Kebakaran Mobil

Publik saat ini sedang digemparkan oleh kabar sebuah mobil box yang membawa uang tunai dari bank plat merah cabang Polewali Mandar. Mobil pembawa uang tunai milik bank plat merah tersebut dilaporkan warga mengalami kebakaran di Dusun Palippis,Desa Bala, Kecamatan Balanipa.

Kendaraan yang bermerek Daihatsu Grandmax milik bank plat merah tersebut diketahui membawa uang tunai sebesar Rp 4.600.000.000. Mobil operasional yang membawa uang dalam jumlah besar tersebut diketahui sedang bertugas untuk mengisi sejumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Pihak polisi yang menerima laporan dari insiden kebakaran mobil pembawa uang tunai tersebut langsung mendatangi TKP untuk melakukan tahap penyelidikan. Sampai saat ini kepolisian masih belum mempublikasikan berapa jumlah uang tunai yang terbakar dan yang berhasil diselamatkan dalam insiden tersebut.

Polisi juga sedang melakukan upaya maksimal agar bisa mengungkap penyebab mobil pembawa uang tersebut bisa terbakar ketika sedang menjalankan tugas. Sopir kendaraan terserbut yang merupakan karyawanb dari PT Swadaya Sarana Informatika (SSI) menceritakan detik-detik kebakaran kepada polisi demi membantu proses penyelidikan.

Kronologi Kebakaran

Mobil BNI

Insiden kebakaran mobil pembawa uang ini diduga milik Bank Negara Indonesia (BNI) di Jalan Trans Sulawesi, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Peristiwa tersebut menimpa sebuah mobil minibus Daihatsu Granmax dengan nomor polisi B 9345 PCU milik PT Swadaya Sarana Informatika (SSI).

Berdasarkan data yang dipublikasi oleh pihak kepolisian, insiden tersebut terjadi pada Rabu (12/11/2025), sekitar pukul 12:35 WITA. Mobil tersebut sedang melau menuju Majene untuk mengisi uang di beberapa gerai ATM, sambil membawa uang tunai sekitar Rp 5,2 miliar.

mobil tersebut diketahui mengangkut sebanyak Rp 3,4 miliar uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 1,8 miliar uang pecahan Rp 50.000. Ditengah perjalanan menuju Majene, asap tiba-tiba muncul dari bagian jok tengah mobil yang diikuti aroma bensin yang tercium kuat.

Berdasarkan kesaksian yang disampaikan supir kendaraan tersebut, tidak lama setelahnya api mulai menyala hingga membakar seluruh isi mobil tersebut. Supir yang bernama Surya (31) sempat mencoba menyelamatkan uang tunai di dalam mobil tersebut, namun sayangnya api menyambar dengan cepat.

Tidak Ada Korban Jiwa

Meski api melahap habis mobil pengangkut uang tersebut, beruntung petugas kepolisian yang mengawal dan sopir yang berada di dalam mobil tidak mengalami luka. Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi menegaskan bahwa keduanya berhasil menyelamatkan diri tepat waktu, sehingga tidak ada korban jiwa.

Penjelasan Pihak Kepolisian

Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi, mengungkap bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah kebocoran bahan bakar atau korsleting listrik. Demi memastikan kebenaran dugaan tersebut, pihak kepolisian akan terus melakukan olah TKP dan pemeriksaan lanjutan agar penyebab pastinya bisa diketahui.

Budi Adi juga menyatakan bahwa ia akan langsung mempublikasikan penyebab pasti dari insiden tersebut setelah penyelidikan selesai dilakukan oleh timnya. Budi Adi juga menjelaskan bahwa dua unit mobil pemadam kebakaran dari Tinambung dan Campalagian diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Petugas pemadam berhasil memadamkan api dalam waktu singakat, sekitar pukul 12:50 WITA, sehingga tidak memberikan dampak di sekitar TKP. Meski api tidak sampai menyambar rumah, jalanan di sekitar TKP menjadi macet dan Budi Adi meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

Selain itu, Budi Adi juga menjelaskan bahwa mobil pengangkut uang tunai tersebut sempat menggunakan uang sebesar Rp 600.000.000 untuk mengisi beberapa gerai ATM. Akibat insiden kebakaran mobil tersebut, uang tunai berjumlah 4,6 miliar tidak berhasil diselamatkan dan hangus terbakar.

Kecurigaan Publik

Mendengar penjelasan yang disampaikan pihak kepolisian, banyak tanda tanya besar dari publik terkait standar keamanan dan prosedur operasional lembaga keuangan. Publik bertanya-tanya terkait insiden kebakaran tersebut, sebab bagaimana mobil pengangkut uang dalam jumlah besar tersebut bisa terbakar dalam waktu singkat.

Kendaraan pembawa uang tunai seperti itu seharusnya memiliki prosedur pengecekan dan pengawalan yang ketat, serta dilengkapio sistem keamanan yang berlapis. Insiden kebakaran tersebut tidak menggambarkan kelayakan teknis sesuai standar operasional perbankan dan jasa logistik yang mengangkut uang dalam jumlah besar.

Kecurigaan publik juga semakin diperkuat dengan melihat skala kerusakan yang dialami oleh kendaraan tersebut setelah terbakar karena terlihat tidak biasa. Kini publik menilai insiden tersebut tidak sepenuhnya wajar dan mungkin saja oknum-oknum terkait sedang berusaha menyimpan faktor non teknis.

Terlebih lagi insiden yang seharusnya bisa diselesaikan secara transparan tersebut justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan dibandingkan jawaban yang masuk akal. Kasus yang sedang viral ini semakin menguatkan tekanan publik kepada lembaga-lembaga terkait agar bisa memberikan klarifikasi terbuka terkait insiden tersebut.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Resmi Gugat Cerai Deddy Corbuzier