam. Polisi mengarahkan Tugimin untuk kembali melapor keesokan harinya apabila orang yang ia laporkan hilang masih belum juga kembali ke rumah.
Setelah menanti selama 1×24 jam, Tugimin kembali melapor dan ia diarahkan ke Polres Jaksel karena menyangkut anak di bawah umur. Sambil menanti hasil penyelidikan dari pihak kepolisian, Tugimin mencoba melihat rekaman CCTV masjid, namun CCTV tersebut sedang dalam kondisi rusak.
Mencari ke Luar Kota
Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya aktif melakukan operasi-operasi penelusuran untuk mengetahui lokasi dari Alvaro yang dilaporkan menghilang. Polisi bahkan melakukan pencarian hingga ke luar kota untuk mengungkap keberadaan Alvaro, memeriksa beberapa saksi, sekolah, bahkan mlihat riwayat pesan di medsos.
Upaya polisi dalam menemukan lokasi Alvaro mendapatkan banyak hambatan, banyak masyarakat memberikan informasi palsu terkait kasus hilangnya bocah berumur 6 tahun tersebut. Dari keterangan pihak kepolisian, keluarga Alvaro sudah beberapa kali ditipu oleh orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan pribadi memanfaatkan kecemasan keluarga.
Tidak sedikit orang yang mengaku melihat keberadaan Alvaro di suatu tempat demi mendapatkan imbalan berupa uang tunai, namun ternyata berbohong. Untuk setiap informasi valid yang diterima polisi dari warga meski sekecil apa pun itu, polisi akan tetap menindaklanjuti laporan tersebut.
Polisi sudah mendalami informasi yang diterima dari guru ngaji Alvaro sampai ke Sukabumi, Pandeglang untuk menggali segala kemungkinan yang ada. Polsek Pesanggrahan juga rutin menggali informasi terkait Alvaro di media sosial dengan harapan ada yang mengenali wajah bocah berusia 6 tahun itu.
Menemukan Titik Terang
Pencarian Alvaro yang menjadi misteri sejak Maret 2025 akhirnya menemukan titik terang setelah polisi berhasil menangkap orang yang dicurigai sebagai pelaku. Alvaro ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa saat polisi menangkap terduga pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap bocah 6 tahun tersebut.
Saat menangkap pelaku, polisi menemukan kerangka anak kecil yang diduga kuat adalah Kiano Alvaro yang dilaporkan menghilang pada 6 Maret. Demi memastikan dugaan polisi, serangkaian deoxyribonucleic acid tes atau tes DNA dilakukan untuk mengungkap identitas kerangka anak kecil yang ditemukan polisi.
Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk menganalisis materi genetik yang menyimpan informasi penting dari kondisi biologis unik seseorang yang sudah meninggal. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Metro Jaya Jakarta Selatan, Kombes Nichoas Ary Lilipaly dalam semua sesi wawancara dengan media.
Polisi juga menyatakan sudah mengamankan identitas pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Alvaro Kiano yang tidak lain adalah ayah tirinya sendiri. Tim penyidik juga sudahh mengamankan pelaku untuk menjalani pemeriksaan dan akan dimintai keterangan terkait identitas jenazah dan motifnya melakukan hal tersebut.
Uji Lab
Untuk memastikan identitas jenazah tersebut adalah Alvaro, pihak keluarga termasuk ibu korban diminta untuk menjalani pemeriksaan DNA untuk memastikan kecocokannya. Nicholas menjelaskan, tim penyidik saat ini masih bekerja untuk melengkapi seluruh proses identifikasi dan akan memberikan penjelasan ke publik nanti.
Baca Juga: Dosen Untag Tewas Usai Bermalam dengan Anggota Polri

