Baru-baru ini BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) kembali mengeluarkan himbauan waspada kepada masyarakat Indonesia akan potensi bencana di tahun ini. Berdasarkan analisis tim BMKG , Indonesia berpotensi menghadapi fenomena La Nina dalam beberapa bulan mendatang. Peringatan dini dari BMKG harus dijadikan sebagai antisipasi dalam menghadapi potensi bencana yang bisa saja memakan korban jiwa.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat Indonesia masih kurang familiar dengan istilah La Nina, sehingga berpotensi menurunkan tingkat kewaspadaan mereka. Jadi pemberian edukasi terkait fenomena La Nina harus dilakukan terlebih dahulu, agar masyarakat mengerti seberapa besar potensi bencana yang dapat ditimbulkan. Untuk itu mari kita simak ulasan artikel ini sampai tuntas agar dapat memahami apa itu fenomena La Nina!.
Apa itu Fenomena La Nina?
Fenomena La Nina yang menyebabkan penurunan permukaan suhu laut di Samudra Pasifik, kini berpotensi melanda Indonesia. Penurunan suhu tersebut akan membuat udara terasa lebih dingin dari biasanya, sehingga berpotensi meningkatkan curah hujan di suatu wilayah. Jadi jenis bencana yang ditimbulkan dari fenomena alam La Nina adalah hidrometeorologi seperti, banjir, longsor dan angin kencang.
Lalu Apa Penyebab La Nina?
Setelah mengetahui apa itu La Nina, tentu kita juga penasaran dengan penyebab terjadinya fenomena alam tersebut. Setidaknya ada 3 faktor utama penyebab terjadinya fenomena La Nina, antara lain:
- Kuatnya Angin Pasat
Hembusan angin pasat yang kuat dari bagian timur ke barat di wilayah ekuator dapat menyebabkan penumpukan air hangat di bagian barat Samudra Pasifik. Fenomena ini dapat menimbulkan perbedaan suhu permukaan laut yang cukup signifikan antara wilayah barat dan wilayah tengah timur Samudra Pasifik. - Meningkatnya Air Dingin
Penumpukkan air hangat di wilayah barat telah memicu air yang lebih dingin pada lapisan bawah laut ikut terangkat ke permukaan dibagian timur-tengah Pasifik. Kondisi ini membuat permukaan laut pada wilayah tersebut menjadi lebih dingin daripada biasanya. - Terjadinya Interaksi Antara Atmosfer dan Laut
Perubahan suhu permukaan air laut juga dapat mempengaruhi pola cuaca dan iklim global. Di mana hal ini dapat meningkatkan daya tampung lapisan atmosfer yang pada gilirannya menjadi salah satu penyebab terjadinya fenomena La Nina.
Kenali Ciri-ciri La Nina
Mengenali ciri-ciri utama terjadinya La Nina menjadi sebuah langkah penting yang harus dilakukan. Karena hanya dengan begitu, kita bisa mempersiapkan diri lebih awal dalam menghadapi bencana yang mungkin saja terjadi. Lalu apa saja ciri-ciri umum sebelum terjadinya fenomena La Nina?, berikut penjelasan lengkapnya:
- Terjadinya penurunan suhu secara drastis
- Meningkatkanya curah hujan khususnya di kawasan Papua, Indonesia
- Adanya fenomena angin pasat menuju arah barat dengan kekuatan angin yang semakin menguat
- Permukaan air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Himbauan BMKG Atas Fenomena La Nina
Kepala BMKG (Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika), Dwikorita Karnawati menjelaskan tanda-tanda munculnya fenomena La Nina kian terlihat jelas. Meski demikian, ia belum bisa memastikan apakah fenomena tersebut akan terjadi 100% di Indonesia. Saat ini, terpantau perbedaan suhu La Nina telah melampaui batas -0,5 tetapi sekarang menjadi -0,64 yang berarti suhu tersebut lebih dingin dari normalnya.
Namun perubahan suhu belum genap 30 hari, sehingga ada kemungkinan suhu tersebut bisa kembali normal atau semakin mendingin. Dibutuhkan analisis yang lebih mendalam hingga akhir Oktober untuk mengetahui apakah fenomena alam tersebut La Nina atau bukan. Meski demikian, Dwikorita tetap menghimbau kepada masyarakat Indonesia terutama kepada mereka yang tinggal di dekat pesisir untuk selalu waspada.
Bencana alam bisa saja terjadi sewaktu-waktu tanpa adanya peringatan terlebih dahulu. Terlebih saat fenomena La Nina terjadi maka curah hujan akan meningkat sebesar 20 hingga 40%. Peningkatan curah hujan yang begitu signifikan dapat memicu bencana hidrometeorolgi seperti: banjir, tanah longsor, badai tropis, hingga puting beliung.
Jenis bencana hidrometeorologi ini tidak bisa dianggap remeh, karena dapat menimbulkan kerusakan yang parah dan kerap memakan korban jiwa. Jadi pastikan Anda selalu memantau perkembangan informasi dari badan terkait seperti BMKG agar dapat menimalisir dampaknya.
Dampak La Nina Di Indonesia
Terjadinya proses pendinginan suhu bumi secara global akibat fenomena La Nina dapat memicu sejumlah dampak buruk bagi makhluk hidup. Meski demikian dampak yang ditimbulkan dari fenomena La Nina pada sebuah wilayah bisa berbeda-beda. Misalnya di Indonesia sendiri mengalami penurunan suhu permukaan air laut sehingga bencana alam seperti Hidrometeorolgi bisa terjadi di tanah air. Berikut adalah beberapa dampak La Nina terhadap Indonesia:
- Banjir
- Tanah Longsor
- Puting Beliung
- Angin Kencang
- Curah Hujan Ekstrem
- Banjijr Bandang
Kerusakan yang ditimbulkan dari bencana tersebut dapat membuat ekonomi Indonesia menjadi terganggu. Bisa Anda bayangkan APBN Indonesia harus dikeluarkan untuk mengatasi kerusakan yang ditimbulkan dari bencana alam, terlebih akan banyak sekali korban jiwa pada peristiwa tersebut. Selain kerusakan ekstrem, Fenomena La Nina juga bisa membawa sejumlah wabah penyakit kepada masyarakat Indonesia seperti:
- Flu
- Diare
- Demam Berdarah
- ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan)
- Penyakit Kulit
- Demam Berdarah
Itulah beberapa penyakit yang bisa saja menyerang masyarakat Indonesia akibat tingginya curah hujan di tanah air. Dengan memahami dampak buruk yang bisa ditimbulkan dari fenomena La Nina, tentunya kita harus lebih siaga dalam menghadapi bencana dalam beberapa bulan kedepan.
Kesimpulan
BMKG menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tetap waspada dalam menghadapi bencana hidrometeorologi dalam beberapa bulan kedepan. Fenomena La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan yang cukup signifikan yakni 20-40%. Ini berarti air laut maupun sungai akan mengalami peningkatan, sehingga bencana banjir tidak dapat terhindarkan.
Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dapat memicu terjadinya tanah longsor yang tentunya sangat membahayakan pengguna jalan. Di sisi lain bencana alam lain seperti angin kencang juga akan melanda Indonesia dalam beberapa bulan kedepan. Sehingga BMKG meminta masyarakat untuk lebih waspada dan terus memantau perkembangan informasi terkait fenomena La Nina di Indonesia.
Baca Juga : Gunung Lewotobi Meletus! Kolom Abu 1.000 Meter Guncang NTT