keracunan massal di kediri

Ratusan jemaah pengajian di Desa Krecek, Kediri diduga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi makanan dan minuman yang diberikan oleh panitia. Akibat kejadian ini sebanyak 155 jemaah Selawat Subbhanus Salimiyah dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Sontak kejadian ini mengundang perhatian banyak pihak yang mempertanyakan kehigenisan makanan dan minuman yang diberikan.

Apakah ada unsur kesengajaan dalam insiden keracunan massal ini? atau hanya sebatas kelalaian semata?. Banyak masyarakat yang mulai khawatir akan kebersihan makanan dan minuman yang disajikan ditempat-tempat umum. Lalu bagaimana cerita sebenarnya dibalik kejadian keracunan massal di Kediri ini?, mari kita ulik lebih dalam mengenai kejadian ini.

Keracunan Massal Jemaah Pengajian Di Kediri

jemaah kediri keracunan makanan

Dalam rangka merayakan Maulid Nabi SAW, masyarakat desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri melakukan pengajian pada tanggal 1 Oktober 2024. Namun sayang, rencana pengajian massal tersebut harus dihentikan karena banyak warga yang mengalami keracunan makanan.

Adapun beberapa gejala yang dialami oleh warga yang keracunan, antara lain: mual, pusing, dan pusing. Mengetahui banyaknya warga yang mengalami mual, muntah, dan pusing, panitia yang berjaga langsung mengevakuasi korban ke RSKK ( Rumah Sakit Kabupaten Kediri ). Tercatat setidaknya ada 155 orang yang dilarikan ke RSKK akibat kejadian tersebut, 10 diantaranya harus dirawat inap.

Insiden keracunan ini bermula saat mereka menerima makanan ringan dan minuman berupa susu dari seseorang yang bukan anggota kepanitiaan. Warga yang mengira makanan dan minuman tersebut aman di konsumsi, langsung meminum minuman susu kemasan tersebut. Namun tidak berselang lama, warga mulai merasa lemas dan muntah sehingga penggajian harus dihentikan.

Menurut keterangan pihak Majelis Shalawat Subbhanus Salimiyah, mereka tidak pernah menyediakan makanan dan minuman untuk peserta pengajian. Barang-barang konsumsi tersebut diberikan oleh donatur yang merupakan warga sekitar. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mengejar donatur yang menyebabkan keracunan massal jemaah pengajian di Kediri.

Hasil Penyelidikan Pihak Kepolisian

Menanggapi keracunan massa ini, pihak kepolisian langsung datang ke TKP untuk melakukan penyelidikan. Terlihat banyak sampah makanan dan minuman yang berserakan di sekitar area panggung. Di duga warga sengaja membuangnya karena mengalami keracunan akibat mengkonsumsi minuman susu kemasan yang diberikan panitia.

Dari hasil penyelidikan sementara, pihak kepolisian menduga keracunan massal tersebut diakibatkan oleh makanan dan minuman yang sudah kadaluwarsa. Guna penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian mengambil sampel dari beberapa makanan dan minuman dari gudang milik donatur tersebut. Diketahui lokasi gudang milik donatur tersebut tidak berada jauh dari panggung acara Maulid Nabi.

Mirisnya, dari gudang tersebut terlihat banyak tumpukkan barang-barang makanan yang sudah rusak atau tidak layak dikonsumsi. Menurut keterangan warga sekitar, gudang tersebut miliki pasangan suami-istri yang tinggal di desa tersebut. Mereka memiliki sebuah toko yang tidak jauh dari gudangnya, namun belum diketahui secara pasti usaha grosiran atau eceran.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pencarian terhadap donatur suami-istri tersebut. Nantinya keduanya akan dimintai keterangan dan pertanggung jawaban apabila terbukti bersalah. Fenomena keracunan ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang diberikan.

Himbauan Waspada Akan Makanan dan Minuman Kadaluwarsa

Mengingat banyak jumlah korban keracunan makanan kali ini, AKBP meminta warga untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam memilih makanan yang dikonsumi. Hal ini bertujuan untuk menimalisir terjadinya keracunan massal. Adapun beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menghindari keracunan massal makanan dan minuman, antara lain :

  • Pastikan tanggal kadaluwarsanya.
  • Periksa kemasan makanan dan minuman sebelum mengkonsuminya.
  • Pastikan untuk mencium bau dari makanan dan minuman yang diberikan oleh panita acara.
  • Pastikan menerima makanan dan minuman hanya dari panitian penyelenggara

Itulah beberapa tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Dengan demikian, kita tetap bisa menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari resiko keracunan. Adapun beberapa dampak buruk dari keracunan makanan dan minuman yang sudah kadaluwarsa, antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Badan terasa lemas
  • Diare
  • Sakit Kepala
  • Demam

Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, segera pergi konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Perlu Anda ketahui, keracunan makanan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan masalah komplikasi yang lebih serius.

Baca Juga : Hari Kesaktian Pancasila 2024, Simbol Kekuatan Bangsa