Asap Terlihat dari Gedung Komdigi

Media kembali dikejutkan dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di gedung Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pada Sabtu (8/3/2025). Kebakaran yang terjadi di kantor Komdigi menimbulkan banyak pertanyaan dari media, apakah insiden tersebut kebetulan atau ada yang disembunyikan?.

Insiden ini langsung menjadi perbincangan publik, terutama saat Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) sebelumnya sempat melakukan penggeledahan di kantor Komdigi. Sebelum kebakaran, penggeledahan dilakukan di lantai 2, 3, dan lantai 8 gedung tersebut dan melibatkan 4 tersangka dari pegawai Komdigi.

Dari seluruh lantai yang digeledah, lantai ke 8 banyak disorot media, karena didalam ruangan tersebut terdapat ruangan Cyber Drone 9. Lantai ini juga merupakan pusat dari pengelolaan data digital negara yang berisi Security Operation Center (SOC) Room dan War Room.

Menanggapi kebakaran yang terjadi di kantor Komdigi, pihak Komdigi memberikan bantahan dan menyebutkan kondisi gedung pusat masih aman dan operasional berjalan lancar. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, menjelaskan insiden tersebut hanya perambatan kecil dan kepulan asap, tidak sampai menghanguskan bangunan sekitar.

Spekulasi Publik

Kebakaran yang melanda Kantor Komdigi pada Sabtu, 8 Maret 2025, pukul 02:42 WIB, sempat menimbulkan beberapa pertanyaan karena dianggap mencurigakan. Pertanyaan ini muncul karena beberapa lantai pada gedung kantor Komdigi, karena sebelumnya pihak kepolisian sempat melakukan penggeledahan didalam kantor Komdigi.

Lantai 8 yang merupakan ruangan markas dari Sistem Automatic Internet Surveillance (AIS), Artificial Intilligence (AI), serta untuk mendeteksi konten negatif seperti judi online, juga digeledah. Penggeledahan dilakukan selama satu setengah jam, yang berakhir pada pukul 19:00 WIB, kepolisian juga berhasil menyita beberapa barang bukti.

Barang bukti yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian seperti laptop, komputer, dan beberapa dokumen penting, serta beberapa pegawai yang mencurigakan. Banyak spekulasi publik muncul, karena tiba-tiba saja Gulkarmat Jakarta Pusat, menerima laporan kebakaran yang terjadi di lantai 8 gedung komdigi.

Namun kebakaran yang terjadi tidak sempat merembet ke gedung sekitar, dan berhasil dipadamkan setelah beberapa jam dengan dugaan sementara karena korsleting listrik. Karena dianggap mencurigakan, banyak media berspekulasi apakah insiden kebakaran ini murni kebetulan, atau ada insiden terkait judi online yang disembunyikan?.

Tanggapan Pihak Kemkomdigi

Wawancara Dirjen Komdigi

Menanggapi insiden kebakaran yang terjadi di gedung Komdigi, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar menjelaskan, kondisi gedung masih aman. Ia membantah dengan memastikan layanan operasional tetap berjalan normal usai adanya insiden korsleting di ruang rapat lantai 8 gedung utama.

Alexander juga menjelaskan, insiden kebakaran ini bersifat terbatas dan tidak sampai merambat ke area gedung lain disekitar gedung utama Komdigi. “Kami dapat memastikan bahwa tidak ada kebakaran di area lainnya, sehingga seluruh peralatan IT dan data kami aman,” ucap Alexander.

Dari penjelasan Alexander, kebakaran ini bermula saat terjadi korsleting listrik pada wall panel display, yang secara otomatis mengaktifkan alaram kebakaran. Selain itu, pecahnya sebuah bola lampu (Bohlam) di ruangan yang sama, juga memicu pelepasan gas yang mengaktifkan mekanisme pemadaman api FM200.

Sekretaris Jenderal Kemkomdigi, Ismail juga memastikan tidak ada kebakaran yang tejadi di gedung utama Kemkomdigi, hingga merusak data maupun infrastruktur. Ismail menegaskan, tim teknis akan segera melakukan pengecekan menyeluruh dengan berkoordinasi bersama Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, untuk memastikan keamanan.

Operasi Pemadaman Kantor Komdigi

Mengenai kebakaran di gedung utama Komdigi, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Satriadi Gunawan mengonfirmasi benar adanya laporan kebakaran di gedung Komdigi. Satriadi menjelaskan, laporan pertama mengenai kebakaran dikantor Komdigi pertama kali diterima oleh pihak pemadam kebakaran sekitar pukul 02:42 WIB.

Untuk menangani kebakaran di gedung Komdigi, pihak Damkar mengerahkan 12 unit mobil pemadam dan 48 personel untuk melakukan operasi pemadaman. Operasi pemadaman dimulai pada pukul 03:06 WIB, dan api berhasil dipadamkan 1 jam setengah setelah operasi dimulai pada pukul 04:35 WIB.

Satriadi memastikan, api tidak sampai membakar bangunan disekitar kantor komdigi, karena api tidak cukup besar untuk merambat ke bangunan sekitar.”Ada api tapi kecil saja sehingga tidak merambat ke gedung sekitar, namun tetap menimbulkan kepulan asap yang tebal,” jelas Satriadi.

Total kerugian, serta penyebab pasti dari kebakaran ini masih belum diketahui, namun dugaan sementara insiden ini karena adanya korsleting listrik. “Belum ada informasi detail dari insiden ini, pihak berwenang juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, jadi kita tunggu saja,” ungkap Satriadi.

Kesimpulan

Kebakaran terjadi di gedung utama Kementerian Komunikasi dan Digital, menuai banyak pertanyaan karena dinilai mencurigakan. Banyak pertanyaan muncul karena belum sehari setelah pengeledahan dilakukan di kantor Komdigi, lantai pusat gedung tersebut tiba-tiba saja terjadi kebakaran, diduga karena adanya korsleting yang terjadi.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Sukabumi Memakan Korban Jiwa