Gurbenur terpilih di Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan menepati janjinya agar dapat mengatasi kemacetan di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Untuk mengurangi kemacetan, Dedi Mulyadi akan membuat sebuah rancangan untuk membangun sebuah flyover di wilayah Depok yang akan direalisasikan pada tahun 2026.
Dirinya berencana untuk meninjau sejumlah lokasi di Kota Depok yang sering mengalami kemacetan, agar dapat menentukan lokasi mana saja yang akan diprioritaskan. Pembangunan flyover akan dilaksanakan setelah mendapatkan izin yang memperbolehkan dirinya untuk memulai proyek pembangunan flyover di Kota Depok.
Tidak hanya membangun flyover, Dedi Mulyadi juga berencana untuk menggandeng Universtas Indonesia untuk membuat rancangan tata pembangunan berbasis bisnis wilayah. Dedi Mulyadi akan melakukan upaya dalam melaksanakan pembangunan untuk memajukan Kota Depok dengan menggunakan prinsip kebudayaan dan membangun citra masyarakat.
Rancangan Pembangunan Flyover
Kemacetan merupakan sebuah persoalan transportasi yang masih belum teratasi di Kota Depok, oleh karena itu, gurbenur terpilih berjanji untuk mengatasi kemacetan yang ada. Dalam acara Tasyakuran, Kota Depok, pada Sabtu malam 11 Januari 2025 Dedi Mulyadi menunjukkan komitmennya dengan mengambil langkah konkret untuk menanggani kemacetan di Depok.
Dedi Mulyadi mengatakan akan membuat sebuah rancangan untuk melaksanakan pembangunan flyover yang akan mengurangi kemacetan di wilayah sekitar Kota Depok. Dia menjelaskan dalam rancangan tersebut, akan membangun flyover yang telah dia rencanakan pada tahun 2026 setelah memikirkan rencana yang matang.
Dedi mengatakan dirinya sudah melakukan pengajuan untuk memulai pembangunan flyover di Kota Depok guna mengurangi kemacetan kepada walikota Depok. Apabila pengajuannya sudah disetujui oleh walikota Depok, dirinya dapat segera melaksanakan pembangunan flyover secara bertahap di Kota Depok.
Untuk mewujudkan rancangan pembangunan, dirinya akan merencanakan tata ruang dan menentukan anggaran yang akan digunakan dalam melaksanakan pembangunan flyover. Dalam Rancangan tersebut Dedi juga akan menerapkan perspektif pembangunan berkelanjutan untuk mengurangi dampak di daerah sekitar pembangunan.
Peninjauan Lokasi di Depok
Dalam upaya untuk membangun flyover, Dedi berencana untuk meninjau beberapa lokasi yang sering mengalami kemacetan di Kota Depok. Peninjauan dijadwalkan akan dilakukan pada pekan depan dengan mengajak Kepala Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dan Kepala PUPR.
Peninjauan akan dilakukan untuk memastikan lokasi mana saja yang akan diprioritaskan dalam pembangunan flyover untuk menekan kemacetan di lokasi tersebut. Hal ini juga akan berguna dalam memastikan efektivitas rancangan dalam pembangunan yang sudah direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2026.
Manfaat Pembangunan
Flyover yang akan dibangun ini akan sangat bermanfaat dalam mengurangi kemacetan dan untuk menciptakan arus lalu lintas yang lancar di Kota Depok. Dengan berkurangnya kemacetan, efisiensi lalu lintas Kota Depok akan lebih terjamin bagi pengendara untuk melintas dengan cepat tanpa hambatan.
Dengan dilaksanakannya pembangunan flyover ini dapat menambah efisiensi dari produktivitas dan perekonomian bagi masyarakat di wilayah sekitar Depok. Karena kondisi jalanan yang tidak macet warga dapat melakukan perdagangan dan aktivitas lainnya dengan lebih mudah dari 1 lokasi ke lokasi lainnya.
Dengan dipisahnya jalur lalu lintas, juga dapat meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas pada lokasi yang melewati persimpangan. Hal ini dapat memastikan pengendara dapat berkendara dengan lebih aman dan dapat menekan angka kecelakaan di Kota Depok dengan signifikan.
Pembangunan ini juga dapat menyelamatkan ruang hijau dan termasuk juga dalam pengelolaan sampah di kawasan sekitar Kota Bekasi dan Depok. Dedi Mengunggkapkan wilayah Bekasi dan Depok perlu untuk dilakukan penggalian kembali, dan dibuatkan ruang baru, termasuk juga ruang terbuka hijau untuk kenyamanan masyarakat.
Kerjasama dengan Universitas Indonesia
Dedi Mulyadi berencana akan bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI), dalam membangun pengelolaan tata pembangunan yang berbasis wilayah. Hal ini disampaikannya ketika dia ditemukan pada salah satu rumah makan di kawasan UI. Dedi mengatakan siap untuk bersinergi dengan UI untuk membangun wilayah dan memajukan setiap kawasan disekitar Jawa Barat.
“Iya kebetulan hari ini lagi ada pelantikan rektor baru terus kebetulan juga orang Sukabumi keturunan Galuh, lalu saya pelajari itu,” ucap Dedi saat ditemui. Mengingat rektor tersebut berlatar belakang keturunan Galuh, pembangunan akan menggunakan nuansa Galuh.
Pembangunan akan dilakukan dengan menggunakan prinsip dari kebudayaan dan menerapkan citra di masa lalu dalam citra masa kini. Ketika rektor UI sudah dilantik, dirinya akan membuat sebuah perjanjian kesepakatan dengan Universitas Indonesia dimana UI akan bertanggung jawab terhadap pengelolaan tata pembangunan.
Dedi juga menjelaskan, wilayah yang menjadi tanggung jawab dari UI dalam pengembangan pembangunan mencakup 5 wilayah dengan prinsip kebudayaan. Ke lima daerah yang akan menjadi tanggung jawab UI meliputi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor.
Baca Juga: Kontroversi Pembangunan Pagar Laut Misterius di Tanggerang mengurangi