Arab Saudi sebagai negara eksportir minyak mentah terbesar didunia, telah berusaha keras untuk meredam spekulasi mengenai kondisi kesehatan Raja Salman. Namun belakangan ini beredar kabar bahwa kondisi kesehatan Raja Arab Saudi Ke-7, Salman bin Abdulaziz al-Saud kian menurun. Beliau dikabarkan menderita infeksi paru-paru, sehingga harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan kondisi kesehatannya.
Berita ini tentu menjadi sorotan media international yang mempertanyakan mengenai kondisi kesehatan beliau saat ini. Apakah Raja Salman akan terus melanjutkan pemerintahannya?, atau akan segera digantikan oleh putranya?. Lalu seberapa bahaya penyakit infeksi paru-paru?, apakah penyakit ini bisa menyebabkan kematian?. Mari kita bahas lebih dalam mengenai bahaya infeksi paru paru dan bagaimana kondisi kesehatan Raja Salman saat ini.
Penyakit Infeksi Paru-paru yang Diderita Raja Salman
Raja Salman dari Arab Saudi sedang menjalani tes medis pada hari Minggu ( 06/10/24 ), untuk mengetahui tingkat keparahan infeksi paru-paru yang dideritanya. Sebelumnya beliau pernah menjalani perawatan medis terkait radang paru-paru pada bulan Mei 2024 silam.
Namun, pada saat itu kondisi raja berusia 88 tahun tersebut tidak terlalu parah. Sehingga dokter hanya memberikan obat antibiotik untuk meringankan gejala inflamsi paru yang dideritanya. Lalu apa itu infeksi paru-paru?, Pneumonia atau infeksi paru paru adalah kondisi dimana paru-paru mengalami peradangan akibat infeksi bakteri.
Biasanya penderita akan mengalami kesulitan bernapas akibat kantung-kantung udara ( alveoli ) dipenuhi oleh cairan atau nanah. Jika kondisi ini terus berlanjut maka akan menimbulkan masalah yang lebih serius di masa mendatang. Pengobatan penyakit ini biasanya disesuaikan dengan tingkat keparahannya, namun pada umumnya infeksi ini dapat ditangani dengan pemberian obat antibiotik.
Fakta Terkait Raja Salman
Negara Arab Saudi telah mengalami kemajuan yang pesat dibawah kepemimpinan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Namun, sejak tahun 2015 beliau menghadapi sejumlah masalah kesehatan yang menyita perhatian banyak negara. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas beberapa fakta mengenai kesehatan Raja Salman hingga mundurnya beliau dari pemegang kuasa Pemerintah.
Masalah Kesehatan
Berdasarkan informasi yang didapat, Raja Salman telah melakukan serangkaian operasi penting dan beberapa perawatan medis dalam beberapa tahun terakhir, diantaranya yaitu ;
- Operasi Kantung Empedu Di Tahun 2020
Pada bulan Juli 2020, Raja Salman menjalani operasi pengangkatan kantong empedu atau yang dikenal dengan kolesistektomi di salah satu rumah sakit Spesialis Raja Faisal di Riyadh, Arab. - Masalah Kesehatan Jantung
Selang beberapa tahun tepatnya di bulan Maret 2022, Raja Arab Saudi ke-7 kembali menjalani perawatan medis untuk mengganti baterai alat pacu jantungnya. - Perawatan Lanjutan
Hanya berselang 2 bulan raja Salman harus kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis lanjutan. Dirinya harus menjalani tes tambahan, kolonoskopi yang mengharuskan dirinya tinggal lebih dari seminggu di rumah sakit Spesialis Raja Faisal. - Radang paru-paru
Kondisi kesehatan Raja Salman baru-baru ini kembali menjadi sorotan banyak orang. Ia diharuskan menjalani perawatan antibiotik agar dapat segera sembuh dari infeksi yang menyerang paru-parunya.
Itulah beberapa masalah kesehatan yang pernah dialami Raja Salman sejak menjabat sebagai pemimpin negara Arab Saudi. Meski masalah kesehatan terus menghampiri Raja Salman, beliau selalu mendapatkan perawatan terbaik guna memastikan dirinya tetap sehat dan dapat kembali memimpin negara Arab Saudi.
Mundurnya Raja Salman dari Pemegang Pemerintah
Mungkin banyak masyarakat yang mengira jika Raja Salman merupakan pemimpin aktif di negara Arab Saudi. Namun pada faktanya, beliau sudah tidak aktif lagi di pemerintahan sejak bulan Agustus 2024. Hal ini dikarenakan Raja Salman pernah mengeluarkan dekrit, di mana para menteri bisa melakukan rapat cabinet apabila Ia dan putra mahkotanya tidak ada.
Hal ini menimbulkan spekulasi dini masyarakat luas yang menyebut Raja Salman akan segera turun tahta demi putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. Namun pihak kerajaan menepis semua isu tersebut dan menyebut saat ini raja belum memiliki rencana untuk turun tahta. Meski Raja Salman sudah tidak aktif di pemerintahan, dirinya tetap menjadi sosok pemimpin yang memiliki pengaruh besar di dunia.
Kesimpulan
Kabar kesehatan pemimpin Arab Saudi, Raja Salman telah menjadi sorotan media international sejak lama. Belum lagi, baru baru ini dirinya kembali menjalani perawatan medis usai dokter menemukan adanya infeksi pada paru-paru Raja berusia 88 tahun tersebut.
Kondisi kesehatannya yang terus menurun telah menimbulkan spekulasi dini bahwa era kepemimpinan raja Salman akan segera berakhir. Meski demikian, pihak kerajaan membantah isu tersebut dan menyatakan bahwa raja belum memiliki rencana untuk lengser dari jabatannya.
Baca Juga : Konflik Memanas, Iran Luncurkan Ratusan Rudal Ke Israel