Pada tanggal 18 September 2024 akan terjadi fenomena alam Supermoon. Dimana jarak bulan sangat dekat dengan bumi, sehingga meningkatkan pasang maksimum air laut di Indonesia. Ini berarti kondisi air laut naik lebih tinggi, sehingga berpotensi mengakibatkan genangan air pada tempat yang tidak seharusnya. Hal ini memicu kekhawatiran BMKG atas potensi terjadinya banjir rob di sejumlah wilayah Indonesia.
Menurut BMKG ( Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ) potensi banjir akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, antara lain : Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Di mana potensi banjir ini akan menyebabkan gangguan aktivitas di wilayah pelabuhan dan pesisir pantai. BMKG memperkirakan banjir rob pada sebagian wilayah Indonesia akan terjadi di tanggal 17 September – 23 September 2024 mendatang.
Oleh karena itu, BMKG menghimbau masyarakat yang tinggal di pesisir pantai untuk tetap waspada. Meskipun supermoon dapat menimbulkan potensi banjir akibat gaya gravitasi yang kuat, tetapi dampaknya tidak begitu signifikan. Jadi supermoon tidak berdampak pada bencana lain seperti, aktivitas vulkanik dan gempa.
Fenomena Supermoon Di Bulan September 2024
Fenomena langit Supermoon yang terjadi pada tanggal 18 September 2024 menjadi sebuah moment langka yang tidak dapat terjadi setiap hari. Jadi tidak heran, jika banyak masyarakat diberbagai belahan dunia yang menantikan fenomena ini. Di mana jarak bulan dan bumi sangat dekat, sehingga bulan akan terlihat lebih besar dari biasanya.
Bulan akan mencapai fase purnama pada jam 09.34 WIB pada tanggal 18 September 2024. Namun masyarakat baru bisa menyaksikan fenomena ini pada senja hari. Hal ini disebabkan oleh posisi bulan yang terletak 180° dari posisi matahari di langit. Jadi fenomena langka ini baru bisa disaksikan mulai senja hari. Selain itu, fenomena supermoon kali ini juga sangat spesial, karena bertepatan dengan gerhana bulan parsial.
Meski demikian, Indonesia tidak termasuk wilayah yang dilewati oleh fenomena astronomi ini. Pasalnya gerhana bulan parsial hanya bisa di lihat di wilayah Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan sebagian Asia Barat. Namun dibalik keindahannya ada sejumlah bencana yang dapat diakibatkan, salah satunya adalah banjir.
Penyebab Terjadinya Supermoon
Mungkin banyak masyarakat yang takjub akan keindahan fenomena alam supermoon. Namun tidak semua orang mengetahui penyebab terjadinya supermoon. Perlu diketahui supermoon dapat terjadi ketika bulan berada di fase purnama dan jaraknya sangat dekat dengan bumi. Ada kalanya jarak bulan bisa lebih dekat atau lebih jauh dari bumi, hal di karenakan orbit bulan berbentuk elips bukan lingkaran sempurna.
Selain itu fase purnama juga dapat menyebabkan terjadinya fenomena supermoon. Hal ini dikarenakan Matahari, Bumi dan Bulan berada pada 1 garis lurus. Sehingga cahaya matahari yang terpantul dari permukaan bulan membuat sisi bulan terlihat sepenuhnya diterangi dari bumi. Saat terjadinya supermoon, ukuran bulan menjadi 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan bulan purnama biasa.
Bagi orang awam, mungkin perbedaannya tidak terlihat begitu signifikan. Namun bagi seorang ahli atau pengamat jeli ukuran bulan akan tampak lebih besar di langit. Fenomena alam ini juga sangat sering terjadi, bahkan dapat terjadi beberapa kali dalam setahun. Meski demikian, supermoon tetap menjadi sebuah momen yang paling dinantikan banyak orang terutama fotografer dan pengamat langit.
Kesimpulan
Supermoon menjadi salah satu fenomena alam yang sangat indah yang tidak boleh Anda lewatkan. Meski demikian supermoon dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir rob. Hal ini di karenakan gaya gravitasinya meningkat akibat jarak bulan dan bumi yang terlalu dekat. Dengan demikian, diharapkan kepada masyarakat yang tinggal dipesisir pantai untuk lebih siaga dan selalu memantau perkembangan informasi dari BMKG.
Baca Juga : Libur Nasional 16 September 2024, Perayaan Hari Penting