Langkah besar yang sudah diambil Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam merancang cadangan Bitcoin strategis AS tampaknya tidak cukup kuat. Meskipun sudah melakukan pertemuan dengan para petinggi industri kripto di Washington, sepertinya hal tersebut tidak cukup kuat untuk mengembalikan kepercayaan.
Hal ini dapat dilihat dengan penurunan tajam harga Bitcoin dan beberapa cryptocurrency teratas lainnya, hingga mencapai titik terendah sejak November. Penyebab utamanya adalah dengan meningkatnya ketegangan perang dagang dan berbagai kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang sangat menghambat pertumbuhan ekonomi global.
Dengan beberapa kondisi yang menekan kepercayaan investor, sentimen positif yang telah dikeluarkan oleh Donald Trump tidak dapat mengimbangi sell trend. Aset beresiko seperti kripto terkena dampak negatif, dengan adanya kebijakan ekonomi yang dicetuskan oleh Trump akan memicu ketidakpastian ekonomi global.
Harga Bitcoin mengalami penurunan sebesar 6,8%, dengan level perdagangan USD 77.416 pada 11 Maret 2005, setara Rp 1,26 miliar (Kurs 16.340 per USD). Penurunan juga dialami oleh beberapa aset kripto teratas lainnya, termasuk juga aset kripto yang disebut menjadi kandidat aset digital AS.
Rencana Cadangan Bitcoin
Langkah yang diambil Donald Trump untuk mendukung pasar kripto, dengan membuat rancangan cadangan strategis Bitcoin AS gagal mengembalikan kepercayaan investor. Para investor kecewa karena tidak ada tambahan dana baru dalam kebijakan Bitcoin Reserve yang sudah diresmikan pada 7 Maret 2025.
Kekecewaan investor terpicu karena pemerintah AS sebelumnya sudah berjanji akan menambah total aset kripto mereka, namun kenyataanya hanya aset sitaan yang akan disimpan. Kepala Operasi di bursa kripto BTSE, Jeff Mei menyebutkan, banyak investor yang sudah berharap langkah Trump akan memberikan dorongan besar.
Namun setelah rencana Bitcoin Reserve ini diresmikan, para investor menanggapi dengan rasa kekecewaan hingga memperparah aksi Sell Trend saat ini. “Penurunan harga Cryptocurrency terjadi setelah rancangan Bitcoin Reserve yang diremikan hanya berisi aset sitaan dan bukan investasi baru,” ucap Mei.
Saat ini, pemerintah AS sudah memiliki aset Bitcoin sekitar USD 17 miliar, dan beberapa koin lain sekitar USD 400 juta. Sebagian besar aset kripto yang dimiliki oleh Amerika Serikat (AS), merupakan hasil sitaan yang didapatkan dari kasus perdata dan pidana.
Keuntungan Jangka Panjang
Seorang whale dalam pasar crypto, menganggap langkah yang diambil Trump dalam membentuk cadangan Bitcoin akan membawa keuntungan dalam jangka panjang. Kepala Investasi di Bitwise Asset Management, Matt Hougan, menyebutkan “pikiran pasar saat ini salah, pasar kecewa hanya karena pemerintah tidak menyebutkan akan segera menambah Bitcoin”.
Ia menjelaskan, AS saat ini sedang mencari strategi yang netral agar tidak menerapkan biaya tambahan bagi pembayar pajak di Amerika. “Saya kira untuk masalah ini, yang seharusnya ditanyakan adalah apakah pemerintah eksekutif sudah menentukan aset ini akan menjadi mata uang atau aset penting negara?”.
Dia juga menjelaskan kenapa pertanyaan itu sangat penting, karena pertanyaan tersebut yang akan menentukan kemana arah Bitcoin selanjutnya. Hougan menyebutkan, penurunan saat ini hanya sebuah kemunduran jangka pendek, pasar akan mulai mendapati pijakannya setelah menyadari bahwa kebijakan ini akan menguntungkan dalam jangka panjang.
Harapan Investor
Menurut salah satu pendiri BlockTower Capital, Ari Paul, investor memang memiliki harapan yang sangat besar terhadap perkembangan dalam dunia Crypto. Namun ada beberapa faktor yang membuat pasar semakin skeptis, seperti berkurangnya regulasi ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
“Aset yang dipilih pemerintah AS untuk kemudian dijadikan cadangan strategis terasa tidak konsisten, apalagi dengan munculnya koin Trump,” ucap Paul. Menurutnya, hal ini justru akan memicu kekhawatiran pasar dengan berbagai tekanan yang dihadapi oleh pasar Crypto, hingga bearish akan berlanjut.
“Daripada mengesahkan kebijakan yang akan membantu mendorong kemajuan pasar Crypto, kepentingan ini lebih terasa seperti kepentingan kelompok tertentu,” ungkap Paul. Sejak Februari 2025, investor sudah menarik dana sebesar USD 4,4 miliar dari Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat.
Secara kesuluruhan, harga aset terbesar dari pasar crypto yaitu Bitcoin, sudah mengalami penurunan sebesar 28% dari All Time Highnya (ATH). Kapitalisasi pasar crypto akan mulai mendapati pijakannya setelah ketegangan dalam perang dagang mereda, dan Federal Reserve memangkas suku bunga kembali.
AS Mengalami Kerugian
Pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan alami kerugian sebesar USD 17 miliar, setara dengan Rp 114 triliun dengan kurs Rp 16.350 per 1 USD. Laporan tersebut diungkapkan dalam lembar fakta resmi yang dikeluarkan oleh Gedung Putih dan dirilis pada 6 Maret 2025 yang lalu.
“Penjualan Bitcoin yang dilakukan dinilai terlalu dini, dan sudah merugikan pembayaran pajak Amerika lebih dari USD 17 miliar,” isi lembar fakta. David Sacks, selaku pemimpin bidan AI di Gedung Putih, sekaligus yang menjadi tokoh kripto mengatakan AS sudah menjual banyak Bitcoin.
“Pemerintah AS sudah menjual kisaran 195.000 Bitcoin dalam 1 dekade terakhir, dan hasil yang didapatkan hanya USD 366 juta,” ungkap David. Dengan total Bitcoin tersebut, jika tetap disimpan hingga saat ini, nilainya sekarang mungkin akan mencapi angka lebih dari USD 17 miliar.
Baca Juga: Harga Bitcoin Cs Semakin Lesu saat Awal Bulan Ramadhan