Kabar duka bagi kalangan pendaki di Gunung Lawu, dengan meninggalnya seorang pemilik warung legendaris yang berada di Puncak Gunung Lawu. Wakiyem sendiri sudah dikenal sejak puluhan tahun oleh pendaki Gunung Lawu, karena ia selalu menyediakan kebutuhan bagi para pendaki.
Mbok Yem dikenal karena sering memberikan bantuan kepada pendaki, dengan menyediakan beberapa makanan serta minuman dengan harga yang sangat terjangkau. Wakiyem diketahui mulai turun gunung pada Selasa (04/03/2025), karena kondisi kesehatannya pada saat itu yang semakin menurun.
Wanita itu biasanya turun gunung jika sudah mendekati hari raya Idul Fitri, namun pada saat itu ia turun lebih cepat. Ketika akan turun gunung, Mbok Yem dibantu oleh beberapa orang melalui jalur Cemoro Sewu, dengan menggunakan sebuah tandu yang telah dipersiapkan.
Sosok legendaris yang sudah menjaga pendaki Gunung Lewu selama puluhan tahun itu, harus meninggalkan dunia pendakian yang menemaninya selama puluhan tahun. Beliau juga sempat menjalani perawatan yang intensif dari pihak medis, di rumah sakit umum (RSU) Aisyiyah Ponorogo, selama 3 pekan berturut-turut.
Profil Pemilik Warung Legendaris
Wakiyem, atau yang lebih dikenal dengan Mbok Yem dikalangan pendaki Gunung Lewu, merupakan pemilik dari sebuah warung di puncak gunung. Warung miliknya berada pada ketinggian 3.150 meter dari permukaan laut (mdpl), atau hanya berbeda sekitar 115 mdpl dari puncak gunung.
Ia sudah mendirikan warung miliknya di ketinggian sejak tahun 1980-an, dimana awalnya ia hanya menyediakan jamu untuk menghangatkan tubuh pendaki. Ketika berjualan di puncak Gunung Lawu, Mbok Yem tidak melakukannya seorang diri, ia kerap dibantu oleh beberapa kerabat serta anaknya.
Untuk memenuhi stock pada warungnya, Mbok Yem kerap dibantu oleh beberapa orang yang bersedia untuk mengantarkan stocknya 3 kali seminggu. Sosoknya yang legendaris dikenal sangat baik oleh pendaki yang sering mampir kewarung sederhana miliknya, untuk beristirahat dan membeli beberapa makanan.
Pecel yang dijual diwarung miliknya merupakan makanan favorit bagi pendaki yang singgah, karena dinilai sangat cocok dengan udara dingin di puncak. Para pendaki yang singgah di warung Mbok Yem sangat berterima kasih kepadanya, karena sudah menyediakan tempat untuk beristirahat kadang kala udara sangat dingin.
Mbok Yem Dirawat
Kabar mengenai Wakiyem atau yang lebih dikenal Mbok Yem oleh pendaki Gunung Lawu turun gunung sempat viral pada awal Maret. Banyak pendaki yang menanyakan alasan Mbok Yem menuruni gunung, karena ia biasanya hanya turun gunung jika sudah menjelang hari lebaran.
Perempuan berusia 82 tahun itu ditandu untuk menuruni gunung pada 4 Maret 2025, sekitar pukul 08:00 WIB, dibantu lima orang. Saat Mbok Yem menuruni gunung, ia juga dibantu oleh 2 orang yang mengiringi jalan agar mereka tidak tersesat, termasuk anaknya.
Seorang pemandu lokal bernama Esa, mengaku ia sangat terkejut ketika mendapatkan kabar tentang kondisi kesehatan Mbok yem pada saat itu. Esa yang saat itu tengah meminum teh di warung milik Mbok Yem, buru-buru untuk turun gunung dan memutuskan akan membantu.
Pemilik warung tersebut sempat mendapatkan perawatan medis sejak Maret 2025, di RSU Aisyah Ponorogo selama 3 pekan berturut-turut, sejak ia dibawa ke RS tersebut. Meski Mbok Yem sedang dirawat, warung miliknya tetap beroperasi, dengan dibantu oleh orang yang sering membantu Mbok Yem ketika berjualan.
Diminta Beristirahat
Mbok Yem sempat disarankan oleh anak serta cucunya untuk beristirahat terlebih dahulu, serta menutup warungnya sementara sambil memulihkan kondisi tubuhnya. Namun Mbok Yem tetap ingin berjualan, dengan beralasan ia bisa menemukan kedamaian ketika membantu para pendaki di Puncak Gunung Lawu.
Riwayat Penyakit
Sebelum kondisi tubuhnya memburuk, Mbok Yem sempat mengeluhkan sesak pada bagian dadanya, sejak awal bulan Februari 2025, namun ia masih tidak ingin turun gunung. Setelah penyakit yang dialami oleh Mbok Yem semakin parah, ia akhirnya memutuskan untuk turun gunung agar bisa mendapatkan perawatan medis.
Saat ia mendapatkan perawatan medis, pihak terkait langsung melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyakit apa yang pada saat itu dialaminya. Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak medis menyatakan bahwa Mbok Yem mengalami pembengkakan pada paru-parunya atau yang biasa dikenal dengan penyakit pneumonia.
Pihak Medis memfokuskan perawatan yang akan memulihkan kondisi tubuh Mbok Yem secara cepat, dengan menganjurkan makanan yang memiliki gizi tinggi. Sedangkan Mbok Yem sendiri diketahui tidak terlalu suka dengan makanan yang mengandung banyak protein seperti daging, susu, dan termasuk juga telur.
Karena tidak ingin memakan makanan yang dianjurkan oleh dokter, kondisi kesehatannya semakin memburuk selama 3 pekan berturut-turut, sejak ia dibawa ke RS. Akibat kondisi tubuh yang semakin melemah, Mbok Yem dikabarkan sempat terjatuh sebanyak tiga kali, karena tidak bisa menahan berat tubuhnya.
Baca Juga: Revelino Ngaku sebagai Ayah Biologis dari Anak Lisa Mariana