Kasus Covid-19 semakin melojak di Asia

Sejumlah negara di Asia Tenggara pada beberapa bulan belakangan ini kembali menunjukkan lonjakan signifikan dari kasus Covid-19 yang kembali menyerang. Negara yang tercatat dengan lonjakan kasus tertinggi terjadi di Hong Kong dan Singapura yang diikuti oleh negara China dan Thailand.

Otoritas kesehatan dari masing-masing negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 menyampaikan pentingnya vaksinisasi booster bagi kelompok yang rentan terdampak seperti lansia. Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong, menyebutkan penyebaran virus SARS-COV-2 saat ini masih terbilang cukup aktif di beberapa wilayah yang terdampak.

Kementerian Kesehatan Singapura menegaskan, saat ini meski sudah ada peningkatan yang signifikan, masih belum ada tanda-tanda varian baru yang lebih menular. Karena adanya lonjakan yang signifikan sejak Mei 2025, pemerintah setempat terpaksa mengeluarkan peringatan dini dan memperbarui kebijakan dalam menangani penyebarannya.

Menkes Malaysia, mencatat lonjakan terjadi di negaranya sekitar 600 kasus setiap minggu, angka tersebut dinilai jauh dibawah ambang kewaspadaan nasional. Berbeda dengan negara Thailand dan Singapura yang mencatatkan kematian, di Malaysia sampai saat ini belum ada laporan kematian akibat Covid-19.

Penyebaran di Singapura Naik 28 Persen

Kementerian Kesehatan Singapura, melaporkan adanya lonjakan yang signifikan dari kasus Covid-19 yang terjadi di negaranya hingga 28% hanya dalam sepekan. Hingga 3 Mei 2025, Singapura sudah melaporkan estimasi kasus baru sebanyak 14.200, sebelumnya kasus mingguan di Singapura hanya sebanyak 11.100.

Lonjakan tinggi dari kasus Covid-19 ini, membuat angka rawat inap di Singapura mengalami peningkatan hingga 30% di waktu yang sama. Laporan real time yang dibagikan oleh Kemenkes Singapura, merupakan pembaruan data besar yang pertama kali dalam satu tahun terakhir ini.

Biasanya Singapura hanya melakukan pembaruan data kesehatan jika sudah terjadi penyebaran wabah dengan skala besar di beberapa wilayah (outbreak besar). Otoritas setempat masih menetapkan status waspada akan potensi dan resiko yang tinggi pada kelompok rentan, meski masih belum menemukan varian yang berbahaya.

Saat ini otoritas setempat masih belum memiliki bukti dari peningkatan viruslensi atau efek yang parah dari varian Covid-19 yang menyebar. Pemerintah Singapura mendorong lansia dan orang yang memiliki gangguan sistem imun, agar mendapatkan vaksinisasi untuk menguatkan sistem imun pada tubuh.

Langkah Antisipasi Indonesia

Wawancara Aji Muhawarman

Peningkatan penyebaran virus Covid-19 di Asia Tenggara yang signifikan memaksa pemerintah Indonesia meningkatkan status kewaspadaan dengan mengeluarkan surat edaran (SE). Dengan dikeluarkannya SE, Kemenkes pusat bersama dengan Dinkes dan beberapa UPT diminta untuk lebih bersiap dan waspada untuk menangani Covid-19.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik di Kemenkes RI, Aji Muhawarman menjelaskan SE ini diterbitkan untuk meningkatkan kewaspadaan akan Covid-19. Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi dan kesiapan organisasi terkait untuk mengambil tindakan cepat apabila lonjakan kasus terjadi di Indonesia.

Aji menegaskan, organisasi terkait tidak hanya berfokus pada kasus Covid-19 saja, namun juga harus melakukan persiapan dalam menangani kasus lainnya. Selain mengeluarkan SE untuk mewaspadai kasus penyebaran Covid-19, Kemenkes juga sempat mengeluarkan peringatan Human Metapneumovirtus (HPMV) dan DBD secara rutin.

Ditengah gejolak yang sedang terjadi di Asia Tenggara, Aji menghimbau warga Indonesia untuk selalu menjaga kesehatan dan tidak tertular Sars-CoV-2. Apabila merasakan gejala dari penyakit Covid-19, masyarakat diharapkan jangan terlalu cemas dan cobalah untuk melakukan pemeriksaan medis agar mendapatkan penanganan.

Keadaan Indonesia Saat Ini

Sejauh ini, di Indonesia masih belum ditemukan kasus positif Covid-19 jenis terbaru yang banyak ditemukan di negara Asia Tenggara lainnya. Meskipun pada pekan sebelumnya, Menkes mencatatkan ada puluhan kasus di Indonesia, situasi saat ini terus menunjukkan tren penurunan yang baik.

Pada minggu ke-19 di 2025, Kemenkes berhasil mencatatkan sebanyak 28 kasus yang terjangkit virus Covid-19 dengan jenis dominannya adalah MB.1.1. Lalu pada minggu ke-21 pekan ini, dicatatkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia sudah mendapatkan penanganan yang baik dengan 0 kasus.

Pertanda Bagi Negara Bagian Asia

Penyebaran virus Covid-19 yang terjadi di berbagai negara Asia belakangan ini, memberikan peringatan akan pandemi yang masih belum benar-benar teratasi. Spekulasi beberapa peneliti yang menyebutkan penyebaran virus ini akan menurun layaknya pola flu musiman semakin terbantahkan, dengan kenaikan kasus di tengah musim panas.

Bagi negara yang mengalami lonjakan paling signifikan seperti Singapura, Hongkong, China dan Thailand sudah mengambil langkah serius untuk menangani situasi ini. Pemerintah setempat semakin memperkuat kerja sama antar negara dan bertukar data-data kesehatan publik, hingga memberikan kampanye pentingnya vaksin kepada masyarakat.

Beberapa pakar kesehatan dari berbagai negara melihat lonjakan kasus covid ini sebagai sinyal tegas bahwa ancaman nyata bisa saja terjadi. Meski beberapa fase dari Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020 sempat teratasi, virus ini masih terbukti mampu mengganggu kesehatan.

Virus ini kembali muncul ditengah kendurnya kewaspadaan masyarakat akan bahaya virus ini dan semakin memberikan tekanan pada sistem layanan kesehatan. Penyebab lain dari lonjakan yang terjadi belakangan ini antara lain penurunan kekebalan tubuh yang terjadi seiring waktu serta kurangnya kewaspadaan.

Baca Juga: Benarkah Konsumsi Suplemen Vitamin Tiap Hari Merusak Ginjal?