Saat ini, media sosial digemparkan dengan tersebarnya rekaman video, dari beberapa warga yang membubarkan sebuah acara komunitas LGBT secara paksa. Dugaan dari pembubaran aksi ini, karena warga menanggap acara dari komunitas Lesbian, Gay. Biseksual, Transgender (LGBT) itu dirasa sangat meresahkan.

Warga merasa resah, lantaran acara ini sudah pernah dilaporkan ke pihak kepolisian saat pertama kali diadakan namun tidak mendapapatkan tanggapan. Dari informasi yang beredar pihak kepolisian terlihat cuek dan tidak berniat untuk mengusut kasus ini saat pertama kali dilaporkan warga.

Acara pesta dari komunitas LGBT ini, dari informasi yang kami kumpulkan melalui berbagai sumber, diketahui terjadi pada malam tahun baru. Pesta LGBT ini menjadi viral, setelah sebuah akun instagram memposting video pembubaran dan memicu berbagai respon dari pengguna media sosial.

Aksi ini terjadi pada sebuah mall di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, rekaman viral itu juga menampilkan beberapa remaja keluar dengan kepala tertunduk. Setelah rekaman itu menjadi viral, pihak kepolisian Jakarta Selatan memberikan tanggapan atas pesta LGBT yang terjadi di salah satu mall Jakarta Selatan.

Kronologi Pembubaran

Pembubaran ini dilakukan oleh warga setempat saat festival perayaan pergantian tahun baru 2025 di sebuah bar mall di Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan. Acara yang memicu keresahan warga ini, lantas membuat warga beramai-ramai menuju ke lokasi dan membubarkan acara komunitas LGBT tersebut.

Dari pengakuan beberapa warga yang terlibat dalam aksi pengrebekan itu, bar ini sudah beraktivitas sejak bukan September 2024 yang lalu. Namun saat itu warga tidak curiga dengan bar tersebut, dan hanya mengira bar tersebut merupakan bar biasa untuk mendapatkan hiburan.

Awal mula warga menaruh kecurigaan pada club tersebut, setelah seorang warga memantau terjadi perkelahian antar pengunjung di sekitar club tersebut. Perkelahian antar pengunjung club tersebut, diduga kedua pengunjung melalukan perkelahian itu, karena sedang memperebutkan seorang wanita pria (Waria) di tempat itu.

Mengetahui hal tersebut, warga mengrebek tempat itu dan beberapa warga juga ada yang meneriaki komunitas itu agar segera keluar dan pulang. Setelah itu, beberapa remaja keluar satu per-satu dari sebuah ruangan yang gelap, sebagian remaja yang keluar ada yang menundukkan kepala.

Motif Pembubaran

Pembubaran ini terpaksa dilakukan oleh warga setempat, karena aparat kepolisian terkesan cuek dengan laporan yang telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Karena tidak mendapatkan tanggapan dari pihak kepolisian, masyarakat kelurahan Grogol Utara dan dibantu dengan masyarakat sekitar bersama sama melakukan penggrebekan.

Tanggapan Pihak Kepolisian

Menanggapi, hal ini, Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustino, membantah bahwa pihaknya tidak menanggapi pesta komunitas LGBT di daerahnya. Dia mengaku bahwa hingga saat ini, pihak kepolisian Jakarta Selatan masih belum menerima laporan apapun mengenai pesta LGBT tersebut dikawasannya.

“Sampai sekarang kita belum dapat laporan yang jelas, untuk kasus pesta komunitas LGBT ini,” ucap Kompol Widya. Dirinya juga mengatakan bahwa tim nya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kasus LGBT yang viral di media sosial.

Kompol Widya juga menjelaskan bahwa tempat yang dicurigai warga sebagai tempat perkumpulan LGBT itu merupakan bar dengan pengunjung yang beranekaragam. Sehingga pihak kepolisian sulit untuk mengatakan bahwa club tersebut merupakan tempat yang dikhususkan sebagai tempat perkumpulan bagi komunitas LGBT Jaksel.

Dia juga menambahkan bahwa dalam video yang viral itu, warga bukan mengerebek dan membubarkan para pelaku LGBT di club tersebut. Melainkan aksi ini dilakukan oleh warga, hanya untuk mengimbau para pengunjung agar segera keluar dan pulang ke rumah masing-masing karena ada tuduhan LGBT.

Warga Menuntut Penyegelan Lokasi

Warga sekitar menuntut agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan untuk menyegel club yang diduga menjadi tempat berkumpulnya komunitas LGBT. Pihak kepolisian mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa mengambil tindakan, sebelum ditemukan bukti yang kuat atas tuduhan aktivitas LGBT tersebut.

“Yang pasti masalah tuduhan LGBT ini masih diselidiki, kami masih belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut sebelum menemukan bukti kuat,” ucapnya. Lalu dari informasi yang dia dapatkan dari pihak pengelola mal, bar viral yang diduga mengizinkan LGBT itu sudah ditutup oleh pemiliknya.

“Informasi yang di dapatkan dari pihak pengelola mall, clubnya sudah ditutup, oleh owner club,” Ucapnya. Kompol Widya juga menanggapi pertanyaan yang menyebutkan bahwa  adanya penggeledahan dari pihak kepolisian ketika warga sedang membubarkan aktivitas menyimpang itu.

Kesimpulan

Warga di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menggrebek sebuah club yang diduga menjadi tempat perkumpulan bagi komunitas LGBT. Aksi ini menjadi viral setelah disebarkan pertama kali pada aplikasi Instagram.

Aksi ini warga lakukan karena menilai pihak kepolisian sangat cuek dengan pelanggaran norma yang terjadi. Namun dari pihak kepolisian membantah bahwa timnya mengizinkan pesta komunitas LGBT tersebut.

Baca Juga: BRIN: Megathrus Selat Sunda, Ancaman Besar Di Depan Mata