perayaan hari raya waisak 2025

Hari ini, tepatnya pada tanggal 12 Mei 2025 adalah perayaan hari raya Waisak yang menjadi momen bersejarah bagi umat Buddha di seluruh dunia. Di tahun ini semua masyarakat beragama Buddha merayakan perayaan suci ini dengan penuh khidmat dan suka cita. Waisak bukan hanya sekedar perayaan semata, tetapi juga membawa pesan damai, cinta kasih dan harapan baru. Lantas, apa saja makna di balik perayaan ini, dan bagaimana Waisak dirayakan di Indonesia serta dunia?.

Apa Itu Hari Raya Waisak?

hari raya waisak 2025

Hari raya Waisak telah ditetapkan sebagai libur nasional, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Myanmar, Kamboja, serta Sri Lanka. Bahkan Waisak telah ditetapkan sebagai hari besar dunia oleh PBB.

Namun sebenarnya apa arti dari Waisak sendiri? dan apa tujuannya?. Hari Waisak merupakan hari suci umat Buddha yang memiliki makna untuk mengenang kembali 3 peristiwa bersejarah dalam kehidupan Buddha Gautama, diantaranya yaitu:

  • Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama di Taman Lumbini,
  • Pencerahan Agung saat Siddharta mencapai kebuddhaan di bawah pohon Bodhi,
  • Parinibbana, yaitu wafatnya Sang Buddha di Kusinara dan masuk ke dalam nirwana.

Ketiga peristiwa agung ini terjadi pada tanggal yang sama, yakni di malam purnama pada bulan Waisak (Vesakha) menurut penanggalan Buddhis. Untuk tahun ini, Waisak  jatuh pada hari Senin, 12 Mei 2025 yang menjadi momen penting untuk memperbanyak nilai-nilai kebajikan seperti yang diajarkan Buddha Gautama.

Apa Tema Waisak 2025?

Bukan rahasia umum lagi, jika perayaan Waisak dari tahun ke tahun selalu mempunyai tema yang menarik dan berbeda. Pada tahun 2025, perayaan Hari Raya Waisak mengusung tema ‘Meningkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia.

Tema ini mengajak semua umat Buddha, serta masyarakat luas, untuk merenungkan pentingnya mengendalikan diri dan bersikap bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, diharapkan tercipta kedamaian, baik dalam diri individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, ada juga tema tambahan untuk memperkuat perayaan Waisak ini, yaitu: “Bersatu dalam Mewujudkan Damai untuk Kebahagiaan Semua”. Subtema ini menekankan pentingnya persatuan dan kerjasama dalam menciptakan kedamaian yang membawa kebahagiaan bagi semua makhluk hidup.

Hal ini sejalan dengan ajaran Buddha yang menekankan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Tema dan subtema Waisak 2025 tidak hanya relevan bagi umat Buddha, tetapi juga bagi seluruh masyarakat. Nilai-nilai seperti pengendalian diri, kebijaksanaan, dan perdamaian adalah universal dan dapat diterapkan oleh siapa saja dalam kehidupan sehari-hari.

Perayaan Waisak di Indonesia

Perayaan Waisak di Indonesia merupakan salah satu momen keagamaan yang penuh makna dan diwarnai oleh kekhusyukan spiritual. Sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi, Indonesia memberikan kesempatan bagi umat Buddha untuk merayakan Waisak dengan penuh makna.

Acara ini tak hanya dirayakan di vihara-vihara besar, tetapi juga menjadi perayaan nasional yang melibatkan ribuan umat dan masyarakat umum dari berbagai latar belakang. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, menjadi pusat perayaan Waisak setiap tahunnya, termasuk di tahun 2025 ini.

Di tempat ini juga, umat Buddha dari seluruh dunia berkumpul untuk ikut serta dalam perayaan Waisak 2025. Ini membuktikan bahwa candi ini bukan hanya simbol warisan budaya, tetapi juga pusat spiritual umat Buddha di Indonesia dan dunia. Adapun rangkaian acara Waisak Nasional 2025:

  • Pengambilan Air Suci dari Umbul Jumprit, Temanggung
    Melambangkan kesucian dan kehidupan, air ini akan digunakan dalam prosesi penyucian dan pemberkatan.
  • Pengambilan Api Dharma dari Mrapen, Grobogan
    Api melambangkan semangat, pencerahan, dan keabadian ajaran Dharma.
  • Ritual Puja Bakti di Candi Mendut
    Para bhikkhu, umat, dan masyarakat umum berkumpul dalam suasana khusyuk untuk melakukan ritual doa bersama.
  • Prosesi Jalan Kaki Mendut Borobudur
    Ribuan umat berjalan kaki membawa lilin, bunga, dan dupa sebagai simbol ketulusan dan niat suci menuju pencerahan.
  • Puncak Perayaan di Candi Borobudur
    Diakhiri dengan meditasi bersama saat bulan purnama muncul, dilanjutkan dengan pelepasan lampion ke langit malam sebagai simbol melepaskan ego dan doa untuk dunia yang damai.

Waisak di Indonesia menjadi simbol harmoni dan toleransi antarumat beragama . Banyak masyarakat non-Buddha turut menyaksikan atau bahkan diperbolehkan mengikuti beberapa rangkaian acara untuk menunjukkan semangat kebersamaan dan penghargaan terhadap keberagaman. Dengan demikian, perayaan Waisak bukan hanya peristiwa keagamaan semata, tetapi juga menjadi wujud nyata harmoni sosial yang terus dijaga di tengah perbedaan.

Kesimpulan

Hari Raya Waisak 2025 di Candi Borobudur dirayakan dengan penuh suka cita dan dihadiri oleh ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru dunia. Ini menjadi momentum yang tepat bagi kita semua untuk memperbanyak kebajikan dan mengembangkan rasa peduli terhadap semua makhluk hidup.

Selain itu tema yang diangkat juga relevan dengan kondisi dunia saat ini yang memerlukan pengendalian diri dan kebijaksanaan untuk mewujudkan perdamaian. Seperti yang kita ketahui, bahwa dunia saat ini tengah dipenuhi dengan konflik dan perang di mana-mana.

Sehingga tema yang diangkat pada perayaan Waisak 2025 ini menjadi pengingat bahwa kedamaian sejati berawal dari dalam diri sendiri. Dengan demikian mari kita bersama-sama menyebarkan kebajikan, menebar kasih, dan menjaga persatuan demi kebahagiaan semua makhluk.

Baca Juga : Viral Bali Black Out! Lisrik Mati Total Di Sejumlah Wilayah