Baru-baru ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan pernyataan tegas terkait penanganan judol. Ia berkomitmen memberantas kasus judi online di Indonesia sampai ke akar-akarnya. Dirinya tidak akan tebang pilih dalam menangani kasus judol yang telah meresahkan masyarakat Indonesia. Seperti yang kita ketahui, permainan haram ini telah menjadi masalah yang cukup serius di Indonesia. Kemiskinan dan peningkatan kriminal menjadi contoh kecil terkait seberapa bahayanya permainan judi online. Namun seperti apa pernyataan Kapolri Listyo?, mari kita cari tahu mengenai hal ini pada pembahasan artikel ini.
Ketegasan Kapolri Dalam Memerangi Kasus Judol
Pada hari Senin 11 November 2024, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ikut hadir dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di kompleks Palemen, Senayan, Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Jenderal Sigit mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan banyak pihak terkait keseriusannya dalam menangani judi online.
Ia menyatakan kesiapannya untuk mundur dari instansi polri beserta jajaran anggotanya apabila terbukti terlibat dalam kasus mafia judi online. Pernyataan Jenderal Sigit menjadi bukti bahwa dirinya tidak takut kehilangan jabatannya dalam menjalankan tugasnya sebagai Jenderal Kapolri. Selain itu, ini membuktikan komitmen dan integritasnya dalam memberantas judi online dari tanah air.
Untuk itu Kapolri Jenderal Sigit Prabowo memerintahkan kepada semua instansi terkait agar lebih serius dalam menghadapi fenomena judol di tanah air. Bahkan dirinya akan menindak tegas semua anggota polri apabila terbukti terlibat dalam permainan mafia judi yang akan berakhir pencopotan jabatan.
Meski terkesan tegas dan terdengar keren, tidak sedikit publik yang meragukan dirinya. Apakah Jenderal Sigit benar-benar serius menangani peredaran judi online di Indonesia atau hanya sebagai gimik semata?. Fenomena ini terus menjadi perbincangan hangat netizen Indonesia dan berbagai pengamat politik tanah air.
Pendapat Pengamat Politik
Keputusan berani yang di ambil oleh Sigit tentu tidak selamanya disambut baik oleh beberapa pihak, terutama bagi para ahli. Pengamat politik dari UIN (Universitas Islam Negeri), Syarif Hidayatullah Adi Prayitno berpendapat jika para aparat penegak hukum seharusnya sudah tahu siapa dalang sebenarnya dari judi online.
Namun hanya butuh waktu saja untuk mengeksekusi sosok bandar judi online sebenarnya. Sehingga Jendral Sigit tidak perlu lagi mengeluarkan pernyataan menghebohkan yang seolah-olah serius menangkap menangani kasus judi di tanah air. Karena yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah aksi nyata bukan hanya sekedar kata-kata.
Kapolri Sigit seharusnya bisa membuktikannya komitmennya lewat aksi nyata seperti melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap seluruh anggotanya. Jika seluruh jajaran polri sudah bersih dari permainan judi, masyarakat baru bisa percaya terhadap setiap langkah yang diambil oleh pihak aparat penegak hukum.
Publik hanya ingin aparat penegak hukum untuk segera menangkap sosok sebenarnya dari bandar judi agar permainan haram ini dapat segera hilang dari Indonesia. Lalu apakah aparat penegak hukum mampu melakukannya?, atau hanya mampu menangkap bandar-bandar kecil saja?. Mari kita lihat kinerja para penegak hukum di Indonesia dalam beberapa waktu kedepan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan ini.
Terlibatnya Anggota Polri Terhadap Kasus Judi
Indeks kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum dari hari ke hari kian menurun. Bagaiamana tidak?, sebanyak 97 ribu anggota TNI-Polri terbukti terlibat kasus judi online oleh lembaga PPATK. Aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memerangi permainan judi malah menjadi pelaku alias pemainnya.
Jika pihak penegak hukum juga terlibat dalam kasus judi online, lalu instansi mana yang harus dipercaya oleh masyarakat lagi?. Alih-alih membuat pernyataan bombastis, ada baiknya membersihkan instansi penegak hukum terlebih dahulu dari oknum yang terlibat masalah judol.
Karena jika masih ada yang bermain di instansi pemerintah maka sampai kapanpun kasus judi online tidak bisa diberantas. Sehingga pernyataan bombastis yang dikeluarkan oleh Kapolri Jenderal Sigit hanya terdengar seperti omong kosong di mata masyarakat. Diperlukan langkah-langkah konkret agar setiap pernyataan yang dilontarkan tidak terdengar seperti lip service.
Jadi diharapkan kedepannya Kapolri Jenderal Sigit dapat melakukan terobosan baru di masa mendatang. Di sisi lain pengungkapan bandar besar judi juga akan memberikan dampak positif bagi instansi kepolisian. Citra baik polisi akan meningkat apabila berhasil mengungkap pelaku sebenarnya dari judi online.
Kesimpulan
Keberanian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menangani kasus judi online telah menjadi sorotan publik belakangan ini. Terlebih dirinya mengungkap bahwa ia dan jajaran anggotanya siap mengundurkan diri apabila terbukti terlibat dalam mafia judi online. Meski sebagian pihak mendukung sikap tegas miliknya, namun tidak sedikit yang menilai itu hanya sebagai omongan semata.
Terungkapnya 97 rb anggota TNI-Polri dalam permainan judi oleh badan PPATK telah menjadi tamparan keras bagi instansi penegak hukum. Diperlukan langkah-langkah nyata agar pernyataan bombastis dari Kapolri Jenderal Sigit tidak terdengar seperti lip service semata.
Baca Juga : Polisi Tangkap Influencer Terkait Promosi Situs Judi Online