Istana Merdeka kembali kedatangan seorang tamu penting negara, Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang tiba pada Minggu, 25 Mei 2025. Saat Li Qiang tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 10:00 WIB, ia disambut langsung oleh rombongan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk menyambut kedatangan PM China tersebut, Prabowo menggelar upacara penyambutan tamu dengan menggelar karpet biru muda untuk menyambut Li Qiang. Dalam upacara penyambutan ketika kendaraan dinas Li Qiang tiba di Gerbang Utama Istana Negara, tembakan meriam dilepaskan untuk menyambut rombongannya.
Puluhan pasukan berkuda juga dikerahkan untuk mengiringi dan menyambut kedatangan dari salah satu petinggi dari negara Republik Rakyat Tiongkok tersebut. Pada acara penyambutan itu juga tidak lupa lagu kebangsaan kedua negara tersebut turut dilantunkan, untuk menambah rasa nasionalis kedua negara.
Untuk melakukan pengecekan pasukan kehormatan, Presiden Prabowo mengajak Li Qiang untuk mengelilingi lapangan bersama dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih. Dalam penyambutan PM China tersebut, beberapa menteri turut menemani Prabowo diantaranya Menteri Luar Negeri, Sugiono, serta Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.
Pertemuan Bilateral
Setelah mengelilingi lapangan, Prabowo mengajak Li Qiang untuk memasuki ruang kredensial Istana Merdeka yang kemudian menandatangani buku tamu, lalu berfoto bersama. Setelah menandatangani buku tamu, Prabowo dan Li Qiang akan menandatangani Momerandum of Understanding (Mou) atau nota kesepahaman diantara kedua negara.
Prabowo bersama dengan Perdana Menteri China tersebut melakukan pertemuan bilateral, dimana delegasi dari kedua negara juga turut serta dalam pertemuan. Dalam pertemuannya, kedua pemimpin negara tersebut membahas hubungan bilateral dan kerja sama antara negara Indonesia dengan negara China untuk kedepannya.
Li Qiang sudah tiba di Indonesia sejak tanggal 24 Mei 2025, dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU), Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kunjungannya ke Indonesia kali ini akan menjadi kunjungan selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 24 Mei hingga 26 Mei 2025.
Kedatangannya ke Indonesia selain untuk bertemu dengan Presiden Indonesia, ia juga akan mengadakan beberapa pertemuan internal ketika ia berada di Jakarta. Dalam agendanya, Li Qiang akan bertemu dengan beberapa pengusah dari Indonesia dan China di Hotel Shangri-La, Jakarta (24/05/2025).
Masuk Kawasan Monas
Sebelum tiba di Istana Merdeka, rombongan Li Qiang sempat masuk ke Kawasan Monumen Nasional (Monas), dengan iring-iringan mobil yang membawanya. Beberapa pelajar SMP dan SD yang masih menggunakan pakaian sekolah menyambut kedatangan PM Li Qiang ke Istana Merdeka dengan membawa bendera Indonesia dan China.
Hubungan Indonesia dengan China
Hubungan diplomatik antara negara Indonesia dengan negara China sudah terjalin selama lebih dari 7 dekade, dan terus berkembang secara dinamis. Kerja sama kedua negara mencakup beberapa sektor strategis saling yang menguntungkan, dalam kunjungan Li Qiang kali ini diharapkan dapat mempererat hubungan tersebut.
Kedatangan PM Li Qiang ke Indonesia diharapkan bisa mempererat kemitraan strategis komprehensif antara negara Indonesia dengan negara China itu sendiri. Presiden Prabowo menjelaskan akan pentingnya kemitraan strategis antara kedua negara, untuk merealisasikan perdamaian dan stabilitas politik di kawasan Asia Tenggara.
Hubungan antara Indonesia dengan Tiongkok dipandang sebagai salah satu hubungan bilateral yang sangat penting, dalam mendorong perkembangan ekonomi di Indonesia. Dalam kunjungan Li Qiang ke Indonesia, Prabowo bertekad untuk memperkuat hubungan dalam berbagai bidan dengan China, karena ia kagum dengan nilai-nilai luhur China.
Hubungan perdagangan antara Indonesia dengan China sudah melebihi 130 miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya, dalam bidang industri dan teknologi. Proyek kerja sama antara kedua negara ini juga sudah menciptakan banyak lapangan kerja, serta mendorong perkembangan teknologi kearah yang baik.
China Diajak Berinvestasi di Indonesia
Hubungan dagang dan investasi yang baik antar negara adalah bukti dari komitmen kedua negara dalam membangun masa depan yang lebih baik. Prabowo menegaskan bahwa kerja sama Indonesia dan China tidak hanya terbatas dalam sektor perekonomian saja, namun hubungan keduanya harus lebih luas.
Indonesia sangat ingin mencapai hubungan persahabatan dan kerja sama di semua bidang yang lebih erat dengan negara China demi kemajuan. Dalam kunjungan Li Qiang, Prabowo mengajak seluruh pengusaha di China untuk melakukan hubungan kerja sama serta menanamkan modal di Indonesia.
Pengusaha besar di China diberikan kebebasan untuk melakukan investasi di berbagai sektor seperti pendidikan, pariwisata, kesehatan, serta banyak sektor lainnya. Prabowo ingin mendorong perkembangan pelaku usaha di Indonesia, dengan menjadikan China sebagai salah satu partner bisinis untuk menciptakan inovasi bersama.
Dengan menjadikan China sebagai salah satu partner bisnis, Prabowo berharap agar para pengusaha dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan di Indonesia. Hubungan kerja sama antar negara ini akan disambut sebagai langkah untuk mewujudkan masa depan yang cerah dan penuh harapan bangsa.
Baca Juga: Driver Ojol Serentak Melakukan Demo Dinamakan Aksi 205