Belakangan ini publik dibuat kaget sekaligus khawatir akan berita virus HMPV yang kian melonjak di negara tirai bumbu. Tidak hanya di China, virus ini telah merebak ke beberapa negara seperti, Hongkong dan Jepang yang sedang mengalami musim dingin. Munculnya penyakit pernafasan ini telah memicu kekhawatiran publik akan terjadinya pandemi susulan seperti Covid-19 yang terjadi 5 tahun sebelumnya. Apakah kabar tersebut benar?, untuk tidak terjebak dalam spekulasi ini, mari kita bahas lebih rinci terkait masalah ini.
Kenali Penyakit Virus HMPV
Sebelum Anda menyimpulkan virus HMPV adalah Covid-19, ada baiknya mengenal terlebih dahulu penyakit pernafasan yang satu ini. Berdasarkan informasi yang dihimpun, HMPV (Human Metaphneumovirus) adalah penyakit pernafasan yang mirip dengan flu biasa dan telah ada sejak tahun 2001.
Virus ini pertama kali diidentifikasi oleh tim peneliti asal Belanda pada sampel pasien anak-anak dengan infeksi saluran pernafasan akut. Meski terdengar seperti penyakit biasa, nyatanya HMPV dapat menyebabkan gangguan pernafasan mulai dari flu ringan, hingga kondisi terburuk seperti pneumonia atau bronkiolitis.
Gejala Awal
Pemahaman virus HMPV tentu menjadi salah satu aspek penting yang harus kamu ketahui. Karena dengan begitu, Anda bisa mengambil tindakan pencegahan untuk menimalisir dampaknya. Salah satunya adalah mengenal gejala awal dari penyakit mematikan ini. Apa saja gejalanya?, berikut adalah gejala umum dari virus HMPV:
- Batuk
- Hidung tersumbat
- Ruam
- Sakit tenggorokan
- Sesak nafas
- Demam
Itulah beberapa gejala umum atau awal dari penyakit pernafasan ini. Tentu bagi Anda ini seperti penyakit flu biasa, akan tetapi tanpa disadari virus ini dapat berkembang dan menjadi bronkitis. Jadi jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut dalam jangka waktu yang lama, maka ada baiknya memeriksakan diri ke dokter.
Penyebaran Penyakit
Menurut informasi yang didapat, penularan penyakit terjadi saat seseorang terkena droplet dari air liur, bersin, hingga permukaan benda yang telah terkontaminasi. Untuk pada permukaan benda, virus ini dapat bertahan selama beberapa jam sebelum akhirnya mati.
Situasi ini tentu dapat meningkatkan resiko penularan terutama saat Anda berada di luar rumah apalagi menggunakan fasilitas umum dan kesehatan. Meski demikian, tingkat penyebaran dari virus ini tidak seintens covid-19 pada beberapa waktu silam.
Selain itu, Virus ini lebih aktif selama musim dingin dan awal musim semi, pola yang mirip dengan virus pernapasan lainnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa varian HMPV merupakan
Pentingnya Waspada Terhadap Penyakit Menular
HMPV mungkin bukanlah varian virus baru, tetapi peningkatan yang cukup signifikan di China menjadi pengingat bagi kita akan bahaya penyakit menular. Karena dalam kasus penyakit menular tidak pernah mengenal usia dan jenis kelami, semuanya tetap rentan terserang virus.
Mungkin virus HMPV tergolong tergolong ringan dan mudah disembuhkan, akan tetapi tidak semua orang memiliki sistem kekebalan yang sama. Dalam kasus virus HMPV, bayi dan anak-anak di bawah umur 5 tahun serta lansia sangat rentang terserang penyakit pernafasan ini.
Selain itu Wabah virus HMPV menjadi pengingat bahwa ancaman penyakit pernapasan masih ada. Jadi menjaga kesehatan dan mencegah penularan sangat penting, terutama di tengah lonjakan kasus.
Langkah Pencegahan
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat dari HMPV:
- Cuci tangan secara rutin: Gunakan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Jika sabun tidak tersedia, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
- Gunakan masker: Ketika Anda sedang merasa tidak enak badan tetapi ingin pergi ke tempat umum, maka disarankan menggunakan masker. Karena dengan menggunakan masker kita dapat membantu mengurangi penyebaran droplet.
- Hindari menyentuh wajah: Sebelum Anda mencuci tangan, terutama saat ditempat umum jangan pernah menyentuh bagiann mata, hidung, dan mulut untuk mengurangi risiko masuknya virus.
- Jaga jarak: Hindari keramaian atau kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala sakit.
- Disinfeksi permukaan: Bersihkan benda-benda yang sering disentuh dengan disinfektan, terutama di rumah atau tempat kerja.
- Tingkatkan imunitas: Konsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayuran, olahraga secara teratur, dan tidur yang cukup.
Penanganan dan Perawatan
Perlu kamu ketahui bahwa hingga saat ini belum ada obat maupun terapi khusus yang dapat menyembuhkan penyakit HMPV. Meski demikian bukan berarti pasien yang terinfeksi akan meninggal dunia, karena melalui penanganan yang tepat dampaknya bisa diminimalisir. Ada pun beberapa langkah perawatan yang bisa Anda terapkan di rumah antara lain:
- Istirahat cukup: Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari infeksi.
- Hidrasi: Minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi terutama air hangat maupun sup agar tenggorokan menjadi lega.
- Pantau gejala: Jika gejala memburuk, seperti kesulitan bernapas atau saturasi oksigen menurun, segera konsultasikan ke dokter.
Tanggapan Pemerintah Indonesia Atas Penularan HMPV
Tingginya penularan virus HMPV di China telah membuat masyarakat Indonesia resah terkait dampak yang ditimbulkan. Namun hingga saat ini Kemenkes Indonesia belum menerima laporan kasus HMPV di tanah air.
Selain itu, menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman berpendapat jika terjadinya pandemi di Indonesia akibat HMPV sangatlah rendah. Mengapa?, karena varian virus ini memiliki tingkat penyebaran yang lebih kecil.
Lalu bagaimana jika virus tersebut mengalami mutasi?, berdasarkan informasi yang didapat meski mengalami mutasi tingkat penyebarannya tetap lambat. Sehingga potensi terjadinya pandemi virus sangat kecil terjadi, dibandingkan penyakit menular seperti SARS-COV-2 atau Covid-19.
Jadi aturan terkait pembatasan maupun larangan perjalanan ke luar Indonesia belum diperlukan. Meski demikian, pihaknya meminta masyarakat Indonesia untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama bagi lansia, anak-anak, hingga orang yang memiliki penyakit pernafasan bawaan.
Kekhawatiran Publik
Kekhawatiran publik terhadap HMPV tidak bisa diabaikan, terutama karena trauma pandemi Covid-19 masih membekas. Banyak orang yang khawatir apakah virus ini akan berubah menjadi pandemi baru, mengingat pola penyebaran dan gejala awalnya yang mirip dengan Covid-19.
Di media sosial, beberapa pengguna berbagi cerita tentang pengalaman mereka menghadapi penyakit pernapasan yang mirip dengan HMPV. Ada juga yang mengkritik pemerintah karena dinilai tidak serius dalam menghadapi fenomena ini.
Namun, pakar kesehatan mengingatkan bahwa HMPV memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah dibandingkan Covid-19. Sebagian besar kasus HMPV berakhir sembuh tanpa komplikasi serius, terutama jika penanganan dilakukan dengan cepat.
Selain itu, pemerintah menyarankan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang sumbernya tidak jelas. Jadi pastikan informasi yang didapatkan berasal dari sumber terpercaha seperti WHO maupun Kemenkes.
Kesimpulan
Virus HMPV memang bukan hal baru, tetapi lonjakan kasus di China menjadi pengingat bahwa ancaman penyakit pernapasan selalu ada. Meski tidak seberbahaya Covid-19, virus ini tetap memerlukan perhatian serius, terutama dalam hal pencegahan dan penanganan.
Sebagai masyarakat, kita perlu menjaga kesehatan, mematuhi protokol kesehatan, dan tidak panik. Meningkatkan kesadaran kolektif dan bekerja sama dengan pemerintah adalah kunci untuk menghadapi ancaman ini.
Sementara itu, pemerintah harus memastikan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan penyebaran virus ini di Indonesia. Dengan belajar dari pengalaman pandemi sebelumnya, dunia memiliki peluang lebih besar untuk mengatasi tantangan kesehatan di masa depan, termasuk wabah HMPV ini.
Baca Juga : Jeju Air Kecelakaan, Dunia Penerbangan Kembali Berduka!