Polres Cirebon Kota berhasil menangkap sembilan orang pelaku yang diduga anggota dari sebuah geng motor, karena telah menyebabkan keresahan warga. Setelah sembilan pelaku yang telah merusak rumah warga berhasil diamankan oleh pihak kepolisian, mereka mengatasnamakan geng mereka sebagai Plumbon Gengster.
Penangkapan gengster yang melakukan aksi pelemparan serta penganiayaan ini bisa dilakukan dengan cepat berkat kerja sama yang baik dari kepolisian. Aksi kekerasan yang dilakukan oleh ke sembilan pelaku, diduga karena mereka salah mengejar sasaran saat sedang melakukan konvoi di jalanan.
Agar para pelaku merasa jera, Polres Cirebon akan memberikan sanksi pidana yang tegas kepada para pelaku meski masih dibawah umur. Pemberian sanksi yang tegas ini, diharapkan bisa menjadi contoh nyata bagi geng-geng lain yang masih berkeliaran di sekitar Cirebon Kota.
Gurbenur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan oleh Polres Cirebon, dengan memberikan sanksi tegas kepada seluruh pelaku. Ia sangat bangga dengan kinerja kepolisian yang bergerak cepat ketika mendapatkan laporan dari aksi kenakalan geng motor di wilayah Cirebon.
Pelaku di Tindak Tegas
Agar kesembilan anggota dari geng motor Plumbon Gangster ini bisa mendapatkan efek jera, Polres Cirebon Kota akan mengambil langkah tegas. Mereka akan dijerat dengan pasal-pasal pidana berat, sesuai dengan aksi yang telah mereka lakukan dengan merusak salah satu rumah warga.
Atas tindakan yang sudah mereka lakukan, mereka akan dikenakan Pasal 170 KUHP karena melakukan pengeroyokan, serta Pasal 200 KUHP atas aksi perusakan bangunan. Selain itu, mereka juga akan dijerat dengan Udang-Undang Darurat, karena menggunakan senjata tajam ketika melakukan aksi penganiayaan yang mereka lakukan.
Tindakan tegas yang diambil oleh Polres Cirebon, disampaikan secara langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, sebagai langkah untuk memberikan efek jera. Pada konferensi pers yang dilakukan pada Sabtu (7/6/2025), Sumarni mengungkapkan, ia sudah menerima banyak laporan mengenai aksi gengster.
Sumarni menjelaskan, pihaknya terpaksa memberikan tindakan yang lebih tegas kepada para pelaku, sebab upaya pembinaan tidak berhasil meredakan aksi kekerasan di Cirebon. Setelah memberikan sanksi tegas kepada para pelaku, Sumarni berharap agar langkah ini bisa membawa dampak positif untuk mengurangi jumlah gengster.
Langkah Antisipasi
Demi mencegah kasus yang sama terjadi kembali kedepannya, pihak kepolisian Cirebon berencana untuk mengumpulkan seluruh gengster yang masih berkeliaran bebas. Pihak kepolisian setempat akan melakukan langkah antisipasi yang disebut dengan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRyD) setiap malam hingga subuh, untuk mencegah para gengster beraksi.
Motif Pelaku Melakukan Kekerasan
Sumarni mengungkapkan motif dari aksi kekerasan yang melibatkan sembilan orang gangster yang tertangkap, karena sudah merusak rumah dan menimbulkan keresahan. Berdasarkan pengakuan yang diberikan oleh para pelaku, mereka diduga melakukan tindakan kekerasan ini, dengan motif untuk melakukan balas dendam.
Aksi ini bermula ketika geng motor yang mereka namai dengan Plumbon Gengster, bertemu dengan anggota dari kelompok lain ketika melakukan konvoi. Dari keterangan yang diberikan oleh pelaku, mereka sempat terlibat bentrok dengan geng lain yang mereka temui saat sedang melakukan konvoi.
Setelah terlibat bentrok, mereka melempari geng lawannya menggunakan batu, namun batu tersebut malah mengenai kaca dari salah satu rumah warga. Sumarni menjelaskan bahwa geng yang terlibat dalam bentrok ini merupakan anggota gengster lokal, mereka sudah membuat janji untuk bertemu di media sosial.
Rencana mereka untuk melakukan aksi tawuran ini hanya diketahui oleh anggota geng mereka saja, masyarakat kerap menyebutnya dengan geng siluman. Sumarni merasa binggung dengan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh gengster, ia sangat menyayangkan tindakan-tindakan merugikan yang sudah mereka lakukan sebelumnya.
Apresiasi Dedi Mulyadi
Gurbenur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang lebih dikenal KDM, mengapresiasi langkah tegas yang diambil oleh Polres Cirebon dalam menjaga keamanan. Karena sudah melakukan tindakan cepat untuk menanggani kasus seperti ini, KDM menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Polres Cirebon Kota.
Ia menganggap kasus kekerasan gengmotor yang terjadi di Kabupaten Cirebon ini, sudah tangani dengan tepat, setelah para pelaku diberikan sanksi tegas. KDM menegaskan, Pemprov Jabar akan terus melakukan kerja sama dengan aparat terkait untuk menekan angka kenakalan remaja seperti geng motor.
Dengan adanya kerja sama yang baik dengan aparat kepolisian dan anggota TNI, KDM berharap keamanan masyarakat Jabar bisa lebih terjamin. Para pelaku aksi kekerasan gengster akan diberikan sanksi yang tegas, sesuai dengan hukum yang berlaku sebagai efek jera bagi mereka.
Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh gengster semakin marak terjadi, sehingga membuat warga setempat resah dan takut untuk keluar dari rumah. KDM akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang aman, tentram dan tertib, untuk menjaga kenyamanan masyarakat dengan menerapkan aturan tegas.
Baca Juga: Bos Maskapai Sriwijaya Air Dituntut Terkait Kasus Timah