bali mati lampu

Sosial media kembali ramai memperbincangkan fenomena langka Black Out berskala besar di salah satu wilayah Indonesia yaitu Bali. Listrik di wilayah Pulau Dewata tersebut mati total pada tanggal 2 Mei 2025 yang menyebabkan sejumlah wilayah menjadi gelap gulita layaknya perayaan hari raya Nyepi.

Wilayah yang terdampak pemadaman listrik ini diantaranya yaitu Denpasar, Buleleng, Jembrana, Karangasem, dan Badung.  Lalu apa yang menyebabkan insiden ini?, apakah ada serangan siber atau ada faktor lain?. Selain itu, apa dampak yang ditimbulkan dari pemadaman yang terjadi secara tiba-tiba ini?. Untuk menemukan fakta yang sebenarnya, silakan baca ulasan artikel ini sampai tuntas!.

Kronologi Pemadaman Listrik Di Bali

penyebab mati lampu dibali

Insiden pemadaman listrik total di Pulau Bali terjadi pada pukul 16.00 WITA hari Jumat, tanggal 2 Mei 2025. Kejadian ini telah menyebabkan gangguan besar di berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga layanan publik.

Tidak hanya itu, sejumlah wilayah di Bali seperti di area Jalan Gunung Agung, Jalan Bung Tomo, hingga Jalan Wibisana Barat mengalami gangguan koneksi internet.  Padahal masyarakat Bali sedang mempersiapkan perayaan Hari Raya Kuningan yang akan segera diselenggarakan pada tanggal 3 Mei 2025.

PLN sebagai perusahaan penyedia listrik di Indonesia langsung mendapatkan komplain dari konsumen. Mereka mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

Dampak Luas di Berbagai Sektor

Pemadaman listrik secara massal di seluruh wilayah Bali telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Banyak fasilitas umum seperti rumah sakit, kantor pemerintahan, dan pusat perbelanjaan mengalami gangguan operasional.

Meskipun beberapa memiliki generator cadangan, kapasitasnya terbatas dan tidak mampu mendukung operasional penuh. Sistem pembayaran elektronik di berbagai toko dan restoran juga terganggu, memaksa banyak bisnis untuk menghentikan layanan sementara.

Selain itu sebagai destinasi wisata utama, Bali juga mengalami dampak signifikan di sektor pariwisata. Hotel-hotel dan tempat wisata mengalami pemadaman, menyebabkan ketidaknyamanan bagi wisatawan.

Beberapa turis membagikan pengalaman mereka di media sosial, menunjukkan kondisi gelap gulita di berbagai area populer seperti Canggu dan Seminyak. Bahkan terlihat terjadi kemacetan parah di sejumlah jalan di Bali, terutama sekitar perkantoran akibat lampu lalu lintas yang padam.

Upaya Pemulihan oleh PLN

PT PLN (Persero) segera merespons kejadian ini dengan mengerahkan ratusan tim teknis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki sumber gangguan. Prioritas utama adalah memulihkan pasokan listrik ke fasilitas vital seperti rumah sakit, bandara, dan kantor pemerintahan.

Bandara Internasional Ngurah Rai tetap beroperasi dengan bantuan generator cadangan, memastikan penerbangan tidak terganggu. Meski demikian terjadi keterlambatan penerbangan dari bandara Ngurah Rai akibat insiden ini.

Dalam pernyataannya, PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berkomitmen untuk segera mengembalikan pasokan listrik secara bertahap. Hingga malam hari, sebagian besar wilayah telah kembali mendapatkan pasokan listrik, dengan prioritas pada infrastruktur kritis.

Pada kesempatan yang sama, pihak PLN juga menjelaskan bahwa pemadaman lisrik bukan karena serangan siber. Melainkan adanya gangguan pada kabel listrik bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan antara Pulau Jawa dan Bali. Akibatnya pasokan listrik utama ke Bali menjadi terputus, padahal listrik di pulau ini sangat bergantung pada pasokan dari Jawa.

Listrik Di Bali Telah Pulih 100 Persen

Setelah melalui proses pemulihan yang cukup intensif, PT PLN (Persero) secara resmi mengumumkan bahwa pasokan listrik di seluruh wilayah Bali telah kembali 100 persen normal. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Ia menyampaikan bahwa, kurang dari 12 jam tepatnya pada hari Sabtu 3 Mei 2025 pukul 03.30 WITA, seluruh masyarakat Bali sudah bisa menikmati listrik secara normal. Meski demikian, para personel masih tetap bersiaga guna memastikan pasokan listrik sudah benar-benar pulih kembali.

Reaksi Masyarakat dan Media Sosial

Masyarakat Bali dan wisatawan menunjukkan beragam reaksi terhadap pemadaman ini. Banyak yang mengeluhkan ketidaknyamanan, terutama karena kurangnya informasi awal dan ketidakpastian durasi pemadaman.

Di media sosial seperti Instagram dan Facebook tampak dipenuhi dengan foto dan video kondisi gelap di berbagai wilayah, dengan tagar #BaliBlackout menjadi trending topic. Para pengguna mengungkapkan kekhawatiran atas dampak ekonomi dan keamanan akibat pemadaman ini.

Namun, ada juga yang menunjukkan sikap positif, memanfaatkan momen ini untuk berkumpul bersama keluarga atau menikmati suasana malam yang berbeda. Meski demikian, warga bali berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali, terutama menjelang hari perayaan.

Kesimpulan

Pemadaman listrik total di Bali pada 2 Mei 2025 menjadi peringatan serius akan pentingnya infrastruktur energi yang andal dan tangguh. Kejadian ini tidak hanya berdampak pada aktivitas sehari-hari masyarakat, tetapi juga menyoroti kerentanan sistem kelistrikan yang ada. Diperlukan upaya bersama antara pemerintah, PLN, dan masyarakat untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga : Jokowi Laporkan 5 Nama Ke Polisi Atas Tuduhan Ijazah Palsu!