Wakil Ketua DPR RI, menekankan kepada seluruh pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan pada program kesehatan pemerintah “Cek Kesehatan Gratis” (CKG). Pasalnya ia menyebutkan program yang dibentuk pemerintah untuk memajukan kesehatan nasional, berpotensi akan terjadi aksi pungutan liar (Pungli) oleh oknum.
Pemerintah Pusat di minta untuk selalu mengkaji, dan melakukan pemantauan dalam pelaksanaan program CKG, hingga menjangkau di daerah-daerah terpencil sekalipun. Ia juga mengingatkan bahwa program cek kesehatan gratis ini merupakan wujud nyata dari kepedulian presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat Indonesia.
Selain itu, program CKG ini juga di percaya akan meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia, apabila sudah mencakup seluruh wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, manfaat dari program ini harus benar-benar bisa di rasakan oleh masyarakat dan jangan sampai ada oknum-oknum yang akan merugikan.
Sebelumnya program yang mendukung kesehatan Nasional ini pertama kali di resmikan secara serentak di Indonesia, pada Senin (10/2/2025). Sejumlah menteri pada kabinet Merah Putih pun turut terjun kelapangan untuk memantau secara langsung pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Pernyataan Petinggi DPR
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meminta seluruh pihak agar dapat melakukan pengawasan untuk program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Hal ini ia sampaikan, untuk mencegah adanya oknum yang nekat untuk melakukan aksi pungutan liar (Pungli) pada program kesehatan tersebut.
“Pengawasan CKG nantinya harus dilakukan secara ketat, terutama dalam mengantisipasi tindakan yang ilegal seperti pungli yang malah membebani rakyat. Program ini seharusnya membantu rakyat Indonesia untuk menjamin kesehatan dalam negeri dan bukan malah menyusahkan masyarakat,” Ucap Cucun, Selasa (11/2/2025).
Cucun mengharapkan pemerintah pusat selalu melakukan pemantauan dalam pelaksanaan CKG, hingga ke daerah terpencil sekalipun, terutama daerah yang jauh dari pusat pemerintahan. “Program yang memiliki tujuan baik ini jangan malah ditunggangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, karena itu pengawasan teknis harus dilakukan,” ungkapnya.
Cucun juga mengingatkan, bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini merupakan bukti nyata dari kepedulian presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat. “Program ini bukti dari kehadiran APBN di 2025, saya melihat kabinet merah putih terus melakukan penguatan dalam hal kesejahteraan rakyat.”
Menteri Prabowo Turun ke Lapangan
Sebelum program pemerintah CKG resmi dilaksanakan secara serentak, sejumlah menteri kabinet Merah Putih ikut serta dalam memantau pelaksanaan program tersebut. Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), memantau secara langsung pelaksanaan CKG di Puskesmas Ciater, Kota Tanggerang Selatan, Banten.
Untuk puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), ada Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i, yang langsung ke lokasi pelaksanaan. Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana juga tidak melewati kesempatan untuk terujun langsung dalam pelaksanaan CKG di Puskesmas Tanah Abang.
Menteri Kooridnator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memantau pelaksanaan CKG di Puskemas Beji, Kota Depok, Jabar. Hal ini merupakan bukti kekompakan yang terjalin dari kabinet Merah Putih, dalam menjalankan program pemerintahan, ini disampaikan oleh jubir Presiden.
“ini adalah bukti dari kekompakan gaya kepemimpinan dan ini juga gaya dari kabinet Merah Putih, dalam mendukung program presiden.” “Ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara (Jubir) Presiden Prita Laura saat ikut program CKG di Depok, Senin (10/2/2025).
10 Ribu Puskesmas Siap Layani Masyarakat
Dirjen Pelayanan Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Azhar Jaya menyebutkan, program Cek Kesehatan Gratis (CKG), akan diberikan kepada masyarakat melalui puskesmas. Program ini akan di layani secara langsung oleh tenaga profesional secara gratis, setelah peserta mendaftar dan membuat jadwal pemeriksaan.
Pelayanan program CKG akan melibatkan tenaga profesional, salah satunya dokter koas (Co-assistant) yang merupakan profesi bagi mahasiswa kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter. Nantinya Koas akan membantu dalam melakukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan prosedur secara gratis kepada masyarakat yang telah mengikuti program tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), memastikan pihaknya akan selalu memantau 10.200 puskesmas, yang saat ini sudah siap untuk melayani masyarakat agar terhindar dari pungli. Pemantauan akan dilakukan secara menyeluruh, di setiap puskesmas yang sudah menjadi tempat pelayanan CKG, bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
“Untuk kesiapan, kita sudah sangat siap untuk melayani masyarakat, kita sudah punya 10.200 an puskesmas, yang kemudian bisa dilakukan fasyankes primer lainnya.Ada juga klinik-klinik swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, tapi itu nanti akan bertahap dalam beberapa waktu kedepan,” Ucap Aji Muhawarman.
Kesimpulan
Wakil Ketua DPR RI, mewanti-wanti akan adanya aksi seperti pungli dari oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan program CKG. Hingga saat ini ada lebih dari 10 ribu puskesmas yang sudah melakukan persiapan matang dalam melaksanakan pemeriksaan secara gratis.
Baca Juga: Program Cek Kesehatan Gratis Mulai di Laksanakan Dinkes